30 C
Medan
Thursday, July 4, 2024

Kelompok Buruh Ikutan Demo 212, Begini Tuntutannya

DANIL SIREGAR/SUMUT POS DEMO: Massa yang tergabung dalam Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) konvoi usai berunjukrasa di DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan, Selasa (25/8). Dalam aksinya, mereka menolak perubahan BPJS, karena dianggap menyengsarakan pekerja.
DANIL SIREGAR/SUMUT POS
DEMO: Massa yang tergabung dalam Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) konvoi usai berunjukrasa di DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan, Selasa (25/8) lalu. Buruh juga akan melakuka  aksi demo 212, bersamaan dengan aksi bela islam jilid 3.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bersamaan dengan aksi Bela Islam Jilid III, kelompok buruh juga akan melakukan aksi demo besar-besaran pada hari yang sama, yakni 2 Desember alias 212. Demo buruh ini menuntut pemerintah memperbaiki kesejahteraan buruh.

Terkait demo di hari yang sama ini, sejumlah pihak menilai agenda buruh yang berbeda dengan massa Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPFMUI), sebagai kelompok yang mengusung rencana makar seperti didengungkan Kapolri, Irjen Tito Karnavian.

Perwakilan buruh di Sumatera Utara (Sumut) pun membantah mentah-mentah. Kenapa aksi buruh tetap diadakan di tanggal 2 Desember 2016 mendatang, menurutnya karena pemerintah acapkali mengabaikan tuntutan buruh yang meminta nasibnya diperhatikan pemerintah.

“Pertama saya mau tegaskan kita tetap aksi, khususnya di Sumut pada 2 Desember nanti. Kedua, kenapa kita aksi di tanggal yang sama dengan Aksi Bela Islam jilid III? Agar apa yang kami suarakan benar-benar didengar oleh pemerintah, khususnya presiden,” ungkap Ketua DPW Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Sumut, Willy Agus Utomo, kepada Sumut Pos, Selasa (29/11).

Apapun gejolak dan isunya, menurut Willy, perjuangan yang dilakukan massa buruh sudah sangat lama mereka lakukan. Penolakan terhadap PP 78 soal upah murah kata Willy.

“Kita mau memberikan pelajaran bagi pemerintah yang jelas-jelas tidak mendukung kesejahteraan nasib buruh. Apa perlu aksi buruh berdarah-darah sehingga suara kami didengar, apa seperti itu. Sehingga kami tetap akan melakukan aksi di 2 Desember,” tegas Willy.

DANIL SIREGAR/SUMUT POS DEMO: Massa yang tergabung dalam Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) konvoi usai berunjukrasa di DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan, Selasa (25/8). Dalam aksinya, mereka menolak perubahan BPJS, karena dianggap menyengsarakan pekerja.
DANIL SIREGAR/SUMUT POS
DEMO: Massa yang tergabung dalam Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) konvoi usai berunjukrasa di DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan, Selasa (25/8) lalu. Buruh juga akan melakuka  aksi demo 212, bersamaan dengan aksi bela islam jilid 3.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bersamaan dengan aksi Bela Islam Jilid III, kelompok buruh juga akan melakukan aksi demo besar-besaran pada hari yang sama, yakni 2 Desember alias 212. Demo buruh ini menuntut pemerintah memperbaiki kesejahteraan buruh.

Terkait demo di hari yang sama ini, sejumlah pihak menilai agenda buruh yang berbeda dengan massa Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPFMUI), sebagai kelompok yang mengusung rencana makar seperti didengungkan Kapolri, Irjen Tito Karnavian.

Perwakilan buruh di Sumatera Utara (Sumut) pun membantah mentah-mentah. Kenapa aksi buruh tetap diadakan di tanggal 2 Desember 2016 mendatang, menurutnya karena pemerintah acapkali mengabaikan tuntutan buruh yang meminta nasibnya diperhatikan pemerintah.

“Pertama saya mau tegaskan kita tetap aksi, khususnya di Sumut pada 2 Desember nanti. Kedua, kenapa kita aksi di tanggal yang sama dengan Aksi Bela Islam jilid III? Agar apa yang kami suarakan benar-benar didengar oleh pemerintah, khususnya presiden,” ungkap Ketua DPW Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Sumut, Willy Agus Utomo, kepada Sumut Pos, Selasa (29/11).

Apapun gejolak dan isunya, menurut Willy, perjuangan yang dilakukan massa buruh sudah sangat lama mereka lakukan. Penolakan terhadap PP 78 soal upah murah kata Willy.

“Kita mau memberikan pelajaran bagi pemerintah yang jelas-jelas tidak mendukung kesejahteraan nasib buruh. Apa perlu aksi buruh berdarah-darah sehingga suara kami didengar, apa seperti itu. Sehingga kami tetap akan melakukan aksi di 2 Desember,” tegas Willy.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/