28 C
Medan
Saturday, July 6, 2024

Camat Medan Baru Dilempar Tomat

Puluhan pedagang yang berjualan di Pasar Sembada mengamuk dan melempari tomat ke halaman Kantor Camat Medan Baru, di Jalan Rebab No 34, Rabu (30/5) kemarin.
Camat Medan Baru, Robert Napitupulu yang datang menemui para pedagang nyaris terkena lemparan tomat dan sayuran yang sengaja dibawa pedagang dari pasar.

Awalnya, pedagang baru saja masuk ke halaman kantor Camat. Robert Napitupulu yang sudah berada di kantor, hendak memundurkan  mobil Avanza BK 120 WN menuju keluar pagar. Pedagang yang melihat camat berada dalam mobil langsung mengejar dan meminta camat untuk turun. Akhirnya camat turun menemui massa.
Tiba-tiba saja, entah siapa yang mengomandoi, beberapa pedagang langsung melemparkan tomat dan sayuran ke arah camat yang berdiri di depan kantornya, sehingga pecahan tomat memercik keseregam yang dikenakannya.

Suasana semakin memanas. Robert Napitupulu yang tidak tidak terima atas tindakan pedagang hanya diam saja. Pedagang kemudian mulai ngotot sambil menyampaikan tudingan bahwa camat melindungi pedagang liar di depan Pasar Sembada.

“Camat Medan Baru melindungi pedagang liar di Jalan Sembada. Padahal, mereka itu jelas-jelas menyalahi Perda. Kami menduga Bapak turut menerima upeti (hasil) dari kutipan pedagang liar,” teriak pedagang menunjuk-nunjuk ke wajah sang camat.
Robert menyikapinya dengan tenang. “Kalau kalian tidak mau diterima dengan baik, ya sudah,” jawab Robert emosi.

Dalam aksi itu, pedagang menuntut camat segera menertibkan pedagang liar dan segera memecat Lurah Kelurahan Titi Rante yang dijabat oleh Mawardi Ginting. “Lurah Titi Rante juga harus dipecat, kami menduga lurah adalah otak keberadaan pedagang liar di depan jualanan kami yang resmi di bawah naungan PD Pasar,” ujar salah satu pedagang yang tidak ingin namanya ditulis.
Ketua Persatuan Pedagang Pasar Sembada, Irian Sebayang meminta camat bertindak tegas atas keberadaan pedagang liar.

“Jualan kami tidak laku, karena pembeli cenderung berbelanja di luar ketimbang masuk ke dalam. Ini jelas-jelas sudah merugikan kami,” ujarnya.
Setelah suasana mereda sekitar satu jam, Camat Medan Baru, Robert Napitupulu berjanji akan segera menertibkan pedagang liar tersebut.

“Kalau ditanya waktu pastinya saya tidak bisa jawab. Tapi saya janji secepat mungkin akan menertibkan pedagang yang melanggar Perda,” kata Robert.
Namun, Robert membantah keras tudingan pedagang kalau dirinya menerima upeti dari pedangan yang berjualan di luar Pasar Sembada.

“Jangan sembarang menuduh, saya tidak ada menerima upeti. Silahkan buktikan, saya siap menerima konsekwensinya. Kalau Lurah Titi Rante benar menerima hasil kutipan pedagang, saya juga akan mengambil langkah tegas,” pungkas Robert. (adl/mag-12/ril)

Puluhan pedagang yang berjualan di Pasar Sembada mengamuk dan melempari tomat ke halaman Kantor Camat Medan Baru, di Jalan Rebab No 34, Rabu (30/5) kemarin.
Camat Medan Baru, Robert Napitupulu yang datang menemui para pedagang nyaris terkena lemparan tomat dan sayuran yang sengaja dibawa pedagang dari pasar.

Awalnya, pedagang baru saja masuk ke halaman kantor Camat. Robert Napitupulu yang sudah berada di kantor, hendak memundurkan  mobil Avanza BK 120 WN menuju keluar pagar. Pedagang yang melihat camat berada dalam mobil langsung mengejar dan meminta camat untuk turun. Akhirnya camat turun menemui massa.
Tiba-tiba saja, entah siapa yang mengomandoi, beberapa pedagang langsung melemparkan tomat dan sayuran ke arah camat yang berdiri di depan kantornya, sehingga pecahan tomat memercik keseregam yang dikenakannya.

Suasana semakin memanas. Robert Napitupulu yang tidak tidak terima atas tindakan pedagang hanya diam saja. Pedagang kemudian mulai ngotot sambil menyampaikan tudingan bahwa camat melindungi pedagang liar di depan Pasar Sembada.

“Camat Medan Baru melindungi pedagang liar di Jalan Sembada. Padahal, mereka itu jelas-jelas menyalahi Perda. Kami menduga Bapak turut menerima upeti (hasil) dari kutipan pedagang liar,” teriak pedagang menunjuk-nunjuk ke wajah sang camat.
Robert menyikapinya dengan tenang. “Kalau kalian tidak mau diterima dengan baik, ya sudah,” jawab Robert emosi.

Dalam aksi itu, pedagang menuntut camat segera menertibkan pedagang liar dan segera memecat Lurah Kelurahan Titi Rante yang dijabat oleh Mawardi Ginting. “Lurah Titi Rante juga harus dipecat, kami menduga lurah adalah otak keberadaan pedagang liar di depan jualanan kami yang resmi di bawah naungan PD Pasar,” ujar salah satu pedagang yang tidak ingin namanya ditulis.
Ketua Persatuan Pedagang Pasar Sembada, Irian Sebayang meminta camat bertindak tegas atas keberadaan pedagang liar.

“Jualan kami tidak laku, karena pembeli cenderung berbelanja di luar ketimbang masuk ke dalam. Ini jelas-jelas sudah merugikan kami,” ujarnya.
Setelah suasana mereda sekitar satu jam, Camat Medan Baru, Robert Napitupulu berjanji akan segera menertibkan pedagang liar tersebut.

“Kalau ditanya waktu pastinya saya tidak bisa jawab. Tapi saya janji secepat mungkin akan menertibkan pedagang yang melanggar Perda,” kata Robert.
Namun, Robert membantah keras tudingan pedagang kalau dirinya menerima upeti dari pedangan yang berjualan di luar Pasar Sembada.

“Jangan sembarang menuduh, saya tidak ada menerima upeti. Silahkan buktikan, saya siap menerima konsekwensinya. Kalau Lurah Titi Rante benar menerima hasil kutipan pedagang, saya juga akan mengambil langkah tegas,” pungkas Robert. (adl/mag-12/ril)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/