23.9 C
Medan
Sunday, June 23, 2024

Waspadai DBD

Di musim hujan seperti saat ini, masyarakat diimbau untuk mewaspadai wabah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Salah satunya dengan memberantas sarang nyamuk yang ada di lingkungan kita. Imbauan ini disampaikan Kepala Puskesmas Kota Matsum, Dr Elfina Razali kepadan wartawan Sumut Pos Jhonson Siahaan, kemarin. Berikut petikan wawancaranya.

Apa saja program Puskesmas Kota Matsum saat ini?
Saat ini ada beberapa program yang dijalankan Puskesmas Kota Matsum, yaitu Programa PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk), Pemberantasan Penularan Penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue), Program KB (Keluarga Berencana), Program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) dan Program P2M (Pemberantasan Penyakit Menular).

Dalam menjalankan program tersebut, langkah apa yang dilakukan?
Petugas melakukan kerjasama dengan petugas kecamatan dan petugas kesehatan lainnya. Tidak hanya itu, kita juga berfkoordinasi dengan masyarakat. Petugas juga turun langsung ke lapangan bersama petugas kecamatan. Kita juga melakukan Jumat bersih untuk memberantas sarang nyamuk.

Dalam hal pemberantasan sarang nyamuk dan pemberantasan penularan penyakit DBD, langkah apa yang utama dari Puskesmas?
Petugas Patroli Kesehatan setiap harinya tetap melakukan tugasnya yaitu memberikan penyuluhan mengenai pemberantasan sarang nyamuk dan petugas kita tetap melakukan konseling kepada masyarakat agar tetap menjaga lingkungan bersih. Petugas juga melakukan pendataan dan pengamatan wilayah mana yang rawan tempat nyamuk bersarang. Namun, sejauh ini wilayah yang berada di bawah pengawasan Puskesmas Kota Matsum masih aman. Kita juga membagikan bubuk abate untuk langkah selanjutnya agar nyamuk tidak bersarang.

Berapa jumlah penderita DBD yang dirawat inap sejak Januari hingga November?
Berdasarkan data yang masuk, Januari jumlahnya 7 orang, Februari 3 orang, Maret tidak ada, April tidak ada, Mei 2 orang, Juni 1 orang, Juli 1 orang, Agustus tidak ada, September jumlahnya 3 orang, Oktober jumlahnya 5 orang dan November jumlahnya 1 orang. Jadi semuanya 23 orang.

Lantas, apa saja kendala yang dihadapi Puskesmas ini?
Kendala yang kita hadapi, masih minimnya SDM dan jumlah dokter di Puskesmas Kota Matsum ini. Dokter di sini hanya ada dua dokter umum dan dua dokter gigi.

Imbauan Anda kepada masyarakat, terkait pencegahan DBD seperti apa?
Saya harap agar masyarakat sama-sama menjaga lingkungan yang bersih dan berkoordinasi dengan petugas patroli kesehatan agar lingkungan menjadi bersih dari sarang nyamuk.(*)

Di musim hujan seperti saat ini, masyarakat diimbau untuk mewaspadai wabah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Salah satunya dengan memberantas sarang nyamuk yang ada di lingkungan kita. Imbauan ini disampaikan Kepala Puskesmas Kota Matsum, Dr Elfina Razali kepadan wartawan Sumut Pos Jhonson Siahaan, kemarin. Berikut petikan wawancaranya.

Apa saja program Puskesmas Kota Matsum saat ini?
Saat ini ada beberapa program yang dijalankan Puskesmas Kota Matsum, yaitu Programa PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk), Pemberantasan Penularan Penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue), Program KB (Keluarga Berencana), Program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) dan Program P2M (Pemberantasan Penyakit Menular).

Dalam menjalankan program tersebut, langkah apa yang dilakukan?
Petugas melakukan kerjasama dengan petugas kecamatan dan petugas kesehatan lainnya. Tidak hanya itu, kita juga berfkoordinasi dengan masyarakat. Petugas juga turun langsung ke lapangan bersama petugas kecamatan. Kita juga melakukan Jumat bersih untuk memberantas sarang nyamuk.

Dalam hal pemberantasan sarang nyamuk dan pemberantasan penularan penyakit DBD, langkah apa yang utama dari Puskesmas?
Petugas Patroli Kesehatan setiap harinya tetap melakukan tugasnya yaitu memberikan penyuluhan mengenai pemberantasan sarang nyamuk dan petugas kita tetap melakukan konseling kepada masyarakat agar tetap menjaga lingkungan bersih. Petugas juga melakukan pendataan dan pengamatan wilayah mana yang rawan tempat nyamuk bersarang. Namun, sejauh ini wilayah yang berada di bawah pengawasan Puskesmas Kota Matsum masih aman. Kita juga membagikan bubuk abate untuk langkah selanjutnya agar nyamuk tidak bersarang.

Berapa jumlah penderita DBD yang dirawat inap sejak Januari hingga November?
Berdasarkan data yang masuk, Januari jumlahnya 7 orang, Februari 3 orang, Maret tidak ada, April tidak ada, Mei 2 orang, Juni 1 orang, Juli 1 orang, Agustus tidak ada, September jumlahnya 3 orang, Oktober jumlahnya 5 orang dan November jumlahnya 1 orang. Jadi semuanya 23 orang.

Lantas, apa saja kendala yang dihadapi Puskesmas ini?
Kendala yang kita hadapi, masih minimnya SDM dan jumlah dokter di Puskesmas Kota Matsum ini. Dokter di sini hanya ada dua dokter umum dan dua dokter gigi.

Imbauan Anda kepada masyarakat, terkait pencegahan DBD seperti apa?
Saya harap agar masyarakat sama-sama menjaga lingkungan yang bersih dan berkoordinasi dengan petugas patroli kesehatan agar lingkungan menjadi bersih dari sarang nyamuk.(*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/