26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

25 Juli, Kualanamu Wajib Beroperasi

MEDAN- Kementrian Perhubungan Direktorat Jenderal Angkutan Udara telah mengirimkan pemberitahuan Aeronautical Information Regulation and Circular (AIRAC) ke International Civil Aviation Organization (ICAO). Surat pemberitahuan ini terkait dengan publish operasional Kulanamu. Tepat pukul 10.55 WIB Kamis (30/5) kemarin, surat tersebut telah dikirimkan ke berbagai bandara internasional.

Airport Service Manager Bandara Polonia Medan, Ali Sophian menyatakan memublikan surat ini sebagai komitmen AP II untuk pengoperasionalan Kualanamu. Maka, siap atau tidak, Kualanamu harus operasional pada 25 Juli. Karena, proses dari surat tersebut adalah 2×28 hari. “Semua harus serius. Sudah tidak bisa lagi menunggu. Siap maupun tidak, semua harus siap sebelum tanggal 25 Juli,” ujarnya.

Dijelaskannya, dengan menyebarnya surat ini, maka semua pihak harus bekerja sama. Karena, bila ternyata gagal operasional tersebut, maka akan berakibat pada nama baik Kualanamu itu sendiri. “Karena, bila tidak jadi, maka akan berakibat pada nama baik. Bayangkan, kita sudah mempublish, ternyata tidak sama hasilnya dengan apa yang kita sebutkan. Jelas, ini akan berdampak pada Kualanamu maupun dunia penerbangan nasional,” lanjutnya.

Surat publish ini dikirimkan ke ICAO dan bandara-bandara anggota melalui email. Dengan adanya surat ini, maka menyatakan secara langsung bahwa bandara komersil Kualanamu sudah aktif, sedangkan Polonia sudah tidak aktif lagi. “Kalau secara umum, kita harus siap pada tanggal 25 Juli. Tapi kalau permintaan AP II pusat, tanggal 6 Juli semua harus siap. Dan 3 minggu sebelum soft opening itu untuk perbaikan saja. Atau melengkapi kekurangan yang ada,” lanjut Ali.

Ali menyatakan, bahwa Kualanamu sudah siap untuk operasional karena sudah menjalani beberapa proses, seperti Shadow Operation sejak akhir Januari yang lalu. Kemudian trail operation yang dilakukan sejak Maret dan akan memasuki Wet Operation. “Kalau 25 Juli itu, kita Full Operation. Bukan coba-coba. Pada 25 Juli, semua harus sempurna. Karena dalam dunia penerbangan, yang paling penting adalah keselamatan atau keamanan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Otoritas Bandara Wilayah II, Abdul Hani menyatakan bahwa saat ini bangunan Kualanamu sudah siap mencapai angka 98 persen. Dimana 2 persen lagi adalah perbaikan atau finishing saja. “Kalau untuk mini operation, kita sudah siap karena bangunan tinggal finishing saja,” ujarnya.
Dijelaskannya, dengan adanya ketentuan ini, semua pihak, mulai dari maskapai, AP II, otoritas bandara, dan lainnya akan bekerja lebih keras lagi. Karena target ini harus dipenuhi. “Jadi, kalau ada lagi yang mengatakan tunggu, kita tidak akan mengikuti lagi. Sebaliknya, kita tinggal untuk mencapai target,” jelasnya.

Terkait dengan soft operation yang bertepatan dengan high season karena bertepatan dengan puasa Ramadan, maka Hani menyatakan itu bukan menjadi masalah. “Karena kita telah menyiapkan berbagai fasilitas yang terbaik. Sekarang tinggal bagaimana maskapai menyikapi perpindahan ini,” tutupnya.
Seperti diketahui, selain menyiapkan bangunan yang saat ini sudah mencapai finishing. Otoritas Bandara juga menyiapkan berbagai fasilitas yang ada. Terutama dalam Wi-Fi. Nantinya, di bandara ini akan disediakan titik-titik hot spot untuk mempermudah penggunaan internet. Bahkan, bandara juga akan dilengkapi dengan 20 komputer gratis yang dapat digunakan oleh penumpang. Selain itu, bandara juga akan dilengkapi dengan e-Kios. Di mana penumpang dapat mengisi baterai smartphone nya secara gratis. “Sebenarnya, tidak ada lagi yang kita takutkan. Karena, moda transportasi juga tersedia,” lanjutnya.

Damri dan Maskapai Bersiap

Menyambut tanggal 25 Juli mendatang, Damri juga sudah mulai mempersiapkan dirinya. Seperti, mulai menyusun tata pengoperasian bus nantinya.
Kepala Unit Perum Damri UABK (Unit Angkutan Bis Kota) Medan, Sumut, M Basri Mubin, menyatakan moda transportasi Damri juga akan mulai online pada 25 Juli mendatang. Karena itu, saat ini mereka sedang menyusun strategi untuk menyempurnakan operasional pada tanggal tersebut. “Saat ini kita sedang menunggu kedatangan bus yang akan digunakan ke Kualanamu. Kita juga sedang menyusun administrasi untuk perekrutan supir dan lainnya,” ujarnya.

Seperti diketahui, Damri memenangkan 2 koridor moda transportasi ke Kualanamu. Yaitu, koridor Gatot Subroto (Plaza Medan FairCarefour)-Kualanamu dan Amplas-Kualanamu. “Pada tanggal 25 Juli tersebut, kita akan meletakkan 6 bus di Kualanamu untuk masing-masing koridor. Dan 4 bus di Plaza Medan Fair, 4 bus di Amplas,” ujarnya.

Pemilihan keberadaan bus ini, disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. “Kalau melalui survei kita di Polonia. Lebih banyak orang yang menggunakan angkutan umum. Karena itu, kita letakkan lebih banyak di Kualanamu daripada di koridornya,” tambahnya.

Bukan hanya bandara dan moda transportasi, saat ini maskapai juga sedang mempersiapkan diri untuk kepindahan bandara ini. “Kita sudah memberikan ke pusat tentang anggaran yang kita butuhkan untuk kepindahan. Karena kita juga ingin sempurna saat pindah ke Kualanamu,” ujar Marketing Representative PT Indonesia Air Tbk Perwakilan Medan, Yayuk Sri Wahyuni.

Yayuk menyatakan, dari pihaknya untuk pindah ke Kualanamu bukan hal yang sulit bagi pihaknya. Karena, maskapai ini baru memiliki 1 penerbangan. Sehingga, waktu yang diperlukan untuk menngatur waktu, kantor, dan lainnya akan lebih mudah.”Kita kan masih sedikit terbangnya. Jadi, pasti lebih mudah lah,” ujarnya.

Manager Regional Lion Air, Bayu juga menyatakan kesiapannya dalam menghadapi perpindahan ini. “Kita sudah siap dengan segalanya. Kita juga sudah mulai mempelajari sistem yang akan digunakan di Kualanamu. Kita berharap, ke depannya semua berjalan lancar,” ungkapnya. (ram)

MEDAN- Kementrian Perhubungan Direktorat Jenderal Angkutan Udara telah mengirimkan pemberitahuan Aeronautical Information Regulation and Circular (AIRAC) ke International Civil Aviation Organization (ICAO). Surat pemberitahuan ini terkait dengan publish operasional Kulanamu. Tepat pukul 10.55 WIB Kamis (30/5) kemarin, surat tersebut telah dikirimkan ke berbagai bandara internasional.

Airport Service Manager Bandara Polonia Medan, Ali Sophian menyatakan memublikan surat ini sebagai komitmen AP II untuk pengoperasionalan Kualanamu. Maka, siap atau tidak, Kualanamu harus operasional pada 25 Juli. Karena, proses dari surat tersebut adalah 2×28 hari. “Semua harus serius. Sudah tidak bisa lagi menunggu. Siap maupun tidak, semua harus siap sebelum tanggal 25 Juli,” ujarnya.

Dijelaskannya, dengan menyebarnya surat ini, maka semua pihak harus bekerja sama. Karena, bila ternyata gagal operasional tersebut, maka akan berakibat pada nama baik Kualanamu itu sendiri. “Karena, bila tidak jadi, maka akan berakibat pada nama baik. Bayangkan, kita sudah mempublish, ternyata tidak sama hasilnya dengan apa yang kita sebutkan. Jelas, ini akan berdampak pada Kualanamu maupun dunia penerbangan nasional,” lanjutnya.

Surat publish ini dikirimkan ke ICAO dan bandara-bandara anggota melalui email. Dengan adanya surat ini, maka menyatakan secara langsung bahwa bandara komersil Kualanamu sudah aktif, sedangkan Polonia sudah tidak aktif lagi. “Kalau secara umum, kita harus siap pada tanggal 25 Juli. Tapi kalau permintaan AP II pusat, tanggal 6 Juli semua harus siap. Dan 3 minggu sebelum soft opening itu untuk perbaikan saja. Atau melengkapi kekurangan yang ada,” lanjut Ali.

Ali menyatakan, bahwa Kualanamu sudah siap untuk operasional karena sudah menjalani beberapa proses, seperti Shadow Operation sejak akhir Januari yang lalu. Kemudian trail operation yang dilakukan sejak Maret dan akan memasuki Wet Operation. “Kalau 25 Juli itu, kita Full Operation. Bukan coba-coba. Pada 25 Juli, semua harus sempurna. Karena dalam dunia penerbangan, yang paling penting adalah keselamatan atau keamanan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Otoritas Bandara Wilayah II, Abdul Hani menyatakan bahwa saat ini bangunan Kualanamu sudah siap mencapai angka 98 persen. Dimana 2 persen lagi adalah perbaikan atau finishing saja. “Kalau untuk mini operation, kita sudah siap karena bangunan tinggal finishing saja,” ujarnya.
Dijelaskannya, dengan adanya ketentuan ini, semua pihak, mulai dari maskapai, AP II, otoritas bandara, dan lainnya akan bekerja lebih keras lagi. Karena target ini harus dipenuhi. “Jadi, kalau ada lagi yang mengatakan tunggu, kita tidak akan mengikuti lagi. Sebaliknya, kita tinggal untuk mencapai target,” jelasnya.

Terkait dengan soft operation yang bertepatan dengan high season karena bertepatan dengan puasa Ramadan, maka Hani menyatakan itu bukan menjadi masalah. “Karena kita telah menyiapkan berbagai fasilitas yang terbaik. Sekarang tinggal bagaimana maskapai menyikapi perpindahan ini,” tutupnya.
Seperti diketahui, selain menyiapkan bangunan yang saat ini sudah mencapai finishing. Otoritas Bandara juga menyiapkan berbagai fasilitas yang ada. Terutama dalam Wi-Fi. Nantinya, di bandara ini akan disediakan titik-titik hot spot untuk mempermudah penggunaan internet. Bahkan, bandara juga akan dilengkapi dengan 20 komputer gratis yang dapat digunakan oleh penumpang. Selain itu, bandara juga akan dilengkapi dengan e-Kios. Di mana penumpang dapat mengisi baterai smartphone nya secara gratis. “Sebenarnya, tidak ada lagi yang kita takutkan. Karena, moda transportasi juga tersedia,” lanjutnya.

Damri dan Maskapai Bersiap

Menyambut tanggal 25 Juli mendatang, Damri juga sudah mulai mempersiapkan dirinya. Seperti, mulai menyusun tata pengoperasian bus nantinya.
Kepala Unit Perum Damri UABK (Unit Angkutan Bis Kota) Medan, Sumut, M Basri Mubin, menyatakan moda transportasi Damri juga akan mulai online pada 25 Juli mendatang. Karena itu, saat ini mereka sedang menyusun strategi untuk menyempurnakan operasional pada tanggal tersebut. “Saat ini kita sedang menunggu kedatangan bus yang akan digunakan ke Kualanamu. Kita juga sedang menyusun administrasi untuk perekrutan supir dan lainnya,” ujarnya.

Seperti diketahui, Damri memenangkan 2 koridor moda transportasi ke Kualanamu. Yaitu, koridor Gatot Subroto (Plaza Medan FairCarefour)-Kualanamu dan Amplas-Kualanamu. “Pada tanggal 25 Juli tersebut, kita akan meletakkan 6 bus di Kualanamu untuk masing-masing koridor. Dan 4 bus di Plaza Medan Fair, 4 bus di Amplas,” ujarnya.

Pemilihan keberadaan bus ini, disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. “Kalau melalui survei kita di Polonia. Lebih banyak orang yang menggunakan angkutan umum. Karena itu, kita letakkan lebih banyak di Kualanamu daripada di koridornya,” tambahnya.

Bukan hanya bandara dan moda transportasi, saat ini maskapai juga sedang mempersiapkan diri untuk kepindahan bandara ini. “Kita sudah memberikan ke pusat tentang anggaran yang kita butuhkan untuk kepindahan. Karena kita juga ingin sempurna saat pindah ke Kualanamu,” ujar Marketing Representative PT Indonesia Air Tbk Perwakilan Medan, Yayuk Sri Wahyuni.

Yayuk menyatakan, dari pihaknya untuk pindah ke Kualanamu bukan hal yang sulit bagi pihaknya. Karena, maskapai ini baru memiliki 1 penerbangan. Sehingga, waktu yang diperlukan untuk menngatur waktu, kantor, dan lainnya akan lebih mudah.”Kita kan masih sedikit terbangnya. Jadi, pasti lebih mudah lah,” ujarnya.

Manager Regional Lion Air, Bayu juga menyatakan kesiapannya dalam menghadapi perpindahan ini. “Kita sudah siap dengan segalanya. Kita juga sudah mulai mempelajari sistem yang akan digunakan di Kualanamu. Kita berharap, ke depannya semua berjalan lancar,” ungkapnya. (ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/