28 C
Medan
Thursday, June 20, 2024

Mengenal dan Dikenal Yesus

Oleh: Pdt. Edison Sinurat STh

Yohanes 10:14 “Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku.”

Di satu kota diadakan kontes pidato. Setiap kontestan diberi kesempatan untuk menyampaikan pidatonya. Giliran berikut seorang pemuda tampil ke depan untuk menyampaikan pidatonya yang diambil dari Mazmur pasal 23: “Tuhan adalah gembalaku…” Seluruh hadirin bertepuk
tangan, terkagum-kagum dengan isi pidato si pemuda ini.

Kontestan terakhir tampil ke depan seorang bapak yang sudah tua. Dia menyampaikan pidatonya juga dari Mazmur pasal 23, sama dengan si pemuda tadi. Di akhir pidatonya, tidak ada tepuk tangan, semua hadirin terdiam.

Saat pengumuman yang tampil sebagai pemenang adalah peserta terakhir, pidato si bapak tua. Para wartawan yang meliput acara tersebut memberi selamat kepada bapak itu dan kemudian mendatangi si pemuda untuk menanyakan apa tanggapannya, sebab pidatonya yang mendapat sambutan meriah tidak menang. Si pemuda itu menjawab para wartawan: “Saya mengenal dengan baik ‘Mazmur pasal 23’, tetapi bapak itu mengenal dengan baik ‘gembala di Mazmur pasal 23’.”

Kedekatan si bapak tua itu dengan Tuhan “gembala” membuat pidatonya menjadi hidup dan terekspresi dalam wajahnya membuat hadirin terdiam penuh haru. Mereka melihat suatu kehidupan yang melekat dengan Tuhannya.

Saudara, hubungan antara Tuhan dengan kita umat-Nya dianalogikan seperti hubungan gembala dengan domba. Yesuslah Gembala Agung dan kitalah domba-domba-Nya. Domba memiliki sifat gampang tersesat, sehingga perlu tuntunan gembala. Domba tidak berdaya: alam tidak memberikan perlengkapan atau senjata kepada binatang itu, baik untuk menyerang maupun untuk membela diri. Setiap orang percayapun tidak berdaya seperti domba, “tanpa Aku,” kata Yesus, “kamu tidak dapat berbuat apa-apa.”

Sebagai gembala yang baik, Yesus memberikan/mempertaruhkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya (Yohanes 10:11). Dan pada akhirnya Ia memberikan hidup yang kekal kepada mereka, kehidupan selama-lamanya (Yohanes 10:28).

Sebagai domba tentu kita harus mengenal baik Gembala itu. Setiap orang percaya yang dilahirkan baru mengenal Kristus tidak hanya sebagai Tokoh dalam sejarah, melainkan sebagai Juruselamatnya. Dan ia sungguh mengenal Juruselamatnya itu. Baginya, Kristus adalah Pemberi damai, Sahabat yang lebih dari seorang saudara dan Gembala yang senantiasa menyertai.

Yohanes 10:27 “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku”. Sebagai domba kita mendengarkan suara-Nya, mengenali suara-Nya dan merindukan suara-Nya. Mengikut Aku berarti domba-domba-Nya itu “mengikut” teladan yang ditinggalkan-Nya
bagi mereka; berarti domba-domba-Nya menaati perintah-perintah-Nya; berarti mereka mengikut karena kasih, ditarik oleh kepribadian-Nya yang mulia dan mereka mengikut untuk mengenal Dia lebih baik.  Setiap domba-Nya dikenal istimewa oleh Kristus. Suatu hubungan yang akrab dan intim, begitu indah hubungan Kristus dengan domba-domba-Nya. Hubungan yang didasari kasih.

Penting sekali bahwa Tuhan Yesus harus mengenal kita. Ada banyak orang mengaku mengenal Yesus Kristus. Tetapi apakah mereka dikenal oleh Yesus Kristus? Kita akan melihat kepada siapa-siapakah Tuhan Yesus akan berkata: “Aku tidak mengenal kamu”.

“Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan
demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Padawaktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” (Matius 7:21-23).

Tuhan Yesus berkata “Aku tidak pernah mengenal kamu” kepada banyak orang yang memanggil Yesus sebagai Tuhan bahkan pernah mengecap karunia-karunia Roh sehingga dapat membuat mujizat demi nama-Nya tetapi akhirnya tidak masuk sorga.

Tragis sekali jika Tuhan Yesus mengaku tidak pernah mengenal orang-orang itu, akhirnya akan masuk ke neraka. Berarti tidak semua orang Kristen masuk ke dalam kerajaan sorga jika Tuhan Yesus tidak mengenalnya. Mengapa mereka tidak dikenal? Karena hidup mereka tidak melakukan kehendak Bapa dan berakhir pada kejahatan. Pengenalan kita kepada Yesus ditunjukkan oleh ketaatan kita kepada kehendak Bapa. Kalau tidak, neraka bagiannya.
“Tetapi Ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Aku tidak mengenal kamu. Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya.” (Matius 25:12-13).

Yesus berkata “Aku tidak mengenal” kepada 5 dara bodoh yang tidak mempunyai persediaan minyak. Mereka adalah orang-orang Kristen yang tidak sungguh-sungguh sebagai domba, yang tidak siaga menanti kedatangan Tuhan Yesus kedua kali.

Mereka ini akan tertinggal pada waktu penyingkiran gereja yang sempurna (yang digambarkan dengan 5 dara bijaksana), mereka (5 dara bodoh) akan mengalami penganiayaan Antikristus. Mereka akan dipaksa menerima meterai Antikristus (666) dan jika menolak kepala mereka akan dipenggal. Matius pasal 25:1-13 menunjukkan kepada kita betapa pentingnya kita berjaga-jaga dalam menantikan Kedatagan Kristus Yesus kedua kali dengan hidup dipimpin oleh Roh Kudus dan Firman Allah.

Sebab ternyata pada waktu kedatangan-Nya itu tidak semua gereja dalam keadaan siaga. Yesus akan berkata kepada mereka ‘Aku tidak megenal kamu’. Memang mereka yang dipenggal kepalanya karena menolak cap Antikristus itu akan dibangkitkan lagi dan ikut memerintah dalam kerejaan 1000 tahun damai, diterima kembali oleh Yesus (Wahyu 20:4) tetapi tidaklah mudah untuk menghadapi penyiksaan. Apakah saudara mengenal Gembala itu dengan baik? Dan apakah juga saudara dikenal oleh Gembala itu? (*)

Oleh: Pdt. Edison Sinurat STh

Yohanes 10:14 “Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku.”

Di satu kota diadakan kontes pidato. Setiap kontestan diberi kesempatan untuk menyampaikan pidatonya. Giliran berikut seorang pemuda tampil ke depan untuk menyampaikan pidatonya yang diambil dari Mazmur pasal 23: “Tuhan adalah gembalaku…” Seluruh hadirin bertepuk
tangan, terkagum-kagum dengan isi pidato si pemuda ini.

Kontestan terakhir tampil ke depan seorang bapak yang sudah tua. Dia menyampaikan pidatonya juga dari Mazmur pasal 23, sama dengan si pemuda tadi. Di akhir pidatonya, tidak ada tepuk tangan, semua hadirin terdiam.

Saat pengumuman yang tampil sebagai pemenang adalah peserta terakhir, pidato si bapak tua. Para wartawan yang meliput acara tersebut memberi selamat kepada bapak itu dan kemudian mendatangi si pemuda untuk menanyakan apa tanggapannya, sebab pidatonya yang mendapat sambutan meriah tidak menang. Si pemuda itu menjawab para wartawan: “Saya mengenal dengan baik ‘Mazmur pasal 23’, tetapi bapak itu mengenal dengan baik ‘gembala di Mazmur pasal 23’.”

Kedekatan si bapak tua itu dengan Tuhan “gembala” membuat pidatonya menjadi hidup dan terekspresi dalam wajahnya membuat hadirin terdiam penuh haru. Mereka melihat suatu kehidupan yang melekat dengan Tuhannya.

Saudara, hubungan antara Tuhan dengan kita umat-Nya dianalogikan seperti hubungan gembala dengan domba. Yesuslah Gembala Agung dan kitalah domba-domba-Nya. Domba memiliki sifat gampang tersesat, sehingga perlu tuntunan gembala. Domba tidak berdaya: alam tidak memberikan perlengkapan atau senjata kepada binatang itu, baik untuk menyerang maupun untuk membela diri. Setiap orang percayapun tidak berdaya seperti domba, “tanpa Aku,” kata Yesus, “kamu tidak dapat berbuat apa-apa.”

Sebagai gembala yang baik, Yesus memberikan/mempertaruhkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya (Yohanes 10:11). Dan pada akhirnya Ia memberikan hidup yang kekal kepada mereka, kehidupan selama-lamanya (Yohanes 10:28).

Sebagai domba tentu kita harus mengenal baik Gembala itu. Setiap orang percaya yang dilahirkan baru mengenal Kristus tidak hanya sebagai Tokoh dalam sejarah, melainkan sebagai Juruselamatnya. Dan ia sungguh mengenal Juruselamatnya itu. Baginya, Kristus adalah Pemberi damai, Sahabat yang lebih dari seorang saudara dan Gembala yang senantiasa menyertai.

Yohanes 10:27 “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku”. Sebagai domba kita mendengarkan suara-Nya, mengenali suara-Nya dan merindukan suara-Nya. Mengikut Aku berarti domba-domba-Nya itu “mengikut” teladan yang ditinggalkan-Nya
bagi mereka; berarti domba-domba-Nya menaati perintah-perintah-Nya; berarti mereka mengikut karena kasih, ditarik oleh kepribadian-Nya yang mulia dan mereka mengikut untuk mengenal Dia lebih baik.  Setiap domba-Nya dikenal istimewa oleh Kristus. Suatu hubungan yang akrab dan intim, begitu indah hubungan Kristus dengan domba-domba-Nya. Hubungan yang didasari kasih.

Penting sekali bahwa Tuhan Yesus harus mengenal kita. Ada banyak orang mengaku mengenal Yesus Kristus. Tetapi apakah mereka dikenal oleh Yesus Kristus? Kita akan melihat kepada siapa-siapakah Tuhan Yesus akan berkata: “Aku tidak mengenal kamu”.

“Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan
demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Padawaktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” (Matius 7:21-23).

Tuhan Yesus berkata “Aku tidak pernah mengenal kamu” kepada banyak orang yang memanggil Yesus sebagai Tuhan bahkan pernah mengecap karunia-karunia Roh sehingga dapat membuat mujizat demi nama-Nya tetapi akhirnya tidak masuk sorga.

Tragis sekali jika Tuhan Yesus mengaku tidak pernah mengenal orang-orang itu, akhirnya akan masuk ke neraka. Berarti tidak semua orang Kristen masuk ke dalam kerajaan sorga jika Tuhan Yesus tidak mengenalnya. Mengapa mereka tidak dikenal? Karena hidup mereka tidak melakukan kehendak Bapa dan berakhir pada kejahatan. Pengenalan kita kepada Yesus ditunjukkan oleh ketaatan kita kepada kehendak Bapa. Kalau tidak, neraka bagiannya.
“Tetapi Ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Aku tidak mengenal kamu. Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya.” (Matius 25:12-13).

Yesus berkata “Aku tidak mengenal” kepada 5 dara bodoh yang tidak mempunyai persediaan minyak. Mereka adalah orang-orang Kristen yang tidak sungguh-sungguh sebagai domba, yang tidak siaga menanti kedatangan Tuhan Yesus kedua kali.

Mereka ini akan tertinggal pada waktu penyingkiran gereja yang sempurna (yang digambarkan dengan 5 dara bijaksana), mereka (5 dara bodoh) akan mengalami penganiayaan Antikristus. Mereka akan dipaksa menerima meterai Antikristus (666) dan jika menolak kepala mereka akan dipenggal. Matius pasal 25:1-13 menunjukkan kepada kita betapa pentingnya kita berjaga-jaga dalam menantikan Kedatagan Kristus Yesus kedua kali dengan hidup dipimpin oleh Roh Kudus dan Firman Allah.

Sebab ternyata pada waktu kedatangan-Nya itu tidak semua gereja dalam keadaan siaga. Yesus akan berkata kepada mereka ‘Aku tidak megenal kamu’. Memang mereka yang dipenggal kepalanya karena menolak cap Antikristus itu akan dibangkitkan lagi dan ikut memerintah dalam kerejaan 1000 tahun damai, diterima kembali oleh Yesus (Wahyu 20:4) tetapi tidaklah mudah untuk menghadapi penyiksaan. Apakah saudara mengenal Gembala itu dengan baik? Dan apakah juga saudara dikenal oleh Gembala itu? (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/