Presiden Amerika, Barack Obama, merayakan National Prayer Breakfast tahunan pada Kamis (7/2) dan berbicara mengenai kerendahan hati. Menurutnya, kerendahan hati sangat penting bagi mereka yang punya kekuasaan besar.
“Saya harus katakan ini adalah makan pagi para pendoa kita yang kelima dan selalu menjadi kegiatan yang luar biasa. Tapi saya kuatir kadang kala secepat kita meninggalkan acara ini, semua yang kita katakan sepanjang acara ini berlangsung sepertinya dilupakan, di hari yang sama,” kata Obama. “Maksud saya, Anda mungkin berpikir bahwa kehidupan kita ini tidak singkat. Tapi ketika saya kembali ke Kantor Oval dan menonton berita kabel dan itu membuat kita sepertinya tidak berdoa,” jelas Obama. “Dan harapan saya bahwa kerendahan hati, yang akan membawa kita setiap hari, setiap saat,” tambahnya.
Beberapa orang yang hadir pada sarapan pagi para pendoa yang ke 61 itu adalah wakil presiden, Biden. Ada juga peraih medali emas Olimpiade di bidang senama, Gabrielle Douglas, Elizabeth Dole, dan penyanyi Andrea Bocelli.
“Rendah hati berucap sesuatu tentang kita, sebagai sebuah bangsa dan sebagai manusia, bahwa setiap hari, selama 61 tahun, tradisi berdoa ini sudah berlangsung,” jelasnya lagi. “Rendah hati berkata sesuatu tentang kita bahwa setiap tahun, dalam kemenangan atau kemalangan, dalam ketenangan atau krisis, kita datang berkumpul, sebagai saudara, dan sebagai anak Tuhan.”
Obama yakin untuk memperluas jangkauannya juga termasuk pentingnya iman bagi warga negara Amerika dengan agama yang berbeda, dan memperhatikan bahwa orang tak percaya Tuhan pun menaruh kepercayaan pada negara.
“Sebagai presiden, kadang saya harus mencari Firman untuk menghibur yang tidak terhiburkan,” katanya. “Kadang saya mencari Kitab Suci untuk menentukan keseimbangan hidup terbaik sebagai seorang presiden dan sebagai seorang suami dan ayah. Saya sering mencari Kitab Suci untuk mencari tahu bagaimana saya bisa menjadi pria yang lebih baik serta presiden yang lebih baik,” ujarnya. (jc/tom)