Para pengikut aliran Gereja Methodist sedang didorong untuk berbagi iman mereka dengan orang lain.
Dalam Konferensi Tahunan Methodist yang berlangsung di Plymouth pada akhir pekan lalu, Sekretaris Jenderal Gereja Metodhist Pendeta Dr Martyn Atkins menetapkan visi bagi sebuah “gerakan pemuridan yang dibentuk untuk misi”.
Pada laporannya di depan para peserta konferensi tahunan, Dr Atkins mendorong para pengikut aliran gereja Methodist untuk “tetap setia dan terus jalankan” visi tersebut.
“Hal yang penting adalah untuk tidak mengizinkan komitmen kita akan pemuridan dan misi terputus-putus,” ujar Dr Atkins.
“Kita sedang mencari, di dalam Allah, untuk mengubah pengaturan standar gereja lokal, circuit, distrik, dan hubungan dengan pihak-pihak luar lebih luas lagi.”
Dr Atkins mengatakan dirinya akan menjadi orang yang “kritis” dalam mendorong penginjilan untuk beberapa tahun ke depan “sehingga jemaat dan orang-orang yang terlibat di dalam gereja Methodist jumlah semakin lebih banyak lagi”.
Dia menyatakan penguatan penginjilan membutuhkan suatu kombinasi dari visi dan inisiatif lokal, kemitraan dengan orang lain, dan sumber daya baru.
Senada dengan hal ini, pemimpin Mission Working Group (Kelompok Kerja Misi) Daleep Mukarji mengatakan bahwa misi adalah “darah kehidupan Methodisme”. Oleh sebab itu, lanjutnya, Methodist Missionary Society (Masyarakat Misi Methodist) akan dimasukkan ke dalam tim staff bagian hubungan dengan gereja-gereja seluruh dunia.
“Ini misi yang bersifat lokal dan global, di mana pun ia berada. Alih-alih memiliki misi bagi masyarakat yang terpisah, kami ingin memastikan bahwa misi dan penginjilan menjadi lebih tertanam dalam setiap aspek kehidupan dan karya Gereja Methodist, “paparnya.
“Ketika kita belajar dan bertumbuh sebagai murid Yesus, saya percaya misi akan bergerak lebih dekat ke pusat dari segala sesuatu yang kita lakukan.”
Konferensi Tahunan Methodist sudah dibuka sejak Jumat (29/6) lalu oleh Presiden baru Gereja Methodist Rev Dr Mark Wakelin. Dalam pidato pembukaannya, Mark Wakelin mengingatkan setiap peserta konferensi tentang pentinganya menjawab kebutuhan dari jemaat-jemaat yang datang ke gereja.
“Salah satu kebutuhan saya adalah kebutuhan akan keberadaan saya; Merasakan bahwa seseorang, di suatu tempat tahu dan peduli siapa saya. Pada waktu yang berbeda di Gereja Methodist ini saya mengalami hal ini,” ujar Mark Wakelin. (jc/tms)