25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Mengapa Gereja Kehilangan Kaum Muda?

TERLALU protektif, dangkal dan mengekang. Ungkapan tersebut merupakan deskripsi yang diberikan sebagian remaja Kristen untuk menggambarkan tentang iman mereka.

Hal ini lah yang menjelaskan mengapa banyak remaja Kristen khususnya di banyak negara yang menjauhkan diri dari kegiatan gereja. The Barma Group, sebuah perusahaan riset non profit mengatakan hampir 60 persen pemuda-pemudi gereja dengan rentang usia 15-29 tahun, telah meninggalkan komunitas gereja.

Kinnaman, pemimpin The Barma group menjelaskan, alasan dari menjauhnya kaum muda Kristen dari komunitas mereka adalah bukti gagalnya gereja untuk menjelaskan konsep bahwa mereka (kaum muda) ada di dalam dunia namun bukanlah bagian dari dunia ini.

Dalam wawancaranya pada acara The 700 Club yang ditayangkan pada 15 November 2011, Kinnaman memaparkan dampak yang akan dialami gereja jika mengabaikan hilangnya generasi mudanya. Fenomena ini menarik perhatian Kinnaman sehingga dia pun menulis sebuah buku yang berjudul, You Lost Me: Why Young Christian Are Leaving Church and Rethinking Faith.

Kaum muda hanya bisa mempertahankan imannya dan menjaga hidupnya tetap kudus dengan terus melakukan firman Tuhan.

Gereja harus memperhatikan kebutuhan remaja sehingga remaja tidak pergi dan meninggalkan komunitas di gereja.

Apa tanggapan pelayan/petinggi gereja mengenai hal ini?

Semua Sudah Tertulis

SEMUA itu sudah tertulis di Alkitab. Dalam 2 Timotius 3 dilukiskan tentang tanda-tanda akhir zaman. Orang-orang sudah tidak peduli lagi dengan pengajaran dan agama. Kaum muda punya keinginan sendiri, memberontak pada orangtua.

Itu tanda-tanda akhir zaman, banyak perlakuan menyimpang. Di media massa kita lihat banyak pembantaian terjadi, ada juga orangtua perkosa anak sendiri.

Baru-baru ini di Medan, polwan yang juga istri polisi malah selingkuh dengan polisi rekan kerjanya. Saat ini kita berada di gerbang akhir zaman.

Hari minggu orang tidak lagi ke gereja dan memilih bekerja. Banyak orang berbuat sesuka hatinya demi uang. Akar semua kejahatan memang cinta uang. Inilah tantangan gereja. Kita sudah melihat hal-hal seperti itu.

Meski saat ini banyak terjadi seperti itu, masih sangat banyak orang yang haus firman Tuhan dan banyak kaum muda yang berlomba-lomba dalam pelayanan.

Jadi hasil survei itu tidak bisa dijadikan kesimpulan umum yang terjadi saat ini. Tuhan tidak tinggal diam, Dia terus bekerja, Roh Kudus sedang bekerja. Di mana-mana banyak mujizat terjadi. Ingatlah, dimana banyak orang berdosa, disitu Tuhan bekerja.

Kesimpulan saya, walau ada penelitian seperti itu, Tuhan tetap menjaga anak-anaknya.

Bila menemukan masalah dan pergumulan, datanglah pada Tuhan Semua itu sudah dituliskan. (*)

Pastor Surya Kumar Pelayan di Gereja Methodist Wesley- Pelayan di Gereja Methodist Wesley

Tantangan Gereja dan Rohaniawan

PENELITIAN itu ada benarnya. Realita kehidupan seperti itu sedang terjadi di masyarakat kita. Ada kaum muda merasa tidak perlu ke gereja dan tidak butuh Tuhan lagi.

Banyak hal yang menyebabkan hal ini terjadi. Umumnya, karena orangtua kehilangan waktu membimbing anak-anaknya secara rohani. Dalam Ulangan disebutkan, orangtua harus ajarkan anaknya bagaimana cara duduk, berdiri dan sebagainya.

Di sisi lain, peran gereja dan rohaniawan tidak mampu merangkul mereka. Atau kelakuan rohaniawan yang menjadi batu sandungan. Tapi yang pasti, ini penggenapan seperti yang tertulis dalam 2Timotius 3:1-5. Ayat itu menjelaskan ciri-ciri akhir zaman. Manusia akan lebih cinta dirinya sendiri, tidak tahu berterima kasih, dan sebagainya, dan sebagainya. Dan yang paling nyata, hal ini kita lihat terjadi pada orang-orang muda.

Lihatlah kecanggihan teknologi yang tanpa batas, termasuk di dunia hiburan. Dan semua itu dialami dan dinikmati kaum muda.

Jadi, penelitian itu ada benarnya. Dan itu saat ini banyak terjadi di negara-negara Eropa. Dimana kaum mudanya bekerja, berprestasi, mapan dan berkecukpan. Jadi mereka merasa, tidak hidup dalam Tuhan juga tidak mengapa.

Inilah tantangan gereja dan rohaniawan saat ini. Hamba-hamba Tuhan harus sadari itu dan Gereja Tuhan melalui hambanya harus bisa mengantisipasi hal itu. (*)

Pdm Edison Sinurat Pelayanan di Yayasan Nathania Ministry

TERLALU protektif, dangkal dan mengekang. Ungkapan tersebut merupakan deskripsi yang diberikan sebagian remaja Kristen untuk menggambarkan tentang iman mereka.

Hal ini lah yang menjelaskan mengapa banyak remaja Kristen khususnya di banyak negara yang menjauhkan diri dari kegiatan gereja. The Barma Group, sebuah perusahaan riset non profit mengatakan hampir 60 persen pemuda-pemudi gereja dengan rentang usia 15-29 tahun, telah meninggalkan komunitas gereja.

Kinnaman, pemimpin The Barma group menjelaskan, alasan dari menjauhnya kaum muda Kristen dari komunitas mereka adalah bukti gagalnya gereja untuk menjelaskan konsep bahwa mereka (kaum muda) ada di dalam dunia namun bukanlah bagian dari dunia ini.

Dalam wawancaranya pada acara The 700 Club yang ditayangkan pada 15 November 2011, Kinnaman memaparkan dampak yang akan dialami gereja jika mengabaikan hilangnya generasi mudanya. Fenomena ini menarik perhatian Kinnaman sehingga dia pun menulis sebuah buku yang berjudul, You Lost Me: Why Young Christian Are Leaving Church and Rethinking Faith.

Kaum muda hanya bisa mempertahankan imannya dan menjaga hidupnya tetap kudus dengan terus melakukan firman Tuhan.

Gereja harus memperhatikan kebutuhan remaja sehingga remaja tidak pergi dan meninggalkan komunitas di gereja.

Apa tanggapan pelayan/petinggi gereja mengenai hal ini?

Semua Sudah Tertulis

SEMUA itu sudah tertulis di Alkitab. Dalam 2 Timotius 3 dilukiskan tentang tanda-tanda akhir zaman. Orang-orang sudah tidak peduli lagi dengan pengajaran dan agama. Kaum muda punya keinginan sendiri, memberontak pada orangtua.

Itu tanda-tanda akhir zaman, banyak perlakuan menyimpang. Di media massa kita lihat banyak pembantaian terjadi, ada juga orangtua perkosa anak sendiri.

Baru-baru ini di Medan, polwan yang juga istri polisi malah selingkuh dengan polisi rekan kerjanya. Saat ini kita berada di gerbang akhir zaman.

Hari minggu orang tidak lagi ke gereja dan memilih bekerja. Banyak orang berbuat sesuka hatinya demi uang. Akar semua kejahatan memang cinta uang. Inilah tantangan gereja. Kita sudah melihat hal-hal seperti itu.

Meski saat ini banyak terjadi seperti itu, masih sangat banyak orang yang haus firman Tuhan dan banyak kaum muda yang berlomba-lomba dalam pelayanan.

Jadi hasil survei itu tidak bisa dijadikan kesimpulan umum yang terjadi saat ini. Tuhan tidak tinggal diam, Dia terus bekerja, Roh Kudus sedang bekerja. Di mana-mana banyak mujizat terjadi. Ingatlah, dimana banyak orang berdosa, disitu Tuhan bekerja.

Kesimpulan saya, walau ada penelitian seperti itu, Tuhan tetap menjaga anak-anaknya.

Bila menemukan masalah dan pergumulan, datanglah pada Tuhan Semua itu sudah dituliskan. (*)

Pastor Surya Kumar Pelayan di Gereja Methodist Wesley- Pelayan di Gereja Methodist Wesley

Tantangan Gereja dan Rohaniawan

PENELITIAN itu ada benarnya. Realita kehidupan seperti itu sedang terjadi di masyarakat kita. Ada kaum muda merasa tidak perlu ke gereja dan tidak butuh Tuhan lagi.

Banyak hal yang menyebabkan hal ini terjadi. Umumnya, karena orangtua kehilangan waktu membimbing anak-anaknya secara rohani. Dalam Ulangan disebutkan, orangtua harus ajarkan anaknya bagaimana cara duduk, berdiri dan sebagainya.

Di sisi lain, peran gereja dan rohaniawan tidak mampu merangkul mereka. Atau kelakuan rohaniawan yang menjadi batu sandungan. Tapi yang pasti, ini penggenapan seperti yang tertulis dalam 2Timotius 3:1-5. Ayat itu menjelaskan ciri-ciri akhir zaman. Manusia akan lebih cinta dirinya sendiri, tidak tahu berterima kasih, dan sebagainya, dan sebagainya. Dan yang paling nyata, hal ini kita lihat terjadi pada orang-orang muda.

Lihatlah kecanggihan teknologi yang tanpa batas, termasuk di dunia hiburan. Dan semua itu dialami dan dinikmati kaum muda.

Jadi, penelitian itu ada benarnya. Dan itu saat ini banyak terjadi di negara-negara Eropa. Dimana kaum mudanya bekerja, berprestasi, mapan dan berkecukpan. Jadi mereka merasa, tidak hidup dalam Tuhan juga tidak mengapa.

Inilah tantangan gereja dan rohaniawan saat ini. Hamba-hamba Tuhan harus sadari itu dan Gereja Tuhan melalui hambanya harus bisa mengantisipasi hal itu. (*)

Pdm Edison Sinurat Pelayanan di Yayasan Nathania Ministry

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/