29 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Pusat Kucurkan Rp3 Miliar, Sungai Deli Akan Dibersihkan

MEDAN- Awal Januari 2012 pemerintah pusat bekerjasama dengan pemerintah provinsi Sumut dan pemerintah kota Medan akan membersihkan Sungai Deli. Kebijakan ini dilakukan untuk menyelamatkan sungai yang dulunya sempat menjadi urat nadi perdagangan dan dilalui kapal-kapal persiar dengan airnya yang dikenal bersih. Rencananya pembersihan menggunakan perahu.

“Minggu pertama Januari tahun depan kita sudah melakukan pembersihan. Awalnya, akan dilakukan di kawasan bantaran Sungai Sei Kera, sebab di sana yang lebih banyak sampah. Setelah itu akan dilanjutkan ke beberapa titik lainnya, semua kawasan Sungai Deli nanti akan dibersihkan dengan perahu sampah,” kata Kepala Dinas Kebersihan Kota Medan, Pardamean Siregar, Kamis (29/12).

Anggota Komisi VII DPR RI, Idris Lutfi mengatakan, pemerintah pusat sudah menganggarkan alokasi untuk pembersihan Sungai Deli sekitar Rp1 hingga Rp3 miliar.

“Untuk clean up Sungai Deli itu sudah diprogramkan, alokasi anggarannya juga sudah ada dari APBN, sekitar Rp1 miliar hingga Rp3 miliar,” kata Idris.

Dikatakannya, program clean up akan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi Sumut dan pemerintah kota Medan. “Pemerintah provinsi juga sudah mengalokasikan anggaran untuk pembersihan Sungai Deli yang dikelola oleh Badan Lingkungan Hidup,” jelas Idris.

Menurutnya, pembersihan Sungai Deli ini merupakan satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk menyelamatkan kondisi Sungai Deli yang saat ini sudah tercemar dari limbah padat maupun limbah cair.
Apalagi saat ini luas hutan di hulu Sungai Deli juga sudah kritis tinggal 3.655 hektar atau tinggal 7,59 persen dari 48.162 hektar Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Deli. Padahal, dengan luas 48.162 haktar, panjang 71,91 km dan lebar 5,58 km, DAS Deli seharusnya memiliki hutan alam untuk kawasan resapan air setidaknya seluas 140 hektar atau 30 persen dari luas DAS.

Untuk itulah, pemerintah terus berupaya untuk kembali merehabilitasi Sungai Deli, selain melakukan penanaman pohon juga berupaya untuk membersihkan Sungai Deli.

“Selain pembersihan Sungai Deli, kita juga akan melakukan penataan bangunan di kawasan bantaran Sungai Deli, rumah-rumah yang ada di bantaran sungai harus menghadap ke sungai, sehingga ke depan pemilik rumah tidak dengan sembarang membuang sampah ke sungai. Selain itu juga dibuat penjebak sampah (trap beton) di beberapa titik di Sungai Deli, sehingga sampah tidak langsung mengalir ke hulu, melainkan tertahan sehingga bisa langsung dibersihkan,” terangnya sembari menyebutkan kalau Sungai Deli bersih maka sangat berpotensi menjadi lokasi wisata.
Wali Kota Medan, Rahudman Harahap menyebutkan, Sungai Deli memang sangat berpotensi untuk dijadikan lokasi wisata. Untuk itu, Pemko Medan akan melakukan pembersihan Sungai Deli dengan menyiapkan perahu sampah untuk membersihkan sampah-sampah di bibir sungai. Hal ini tentunya akan dikerjasamakan dengan marinir dan instansi terkait.(adl)

MEDAN- Awal Januari 2012 pemerintah pusat bekerjasama dengan pemerintah provinsi Sumut dan pemerintah kota Medan akan membersihkan Sungai Deli. Kebijakan ini dilakukan untuk menyelamatkan sungai yang dulunya sempat menjadi urat nadi perdagangan dan dilalui kapal-kapal persiar dengan airnya yang dikenal bersih. Rencananya pembersihan menggunakan perahu.

“Minggu pertama Januari tahun depan kita sudah melakukan pembersihan. Awalnya, akan dilakukan di kawasan bantaran Sungai Sei Kera, sebab di sana yang lebih banyak sampah. Setelah itu akan dilanjutkan ke beberapa titik lainnya, semua kawasan Sungai Deli nanti akan dibersihkan dengan perahu sampah,” kata Kepala Dinas Kebersihan Kota Medan, Pardamean Siregar, Kamis (29/12).

Anggota Komisi VII DPR RI, Idris Lutfi mengatakan, pemerintah pusat sudah menganggarkan alokasi untuk pembersihan Sungai Deli sekitar Rp1 hingga Rp3 miliar.

“Untuk clean up Sungai Deli itu sudah diprogramkan, alokasi anggarannya juga sudah ada dari APBN, sekitar Rp1 miliar hingga Rp3 miliar,” kata Idris.

Dikatakannya, program clean up akan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi Sumut dan pemerintah kota Medan. “Pemerintah provinsi juga sudah mengalokasikan anggaran untuk pembersihan Sungai Deli yang dikelola oleh Badan Lingkungan Hidup,” jelas Idris.

Menurutnya, pembersihan Sungai Deli ini merupakan satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk menyelamatkan kondisi Sungai Deli yang saat ini sudah tercemar dari limbah padat maupun limbah cair.
Apalagi saat ini luas hutan di hulu Sungai Deli juga sudah kritis tinggal 3.655 hektar atau tinggal 7,59 persen dari 48.162 hektar Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Deli. Padahal, dengan luas 48.162 haktar, panjang 71,91 km dan lebar 5,58 km, DAS Deli seharusnya memiliki hutan alam untuk kawasan resapan air setidaknya seluas 140 hektar atau 30 persen dari luas DAS.

Untuk itulah, pemerintah terus berupaya untuk kembali merehabilitasi Sungai Deli, selain melakukan penanaman pohon juga berupaya untuk membersihkan Sungai Deli.

“Selain pembersihan Sungai Deli, kita juga akan melakukan penataan bangunan di kawasan bantaran Sungai Deli, rumah-rumah yang ada di bantaran sungai harus menghadap ke sungai, sehingga ke depan pemilik rumah tidak dengan sembarang membuang sampah ke sungai. Selain itu juga dibuat penjebak sampah (trap beton) di beberapa titik di Sungai Deli, sehingga sampah tidak langsung mengalir ke hulu, melainkan tertahan sehingga bisa langsung dibersihkan,” terangnya sembari menyebutkan kalau Sungai Deli bersih maka sangat berpotensi menjadi lokasi wisata.
Wali Kota Medan, Rahudman Harahap menyebutkan, Sungai Deli memang sangat berpotensi untuk dijadikan lokasi wisata. Untuk itu, Pemko Medan akan melakukan pembersihan Sungai Deli dengan menyiapkan perahu sampah untuk membersihkan sampah-sampah di bibir sungai. Hal ini tentunya akan dikerjasamakan dengan marinir dan instansi terkait.(adl)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/