25 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Dukung Pengembangan Literasi di Sumatera Utara, PLN Salurkan Bantuan ke Rumah Baca

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Utara melalui program Book Donation (BONA) menyalurkan bantuan buku kepada taman baca dan rumah baca yang tersebar di Provinsi Sumatera Utara.

Donasi program BONA yang berasal dari sumbangan employee volunteer PLN ini bertujuan untuk mendukung pengembangan sektor pendidikan khususnya pemberdayaan minat baca dikalangan anak – anak dan masyarakat. Bantuan tersebut dilakukan serentak di seluruh PLN Unit Pelaksana PLN UID Sumatera Utara dengan total bantuan sebanyak 647 buah buku.

Penyerahan secara simbolis dilakukan oleh Manager Komunikasi dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Yasmir Lukman kepada rumah belajar dan baca serta mengaji kebangsaan yang terletak di Jalan Siung Wanara Dusun VI Desa Percut Seituan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (31/8/2023).

Rumah belajar dan baca serta mengaji yang telah berdiri sejak tahun 2018 binaan kepala Desa Percut Sei Tuan ini berawal dari keprihatinan kepada anak – anak pesisir pantai yang berada di desa tersebut tidak bisa membaca dan menulis.

Berkat bantuan dan dukungan dari beberapa tokoh masyarakat, fasilitas rumah belajar dan baca serta mengaji berhasil dibangun.

Rumah belajar kebangsaan memiliki tenaga pendidik sebanyak 8 orang guru. Memiliki 71 peserta didik mulai dari usia 4 tahun hingga 13 tahun. Setiap peserta didik yang belajar di rumah belajar kebangsaan ini tidak dipungut biaya. Hal ini dikarenakan penghasilan orang tuanya hanya sebagai nelayan tidak mencukupi untuk membayar biaya bulanan jika mereka masuk ke sekolah pada umumnya.

Pengelola rumah belajar dan baca serta mengaji kebangsaan, M. Syapii Siregar mengatakan ucapan terima kasih atas bantuan dan perhatian PLN kepada masyarakat kurang mampu yang ada di Desa Percut Seituan.

General Manager PLN UID Sumatera Utara, Awaluddin Hafid menyampaikan, program ini merupakan bentuk kepedulian PLN terhadapt anak bangsa yang kini minim mendapatkan media literasi yang sesuai umurnya.

“Dalam mendidik anak – anak harus dengan literasi yang tepat, sederhana agar mudah dimengerti. Untuk itu melalui buku yang sesuai dengan masa tumbuh kembangnya dapat memiliki pemahaman yang tepat saat dihadapkan dengan konten digital,” ungkap Awaluddin.

“Terima kasih kami ucapkan kepada PLN atas perhatian dan bantuan buku kepada rumah belajar dan baca serta mengaji kebangsaan. Seluruh peserta didik yang ada di rumah belajar ini berasal dari keluarga kurang mampu yang berada di 5 dusun. Mudah – mudahan bantuan buku yang telah kami terima dapat kami sampaikan ilmunya kepada anak – anak peserta didik yang ada di rumah belajar ini,” imbuh Syapii. (rel/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Utara melalui program Book Donation (BONA) menyalurkan bantuan buku kepada taman baca dan rumah baca yang tersebar di Provinsi Sumatera Utara.

Donasi program BONA yang berasal dari sumbangan employee volunteer PLN ini bertujuan untuk mendukung pengembangan sektor pendidikan khususnya pemberdayaan minat baca dikalangan anak – anak dan masyarakat. Bantuan tersebut dilakukan serentak di seluruh PLN Unit Pelaksana PLN UID Sumatera Utara dengan total bantuan sebanyak 647 buah buku.

Penyerahan secara simbolis dilakukan oleh Manager Komunikasi dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Yasmir Lukman kepada rumah belajar dan baca serta mengaji kebangsaan yang terletak di Jalan Siung Wanara Dusun VI Desa Percut Seituan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (31/8/2023).

Rumah belajar dan baca serta mengaji yang telah berdiri sejak tahun 2018 binaan kepala Desa Percut Sei Tuan ini berawal dari keprihatinan kepada anak – anak pesisir pantai yang berada di desa tersebut tidak bisa membaca dan menulis.

Berkat bantuan dan dukungan dari beberapa tokoh masyarakat, fasilitas rumah belajar dan baca serta mengaji berhasil dibangun.

Rumah belajar kebangsaan memiliki tenaga pendidik sebanyak 8 orang guru. Memiliki 71 peserta didik mulai dari usia 4 tahun hingga 13 tahun. Setiap peserta didik yang belajar di rumah belajar kebangsaan ini tidak dipungut biaya. Hal ini dikarenakan penghasilan orang tuanya hanya sebagai nelayan tidak mencukupi untuk membayar biaya bulanan jika mereka masuk ke sekolah pada umumnya.

Pengelola rumah belajar dan baca serta mengaji kebangsaan, M. Syapii Siregar mengatakan ucapan terima kasih atas bantuan dan perhatian PLN kepada masyarakat kurang mampu yang ada di Desa Percut Seituan.

General Manager PLN UID Sumatera Utara, Awaluddin Hafid menyampaikan, program ini merupakan bentuk kepedulian PLN terhadapt anak bangsa yang kini minim mendapatkan media literasi yang sesuai umurnya.

“Dalam mendidik anak – anak harus dengan literasi yang tepat, sederhana agar mudah dimengerti. Untuk itu melalui buku yang sesuai dengan masa tumbuh kembangnya dapat memiliki pemahaman yang tepat saat dihadapkan dengan konten digital,” ungkap Awaluddin.

“Terima kasih kami ucapkan kepada PLN atas perhatian dan bantuan buku kepada rumah belajar dan baca serta mengaji kebangsaan. Seluruh peserta didik yang ada di rumah belajar ini berasal dari keluarga kurang mampu yang berada di 5 dusun. Mudah – mudahan bantuan buku yang telah kami terima dapat kami sampaikan ilmunya kepada anak – anak peserta didik yang ada di rumah belajar ini,” imbuh Syapii. (rel/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/