MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ratusan massa dari beberapa organisasi kemasyarakatan (Ormas) menggelar aksi penolakan kedatangan Habib Rizieq di Bandara Kualanamu Internasional (KNIA), Deli Serdang, Sumut, Rabu, (28/12) sekira pukul 11.45 WIB.
Dengan mengenakan atribut masing-masing, mereka sempat membentangkan sepanduk penolakan.
Namun, dinilai akan membuat keributan pihak kepolisian mencabutnya setelah terlebih dahulu berkordinasi dengan ketua kelompok ormas yang memadati terminal kedatangan KNIA.
Setibanya di KNIA, Habib Rizieq langsung mendapat pengawalan khusus dari Kepolisian. Anggota Brimob bahkan dikerahkan untuk membantu pengamanan.
Pengawalan ketat dilakukan di areal bandara dan sepanjang jalan arteri menuju bandara setiap persimpangan dijaga pihak Kepolisian. Dan akhirnya Habib Rizieq berhasil menuju Kota Medan.
Ketua Harian Laskar Merah Putih Sumut, S Arindo mengatakan, mereka menolak kedatangan Habib Rizieq. Meski berdasarkan jadwal kedatangannya ke Medan untuk mengikuti tabliq akbar namun tetap saja mereka menilai dengan negatif.
“Kami yang menolak ada delapan elemen unsur ormas dan organisasi pemuda. Kami tidak mau Medan diobok-obok seperti di Jakarta kemarin. Karena Medan ini sudah aman dan damai. Kalau untuk berdakwah silahkan,” katanya.
Kedatangan Ormas ini sebelumnya sempat membuat sedikit kerepotan pihak kepolisian, meskipun mereka datang tidak melakukan orasi dan membawa spanduk.
Beruntung negosiasi dilakukan pihak kepolisian dan selanjutnya dapat diterima oleh massa. Setelah mendapat pengarahan dari Kasat Intel Polres Deliserdang AKP M Simarmata, merekapun kemudian meninggalkan bandara.
Terpisah, Kordinator Wilayah I GMKI Swangro Lumbanbatu mengkhawatirkan pernyataan-pernyataan yang akan disampaikan Rizieq Shihab dalam kunjungannya di Medan akan disalahartikan dan multitafsir oleh sebagian masyarakat.
Selain itu, dia mengkhawatirkan pernyataan Rizieq juga dapat memicu terjadinya perpecahan dan konflik sosial di tengah masyarakat.
Secara tegas, GMKI Wilayah I menolak kedatangan Rizieq Shihab ke Sumut, khususnya Medan. Menurut dia, Sumut adalah provinsi yang penduduknya terdiri dari beragam suku, agama, etnis dan golongan.