SUMUTPOS.CO – KETUA Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan, M Hatta mengimbau Umat Islam melaksanakan Salat Sunat Gerhana Bulan. Sebab, Salat Khusuf ini merupakan sunnah Rasulullah apabila terjadi Gerhana Bulan.
Menurutnya, Rasulullah menganjurkan dari mulai terbitnya gerhana, sampai berakhirnya, dilaksanakan beberapa hal, yakni salat, berdoa dan berzikir yang tujuannya tidak lain untuk mengingat kuasa Allah. Ditegaskannya, segala sesuatu yang terjadi merupakan kekuasaan Allah.
“Itu bukan tanda dari sesuatu musibah atau ada yang meninggal. Itu semata-mata kekuasaan Allah. Pada masa Rasulullah, ketika itu anak beliau meninggal saat terjadi gerhana. Pada waktu itu, orang heboh mengatakan bahwa itu tanda-tanda karena anak Rasulullah meninggal. Rasul bilang bukan, tapi karena kekuasaan Allah. Karenanya, hendaklah kamu salat kemudian berdoa sampai dengan berakhirnya gerhana itu,” ungkap Hatta kepada Sumut Pos, kemarin.
Dikatakannya, Salat Sunat Gerhana Bulan agak berbeda sedikit cara pelaksanaannya dengan salat biasa. Untuk 1 rakaat 2 kali rukuk, membaca Al-Fatiha dan surah seperti biasa. Jadi dia menekankan dalam Salat Khusuf, dua rakaat dengan empat rukuk, diakhiri dengan khutbah tentang penjelasan kekuasaan Allah. “Rasulullah menganjurkan untuk itu, bahwa kita salat dan berdoa. Berarti ada sesuatu yang tersimpan di sana. Bahwa doa kita pada saat seperti itu dengan zikir kita yang tepat, Insya Allah akan dikabulkan Allah permohonan kita,” tandasnya.
Wali Kota Medan Dzulmi Eldin juga mengajak umat Muslim Kota Medan melaksanakan Salat Khusuf pada saat terjadinya gerhana bulan malam ini, Rabu (31/1). Dipastikan, seluruh wilayah di Indonesia, termasuk Kota Medan akan mengalami gerhana bulan. “Sebagai hamba-Nya, tentunya kita dianjurkan untuk melaksanakan Salat Sunah Gerhana. Selain menegakkan salat, Rasullah juga mengajak umatnya untuk memperbanyak zikir, istighfar, doa, sedekah serta amal zariah tatkala peristiwa gerhana bulan terjadi,” kata Dzulmi Eldin.