Oleh Pdm Edison Sinurat STh
Yehezkiel 47:9 “Sehingga ke mana saja sungai itu mengalir, segala mahluk hidup yang berkeriapan di sana akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar dan kemana saja sungai itu mengalir, semuanya di sana hidup.”
Luar biasa sungai ini. Sungai ini mengalir ke laut asin yang juga disebut Laut Mati (Dead Sea) dan terjadilah sesuatu yang ajaib. Disebut laut asin karena kadar garamnya sangat tinggi, berada 400 meter di bawah permukaan laut, tempat terendah di seluruh dunia. Akibatnya, tidak ada ikan-ikan atau mahluk apa pun hidup di dalamnya, itulah sebabnya disebut laut mati. Laut itu berada di selatan Danau Galilea, dihubungkan oleh sungai Yordan. Para wisatawan (termasuk penulis) berbaring telentang seperti di kasur di laut itu dan terapung tanpa kita harus menggerakkan tubuh sebagaimana biasanya berenang, karena berat jenis laut asin tersebut jauh lebih besar dari berat jenis tubuh manusia.
Tapi Firman Tuhan berkata, bahwa ada sebuah sungai yang ketika mengalir ke laut mati itu berubah menjadi tawar dan ikan-ikan hidup sangat banyak. Artinya, sungai itu merobah keadaan laut mati yang kadar garamnya sangat tinggi menjadi tawar dan memungkinkan ikan-ikan dapat hidup dan berkembang biak, sangat banyak.
Darimana datangnya sungai itu? Di ayat satu Yehezkiel 47 menyebutkan bahwa air itu keluar dari Bait Suci, Bait Allah. “Tidak tahukah kamu bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?” (1 Korintus 3:16). Bait Allah adalah kita, saya dan saudara. Bukan gereja dalam arti fisik, bukan gedungnya, tapi orang yang beribadah di dalamnya. Gereja secara organism, itulah bait Allah, tempat Roh Allah berdiam dan berkarya. Ini adalah gambaran tentang kehidupan kita orang yang percaya kepada Yesus Kristus.
Yesus berkata: “Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup.” Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; …” (Yohanes 7:37-39).
Jadi sumber utama air itu adalah Yesus Kristus sendiri. Dialah Air Hidup yang mengalir melalui Roh Kudusnya ke dalam setiap orang yang percaya kepada-Nya dan mengakibatkan orang yang dimasukinya menjadi produksi air hidup. Haleluyah. Ini berarti orang yang dimasukinya sebagai bait-Nya yaitu kita, akan mengalami perubahan. Bagaimana pun keadaan kita sebelumnya, tanpa kehidupan, tanpa harapan, tanpa masa depan, tanpa kesembuhan, ketika kita percaya Yesus, menerima Roh Kudus-Nya, maka hidup kita akan berubah menjadi ada kehidupan, ada harapan, ada masa depan, ada kesembuhan. Bukan saja itu. Bahkan kita sendiri yang mengalami berkat-berkat seperti saya sebutkan tadi, akan berdampak kepada orang di sekitar kita, bahkan ke mana saja kita pergi, akan terjadi perubahan. Sebab dari dalam kita akan mengalir aliran-aliran air hidup itu, mengalir kepada orang lain. Dan banyak orang akan datang kepada Yesus melalui hidup kita. Betapa spesialnya kita di dunia ini.
Dunia ini penuh dengan ketidak pasatian, penuh dengan kekacauan, penuh dengan kegelapan, penuh dengan kematian, tetapi melalui saya dan saudara, dunia ini akan mengalami perubahan yang signifikan. Tuhan mengharapkan kita menjadi pemercaya (pengikut Yesus) yang ideal. Seluruh aspek hidup kita menghasilkan kehidupan. Perkataan-perkataan kita adalaha perkataan yang menghidupkan, bukan melukai perasaan orang. Memberi semangat bukannya mematahkan semangat. Gaya hidup kita mempengaruhi kehidupan komunitas kita.
Dampaknya bagi kita, hidup akan mengalami buah-buah yang berarti mengalami berkat-berkat yang tak berkesudahan (Yehezkiel 47:12).
Semua harapan kehidupan di atas hanya dimungkinkan apabila kita dipenuhi oleh Roh Kudus dan lalu kita hidup dipimpin oleh Roh (bukan daging dengan segala keinginannya). Sebab Roh Kudus itulah yang bekerja denga kuasanya dalam hidup kita yang sangat terbatas ini dan mengubahkan kita menjadi aliran-aliran air hidup yang dapat dinikmati oleh orang lain. Puji Tuhan. Sudahkah pembaca yang budiman, pembaca yang dikasihi Tuhan menjadi sungai air hidup itu?(*)