MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian Dr Ir Doddy Rahadi MT mengatakan berdasarkan data ekonomi, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I tahun 2020, positif di angka 2,97 persen. Akan tetapi pada kuartal II mulai minus 5,32 persen.
‘’Angka minus tersebut dikarenakan dampak wabah corona melanda Indonesia. Pertumbuhan ekonomi yang negatif, berimbas pada kenaikan angka kemiskinan menjadi sekitar 2 sampai 5 juta orang. Aktivitas ekonomi yang terbatas juga mendorong pengangguran yang diperkirakan naik dikisaran 3 sampai 5 juta orang, dikarenakan banyak pekerja yang terkena PHK,’’ ungkap Doddy Rahadi dalam sambutannya secara virtual pada acara Temu Mitra Pelanggan Industri di Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan, pada Senin (26/10/2020) lalu.
Disebutkan Doddy, dalam rangka pemulihan ekonomi, perlu dilakukan upaya dalam mendorong pertumbuhan dan gairah ekonomi. Mengatasi hal tersebut, Pemerintah saat ini sedang menggenjot stimulus fiskal melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dianggarkan sekitar Rp 695,2 triliun, jelas Doddy.
Salah satu solusi mengatasi pemulihan ekonomi perlu memanfaatkan sebesar-besarnya teknologi informasi di segala lini. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perindustrian telah resmi meluncurkan Peta Jalan Making Indonesia 4.0, pada April 2018 lalu yang bertujuan mentargetkan Indonesia menjadi negara 10 ekonomi terbesar di tahun 2030, imbuh Doddy.
Dalam mendukung program Making Indonesia 4.0, tegas Doddy, pemerintah telah menetapkan 10 program prioritas, seperti: perbaikan alur aliran material, mendesain ulang zona industri, mengakomodasi standar sustainability, pemberdayaan UMKM, membangun infrastruktur digital nasional, menarik investasi asing, peningkatan kualitas SDM, pembentukan ekosistem inovasi, menerapkan insentif investasi teknologi, dan harmonisasi kebijakan.
Lanjut Doddy, Kementerian Perindustrian di bawah BPPI memiliki 23 Unit Kerja/Balai tersebar di berbagai Provinsi. Sebagai mitra kerja industri dalam menumbuh kembangkan industri dan meningkatkan daya saing industri global melalui pengembangan teknologi teknologi industri, inovasi produk, standardisasi dan sertifikasi produk.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan, M. Nilzam ST MA mengatakan, dalam meningkatkan kapasitas layanan teknis ke masyarakat industri, Balai Industri Medan telah membangun sebuah sistem informasi berupa dash board informasi, ruang video call online, Sistem Informasi Laboratorium, permohonan pengujian/standardisasi dan permohonan sertifikasi produk secara online” yang bertujuan mendukung peningkatan layanan kepada klien, dan juga sebagai salah satu media didalam penanganan wabah Covid-19. (zum)