26 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Fungsi Drainase Kembali Jadi Sorotan

MEMBONGKAR: Beberapa pekerja membongkar drainase yang berada di Jalan Abdullah Lubis Medan, beberapa waktu lalu.
MEMBONGKAR: Beberapa pekerja membongkar drainase yang berada di Jalan Abdullah Lubis Medan, beberapa waktu lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Banjir yang menggenangi rumah penduduk di sejumlah kecamatan di Kota Medan usai hujan deras mengguyur sejak Selasa (28/1) malam hingga Rabu (29/1) dini hari, membuktikan system drainase belum berfungsi maksimal Karenanya, Pemko Medan diminta fokus menangani semua masalah banjir, terutama memaksimalkan fungsi drainase di setiap lingkungan.

Anggota DPRD Medan dari Dapil Medan Utara, Abdul Rani menyebutkan, banjir di kawasan Medan Utara memang sudah surut tapi kondisi itu akan terulang kembali saat curah hujan yang tinggi kembali terjadi. “Tadi tim kita sudah memantau di Medan Utara, Alhamdulillah banjir sudah surut. Tapi memang tidak tertutup kemungkinan banjir akan terjadi kembali saat nanti hujan deras kembali turun,” ucap Rani kepada Sumut Pos, Kamis (30/1).

Hal itu, kata Rani, tidak terlepas dari sistem fungsi saluran air (drainase) yang tidak berjalan dengan baik di Kota Medan, hingga tidak mampu menampung dan mengalirkan debit air dalam jumlah yang tinggi. “Ya masalahnya itu lagi, drainase yang tidak berfungsi maksimal. Selama persoalan itu tidak selesai, tentu banjir akan terulang lagi kalau hujan deras turun,” ujarnya.

Untuk itu, Rani mendorong Pemko Medan menuntaskan masalah banjir ini, diantaranya dengan memaksimalkan fungsi drainase dan membangun drainase yang dinilai kurang layak. “Fungsi drainase, normalisasi sungai dan semua cara untuk mengatasi banjir akan kita dorong untuk segera dilakukan oleh Pemko Medan. Kita minta Pemko untuk fokus, semua masalah yang berbau dengan banjir harus dituntaskan,” terangnya.

Sebab lanjut Rani, bila fungsi drainase berjalan dengan maksimal, kondisi jalan dam rumah warga yang tergenang air tidak akan berlangsung dalam waktu yang lama. “Kalaupun tetap banjir, kalau fungsi drainasenya bagus, pasti surutnya gak bakal lama. Harusnya dalam hitungan satu atau dua jam dari hujan reda, banjirnya suda reda, bukannya malah dari pagi sampai sore atau malam. Itu indikasi kalau drainase tidak berfungsi maksimal,” lanjut Rani.

Senada dengan Rani, anggota DPRD Medan dari Dapil Medan Utara, Sudari ST mengatakan, persoalan drainase memang menjadi salah satu penyebab utama terjadinya genangan air dan butuh waktu yang cukup lama untuk surut. “Makanya saya sering bilang supaya pemko mendorong PT KIM yang ada di kawasan tersebut untuk turut ambil bagian dalam pembangunan drainase dan pembuatan waduk yang menjadi solusi dari banjir yang sering terjadi di kawasan itu,” jelasnya.

Sudari menegaskan, Pemko Medan tidak boleh bersikap lemah terhadap PT KIM yang selalu menyumbangkan air banjir yang bercampur limbah kotor saat hujan deras terjadi. “Pemko Medan harus bisa membuat PT KIM punya rasa tanggungjawab atas hal itu,” tegasnya.

Dikonformasi terkait perkembangan dan penyebab banjir di Kota Medan, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, Arjuna Sembiring enggan menjawabnya. Hingga Kamis (30/1) sore Arjuna tak kunjung mengangkat sambungan telepon Sumut Pos dan hanya membaca namun tidak membalas pertanyaan yang diajukan via WhatsApp.

Pemko Salurkan Bantuan di Kelurahan Besar

Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi diwakili Kepala BPBD Kota Medan Arjuna Sembiring meninjau lokasi banjir di Kelurahan Besar, Medan Labuhan, Rabu (29/1). Selain melihat kondisi wilayah dan rumah warga yang terendam banjir, Arjuna juga memberikan bantuan dari Pemko Medan kepada warga yang menjadi korban banjir.

Berdasarkan data yang diperoleh dari BPBD Kota Medan, kawasan Kelurahan Besar yang digenangi air meliputi Jalan Rawe I Lingkungan 2, rumah warga yang terendam sebanyak 100 unit rumah dengan 200 KK (600 jiwa) dengan ketinggian air 80 cm. Di Lingk.3, rumah warga yang terkena banjir sebanyak 200 unit dengan 200 (450 jiwa) serta ketinggian air sekitar 70 cm.

Selanjutnya di Lingkungan 5, rumah warga yang diterpa banjir sebanyak 200 unit dengan 200 KK (400 jiwa) dan ketinggian air mencapai 80 cm. Di Lingkungan 10, rumah yang terendam sebanyak 169 unit dengan 169 KK (350 jiwa) dan ketinggian air 70 cm. Lingkungan 11, sebanyak 100 unit rumah yang terendam dengan 120 KK (250 jiwa) dengan ketinggian air 80 cm. Lingkungan 12 sebanyak 200 unit rumah dengan 200 KK (400 jiwa) dan ketinggian air 70 cm. Serta Lingkungan 20 Blok 8,9,10 da 11, rumah terendam 500 unit dengan 500 KK (1500 jiwa) dan ketinggian air 60 cm.

“Jadi jumlah total yang terdampak banjir sebanyak 1.469 rumah dengan 1789 KK atau 3500 jiwa. Untuk itu atas nama Plt Wali Kota, saya menyampaikan rasa prihatin yang mendalam atas musibah banjir ini. Seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait akan berupaya dan bekerja keras untuk mengatasi masalah banjir ini,” kata Arjuna.

Sebagai bentuk empati dan membantu meringankan warga yang menjadi korban banjir, jelas Arjuna, Pemko Medan memberikan bantuan berupa sembako dan makanan, termasuk mie instan dan air mineral. “Semoga bantuan yang diberikan ini dapat bermanfaat bagi warga yang menjadi korban kebanjiran,” harapnya didampingi Camat Medan Labuhan Rudi Asriandi dan lurah.

Arjuna selanjutnya mengungkapkan, saat sebagian warga masih bertahan di rumah masing-masing karena yakin air akan segera surut. Meski demikian banyak juga warga yang mengungsi di Masjid Al Muchlisin dan Masjid Al Faisal membawa anggota keluarganya. “Kita Menempatkan personil TRC-PB di lokasi untuk melaksanakan pemantauan dan pendataan terhadap warga yang menjadi korban banjir,” ungkapnya.

Selain itu tambah Arjuna, BPBD Kota Medan juga terus berkoordinasi dengan pihak Kecamatan, kelurahan dan lingkungan, terutama dalam memberikan bantuan dan pelayanan kepada warga. Kemudian terus memantau kondisi dan situasi untuk wilayah yang rentan banjir mengingat cuaca hampir sepanjang hari berawan. “Di samping itu juga kita telah mempersiapkan peralatan bila diperlukan dan pemasangan tenda pengungsi,” terangnya. (map)

MEMBONGKAR: Beberapa pekerja membongkar drainase yang berada di Jalan Abdullah Lubis Medan, beberapa waktu lalu.
MEMBONGKAR: Beberapa pekerja membongkar drainase yang berada di Jalan Abdullah Lubis Medan, beberapa waktu lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Banjir yang menggenangi rumah penduduk di sejumlah kecamatan di Kota Medan usai hujan deras mengguyur sejak Selasa (28/1) malam hingga Rabu (29/1) dini hari, membuktikan system drainase belum berfungsi maksimal Karenanya, Pemko Medan diminta fokus menangani semua masalah banjir, terutama memaksimalkan fungsi drainase di setiap lingkungan.

Anggota DPRD Medan dari Dapil Medan Utara, Abdul Rani menyebutkan, banjir di kawasan Medan Utara memang sudah surut tapi kondisi itu akan terulang kembali saat curah hujan yang tinggi kembali terjadi. “Tadi tim kita sudah memantau di Medan Utara, Alhamdulillah banjir sudah surut. Tapi memang tidak tertutup kemungkinan banjir akan terjadi kembali saat nanti hujan deras kembali turun,” ucap Rani kepada Sumut Pos, Kamis (30/1).

Hal itu, kata Rani, tidak terlepas dari sistem fungsi saluran air (drainase) yang tidak berjalan dengan baik di Kota Medan, hingga tidak mampu menampung dan mengalirkan debit air dalam jumlah yang tinggi. “Ya masalahnya itu lagi, drainase yang tidak berfungsi maksimal. Selama persoalan itu tidak selesai, tentu banjir akan terulang lagi kalau hujan deras turun,” ujarnya.

Untuk itu, Rani mendorong Pemko Medan menuntaskan masalah banjir ini, diantaranya dengan memaksimalkan fungsi drainase dan membangun drainase yang dinilai kurang layak. “Fungsi drainase, normalisasi sungai dan semua cara untuk mengatasi banjir akan kita dorong untuk segera dilakukan oleh Pemko Medan. Kita minta Pemko untuk fokus, semua masalah yang berbau dengan banjir harus dituntaskan,” terangnya.

Sebab lanjut Rani, bila fungsi drainase berjalan dengan maksimal, kondisi jalan dam rumah warga yang tergenang air tidak akan berlangsung dalam waktu yang lama. “Kalaupun tetap banjir, kalau fungsi drainasenya bagus, pasti surutnya gak bakal lama. Harusnya dalam hitungan satu atau dua jam dari hujan reda, banjirnya suda reda, bukannya malah dari pagi sampai sore atau malam. Itu indikasi kalau drainase tidak berfungsi maksimal,” lanjut Rani.

Senada dengan Rani, anggota DPRD Medan dari Dapil Medan Utara, Sudari ST mengatakan, persoalan drainase memang menjadi salah satu penyebab utama terjadinya genangan air dan butuh waktu yang cukup lama untuk surut. “Makanya saya sering bilang supaya pemko mendorong PT KIM yang ada di kawasan tersebut untuk turut ambil bagian dalam pembangunan drainase dan pembuatan waduk yang menjadi solusi dari banjir yang sering terjadi di kawasan itu,” jelasnya.

Sudari menegaskan, Pemko Medan tidak boleh bersikap lemah terhadap PT KIM yang selalu menyumbangkan air banjir yang bercampur limbah kotor saat hujan deras terjadi. “Pemko Medan harus bisa membuat PT KIM punya rasa tanggungjawab atas hal itu,” tegasnya.

Dikonformasi terkait perkembangan dan penyebab banjir di Kota Medan, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, Arjuna Sembiring enggan menjawabnya. Hingga Kamis (30/1) sore Arjuna tak kunjung mengangkat sambungan telepon Sumut Pos dan hanya membaca namun tidak membalas pertanyaan yang diajukan via WhatsApp.

Pemko Salurkan Bantuan di Kelurahan Besar

Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi diwakili Kepala BPBD Kota Medan Arjuna Sembiring meninjau lokasi banjir di Kelurahan Besar, Medan Labuhan, Rabu (29/1). Selain melihat kondisi wilayah dan rumah warga yang terendam banjir, Arjuna juga memberikan bantuan dari Pemko Medan kepada warga yang menjadi korban banjir.

Berdasarkan data yang diperoleh dari BPBD Kota Medan, kawasan Kelurahan Besar yang digenangi air meliputi Jalan Rawe I Lingkungan 2, rumah warga yang terendam sebanyak 100 unit rumah dengan 200 KK (600 jiwa) dengan ketinggian air 80 cm. Di Lingk.3, rumah warga yang terkena banjir sebanyak 200 unit dengan 200 (450 jiwa) serta ketinggian air sekitar 70 cm.

Selanjutnya di Lingkungan 5, rumah warga yang diterpa banjir sebanyak 200 unit dengan 200 KK (400 jiwa) dan ketinggian air mencapai 80 cm. Di Lingkungan 10, rumah yang terendam sebanyak 169 unit dengan 169 KK (350 jiwa) dan ketinggian air 70 cm. Lingkungan 11, sebanyak 100 unit rumah yang terendam dengan 120 KK (250 jiwa) dengan ketinggian air 80 cm. Lingkungan 12 sebanyak 200 unit rumah dengan 200 KK (400 jiwa) dan ketinggian air 70 cm. Serta Lingkungan 20 Blok 8,9,10 da 11, rumah terendam 500 unit dengan 500 KK (1500 jiwa) dan ketinggian air 60 cm.

“Jadi jumlah total yang terdampak banjir sebanyak 1.469 rumah dengan 1789 KK atau 3500 jiwa. Untuk itu atas nama Plt Wali Kota, saya menyampaikan rasa prihatin yang mendalam atas musibah banjir ini. Seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait akan berupaya dan bekerja keras untuk mengatasi masalah banjir ini,” kata Arjuna.

Sebagai bentuk empati dan membantu meringankan warga yang menjadi korban banjir, jelas Arjuna, Pemko Medan memberikan bantuan berupa sembako dan makanan, termasuk mie instan dan air mineral. “Semoga bantuan yang diberikan ini dapat bermanfaat bagi warga yang menjadi korban kebanjiran,” harapnya didampingi Camat Medan Labuhan Rudi Asriandi dan lurah.

Arjuna selanjutnya mengungkapkan, saat sebagian warga masih bertahan di rumah masing-masing karena yakin air akan segera surut. Meski demikian banyak juga warga yang mengungsi di Masjid Al Muchlisin dan Masjid Al Faisal membawa anggota keluarganya. “Kita Menempatkan personil TRC-PB di lokasi untuk melaksanakan pemantauan dan pendataan terhadap warga yang menjadi korban banjir,” ungkapnya.

Selain itu tambah Arjuna, BPBD Kota Medan juga terus berkoordinasi dengan pihak Kecamatan, kelurahan dan lingkungan, terutama dalam memberikan bantuan dan pelayanan kepada warga. Kemudian terus memantau kondisi dan situasi untuk wilayah yang rentan banjir mengingat cuaca hampir sepanjang hari berawan. “Di samping itu juga kita telah mempersiapkan peralatan bila diperlukan dan pemasangan tenda pengungsi,” terangnya. (map)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/