32.8 C
Medan
Wednesday, May 1, 2024

Super Blue Blood Moon Picu Air Laut Pasang Bertahap

FOTO:Dipta Wahyu/Jawa Pos
Fenomena bagian dari Gerhana Bulan Total tampak di sekitar Klenteng Sanggar Agung Surabaya, Rabu (31/1/2018) malam. Fenomena alam langka Gerhana Bulan Total ini mempunyai tiga keunikan yaitu Supermoon, Bloodmoon, Bluemoon yang terjadi sekali dalam 150 tahun.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi ketinggian air laut akan naik mencapai 1,5 Meter sebagai dampak super blue blood moon malam nanti. Ketinggian air laut tersebut akan terjadi secara bertahap.

“Kalau cuaca memang puncaknya terkait dengan garis matahari, bumi, bulan itu satu garis itu akan menimbulkan pasang naik. Bisa mencapai maksimum. Tetapi naiknya ini kan sangat bertahap, tidak langsung 1,5 meter, ” kata kepala BMKG Dwikorita Karnawati di gedung BMKG, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (31/1/2018)

Dwi mencontohkan jika super blue blood moon mulai pukul 17.00 WIB, maka air laut bisa secara perlahan mulai menaik. Namun, bisa saja terjadi keterlambatan air laut menaik.

“Jadi, misalnya nanti mulai pukul 17.00 WIB sore berangsur-angsur akan naik, bertahap dan ada delay. Gerhana ini mulai pukul 17.00 WIB, jadi pasangnya itu pun tidak seketika pukul 17.00 WIB itu, ada delay atau keterlambatan beberapa waktu, ” ujar Dwi

Air pasang maksimal diperkirakan 140 cm – 150 cm. Peristiwa ini diprediksi akan berlangsung di pesisir utara laut Jawa, di Kalimantan Selatan, Sulawesi, Sumatera barat dan Kalimantan Barat yang pesisirnya mengarah ke laut Jawa.

“Kami mengimbau juga memberikan peringatan dini bagi nelayan, tidak hanya rob. Karena juga dalam satu minggu ini di beberapa wilayah di Indonesia sedang mengalami puncak musim hujan seperti di Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, dan Kalimantan,” ujar Dwi.

Selain itu, BMKG juga memperkirakan cuaca sejumlah wilayah di Indonesia akan berawan dengan intensitas hujan ringan.

“Cuaca di atmosfer kami juga ada perkiraan cuaca khususnya yang Jakarta berawan ya sampai lebih dari 60 persen. Tetapi, kami tetap akan terus menjaga karena kan cuaca ini ter-update terus sehingga memang ada sedikit hujan juga, ” kata Dwi. (dtc)

FOTO:Dipta Wahyu/Jawa Pos
Fenomena bagian dari Gerhana Bulan Total tampak di sekitar Klenteng Sanggar Agung Surabaya, Rabu (31/1/2018) malam. Fenomena alam langka Gerhana Bulan Total ini mempunyai tiga keunikan yaitu Supermoon, Bloodmoon, Bluemoon yang terjadi sekali dalam 150 tahun.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi ketinggian air laut akan naik mencapai 1,5 Meter sebagai dampak super blue blood moon malam nanti. Ketinggian air laut tersebut akan terjadi secara bertahap.

“Kalau cuaca memang puncaknya terkait dengan garis matahari, bumi, bulan itu satu garis itu akan menimbulkan pasang naik. Bisa mencapai maksimum. Tetapi naiknya ini kan sangat bertahap, tidak langsung 1,5 meter, ” kata kepala BMKG Dwikorita Karnawati di gedung BMKG, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (31/1/2018)

Dwi mencontohkan jika super blue blood moon mulai pukul 17.00 WIB, maka air laut bisa secara perlahan mulai menaik. Namun, bisa saja terjadi keterlambatan air laut menaik.

“Jadi, misalnya nanti mulai pukul 17.00 WIB sore berangsur-angsur akan naik, bertahap dan ada delay. Gerhana ini mulai pukul 17.00 WIB, jadi pasangnya itu pun tidak seketika pukul 17.00 WIB itu, ada delay atau keterlambatan beberapa waktu, ” ujar Dwi

Air pasang maksimal diperkirakan 140 cm – 150 cm. Peristiwa ini diprediksi akan berlangsung di pesisir utara laut Jawa, di Kalimantan Selatan, Sulawesi, Sumatera barat dan Kalimantan Barat yang pesisirnya mengarah ke laut Jawa.

“Kami mengimbau juga memberikan peringatan dini bagi nelayan, tidak hanya rob. Karena juga dalam satu minggu ini di beberapa wilayah di Indonesia sedang mengalami puncak musim hujan seperti di Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, dan Kalimantan,” ujar Dwi.

Selain itu, BMKG juga memperkirakan cuaca sejumlah wilayah di Indonesia akan berawan dengan intensitas hujan ringan.

“Cuaca di atmosfer kami juga ada perkiraan cuaca khususnya yang Jakarta berawan ya sampai lebih dari 60 persen. Tetapi, kami tetap akan terus menjaga karena kan cuaca ini ter-update terus sehingga memang ada sedikit hujan juga, ” kata Dwi. (dtc)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/