30 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Rumah Warga Dilempari Batu

Protes Pembangunan Gedung Sekolah Nanyang

MEDAN- Diduga karena tak senang atas penolakan warga atas pembangunan gedung baru Yayasan Nanyang International School, para buruh bangunan melempari rumah warga, M Sianipar dengan batu, Selasa (29/11) siang pukul 14.00 WIB. Tidak senang rumahnya diteror dengan lemparan batu, Alfrida Br Napitulu istri M Sianipar melaporkan kejadian itu ke Polsekta Medan Baru.

Alfrida br Napitupulu mengung kapkan, saat kejadian dirinya ber ada di dalam rumah. Tiba-tiba mendengar hujan batu beberapa kali yang menghantam atap rumahnya yang diduga berasal dari lantai II bangunan sekolah Nanyangn
“Saya tidak senang rumah saya dilempar dan saya laporkan ke Polsekta Medan Baru,” ujar Alfrida.

Selain itu, M Sianipar mengatakan, teror pelemparan batu terhadap atap rumahnya akan dibawa ke jalur hukum. “Saya sudah melaporkan hal ini kepada pihak kepolisian untuk mengunmgkap pelaku pelemparan rumah saya yang berasal dari lantai II bangunan sekolah Nanyang,” ungkap M Sianipar sembari memperlihatkan surat laporan dengan No.STPL/2877/XI/SU/2011/Polresta Medan/sek Medan Baru.

Sementara Pelita, warga Jalan Tomat lainnya mengatakan, teror pelemparan batu itu terjadi mulai Senin (28/11), usai warga Jalan Tomat melakukan aksi di depan sekolah Nanyang meminta agar pembangunan sekolah tersebut dihentikan.

“Setiap kami melakukan aksi di depan sekolah Nanyang, pasti salah satu rumah warga dilempari batu kerikil secara bertubi-tubi. Ini merupakan hari kedua kami menerima lemparan. Kami menduga yang melakukan adalah tukang-tukang yang bekerja di sekolah Nanyang,” kata Pelita.

Dijelaskannya, awalnya warga meminta agar para tukang yang sedang bekerja untuk berhenti bekerja. Tetapi para tukang tidak mengindahkan permintaan warga dengan mengejek mereka. “Kami meminta mereka untuk berhenti membangun. Malah kami yang dilawani tukang itu dengan mnengejek. Tukang tersebut membuka seperuh pakaiannya dengan menunjukkan kemaluannya,” jelas Pelita.

Untuk itu, lanjut Pelita, warga akan terus melakukan aksi guna menolak pembangunan gedung sekolah Nanyang International di Jalan Sriwijaya. Karena dinilai pihak yayasan sekolah Nanyang International tak mempedulikan dampak yang dirasakan warga sekitar atas pembangunan gedung baru sekolah yang menyalahi aturan.(adl/gus)

Protes Pembangunan Gedung Sekolah Nanyang

MEDAN- Diduga karena tak senang atas penolakan warga atas pembangunan gedung baru Yayasan Nanyang International School, para buruh bangunan melempari rumah warga, M Sianipar dengan batu, Selasa (29/11) siang pukul 14.00 WIB. Tidak senang rumahnya diteror dengan lemparan batu, Alfrida Br Napitulu istri M Sianipar melaporkan kejadian itu ke Polsekta Medan Baru.

Alfrida br Napitupulu mengung kapkan, saat kejadian dirinya ber ada di dalam rumah. Tiba-tiba mendengar hujan batu beberapa kali yang menghantam atap rumahnya yang diduga berasal dari lantai II bangunan sekolah Nanyangn
“Saya tidak senang rumah saya dilempar dan saya laporkan ke Polsekta Medan Baru,” ujar Alfrida.

Selain itu, M Sianipar mengatakan, teror pelemparan batu terhadap atap rumahnya akan dibawa ke jalur hukum. “Saya sudah melaporkan hal ini kepada pihak kepolisian untuk mengunmgkap pelaku pelemparan rumah saya yang berasal dari lantai II bangunan sekolah Nanyang,” ungkap M Sianipar sembari memperlihatkan surat laporan dengan No.STPL/2877/XI/SU/2011/Polresta Medan/sek Medan Baru.

Sementara Pelita, warga Jalan Tomat lainnya mengatakan, teror pelemparan batu itu terjadi mulai Senin (28/11), usai warga Jalan Tomat melakukan aksi di depan sekolah Nanyang meminta agar pembangunan sekolah tersebut dihentikan.

“Setiap kami melakukan aksi di depan sekolah Nanyang, pasti salah satu rumah warga dilempari batu kerikil secara bertubi-tubi. Ini merupakan hari kedua kami menerima lemparan. Kami menduga yang melakukan adalah tukang-tukang yang bekerja di sekolah Nanyang,” kata Pelita.

Dijelaskannya, awalnya warga meminta agar para tukang yang sedang bekerja untuk berhenti bekerja. Tetapi para tukang tidak mengindahkan permintaan warga dengan mengejek mereka. “Kami meminta mereka untuk berhenti membangun. Malah kami yang dilawani tukang itu dengan mnengejek. Tukang tersebut membuka seperuh pakaiannya dengan menunjukkan kemaluannya,” jelas Pelita.

Untuk itu, lanjut Pelita, warga akan terus melakukan aksi guna menolak pembangunan gedung sekolah Nanyang International di Jalan Sriwijaya. Karena dinilai pihak yayasan sekolah Nanyang International tak mempedulikan dampak yang dirasakan warga sekitar atas pembangunan gedung baru sekolah yang menyalahi aturan.(adl/gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/