25.6 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Dari Pelayan Jalan Raya Menjadi Pelayan Jalan Tuhan

Bapa Ibu, Saudara saudari yang saya kasihi dalam nama Tuhan Yesus. Saya menulis surat ini adalah dari hati yang tulus, dimana saya menceritakan serba sedikit tentang pengalaman saya dalam hidup ini yang mungkin ada hal-hal yang dapat bapak ibu, saudara sekalian kutip yang berguna juga untuk kehidupan rohani dan jasmani kita, terutama bagi rekan-rekan saya PNS yang masih aktif.

Sejak 1952 saya sudah diangkat oleh pemerintah sebagai pegawai di Instansi Perhubungan (dahulu disebut LLAJR). Karena ketaatan dan kedisiplinan saya selaku pegawai bawahan, kepada saya diberi jabatan selaku Kepala Daerah di Tanjung Balai dan sekitarnya. Kemudian saya dikirim ke Jakarta mengikuti Pendidikan Khusus (City Transport and Terminal Manager) lalu saya dipindahtugaskan pula sebagai Kepala Sub Wilayah Kabupaten Labuhan Batu di Rantauprapat. Pada masa itu pula saya dikirim lagi untuk pendidikan Khusus Kepala-kepala Wilayah LLAJR.

Demikian selanjutnya berpindah tugas ke kabupaten Tapanuli Utara dan selanjutnya memegang jabatan yang lebih luas lagi, yaitu Wilayah II dengan Daerah Kerja: Kabupaten Simalungun, Kabupaten Karo dan Kabupaten Dairi yang berkedudukan di Pematang Siantar dan tak lama kemudian dipindahtugaskan ke Wilayah III yang meliputi sebahagian Kabupaten Deli Serdang, Asahan dan Labuhan Batu dan jabatan-jabatan lainnya di Dinan LLAJR di Medan.

Setelah selesai masa kerja saya selama sekitar 40 tahun, pada 1 Januari 1992 saya diberi hak pensiun. Dengan jujur saya katakan bahwa selama bertugas di jalan raya tersebut saya sangat kurang beribadah, dan kurang memperhatikan Tuhan dan pekerjaan-pekerjaanNya. Tetapi dengan tuntunan Roh Kudus Allah, akibat kecewa karena isteri tercinta saya Hotna br Butar-butar meninggal lalu saya dipanggil oleh anak menantu saya ke Manado yang menjadi hamba Tuhan selain tugas pokoknya selaku anggota Polri.

Saya dianjurkan mengikuti pendidikan Sekolah Alkitab. Kendati hanya selama satu tahun masa pendidikannya dan satu tahun praktek di beberapa daerah pelayanan misalnya di Kota Mubagu, Amurang, Matungkas, Kota Manado dan Bitung dengan jabatan selaku Evangelis dan ijazah  DipTh.

Setelah menerima ijazah dan praktek di daerah tersebut kesemuanya masih di Sulawesi Utara, saya dipertemukan oleh Tuhan dengan isteri saya yang sekarang Adelvina Thobias, maka kami kembali ke Sumatera Utara pada penghujung 2001 lalu melayani di Kabupaten Asahan dan sekarang menetap di Medan dengan pelayanan pada sebuah Jemaat Sel di gereja kami.

Kiranya Tuhan memperluas pelayanan saya yang walaupun tidak dapat lagi mengunjungi daerah-daerah terutama daerah pedesaan dan daerah terpencil/daerah pedalaman, daerah kita ini, akibat faktor usia, dimana sekarang saya sudah mencapai usia 80 tahun lebih.

Berkat pertolongan dan petunjuk saudara saya Pdt Edison Sinurat STh, dan kemurahan Pemimpin Redaksi Sumut Pos, belakangan ini saya mengambil bagian dalam pelayan tulisan rohani, menulis artikel-artikel Firman Tuhan dalam kolom Mimbar Kristen yang terbit setiap hari Minggu.
Demikian saya tidak menjadi vakum sehari-hari, tetapi masih diberi Tuhan kesempatan untuk berkarya pada usia uzur saya. Itulah sebabnya saya membuat judul tulisan saya ini: Dari Pelayan Jalan Raya menjadi Pelayan Jalan Tuhan. Puji Tuhan, Tuhan Yesus memberkati. (*)

Bapa Ibu, Saudara saudari yang saya kasihi dalam nama Tuhan Yesus. Saya menulis surat ini adalah dari hati yang tulus, dimana saya menceritakan serba sedikit tentang pengalaman saya dalam hidup ini yang mungkin ada hal-hal yang dapat bapak ibu, saudara sekalian kutip yang berguna juga untuk kehidupan rohani dan jasmani kita, terutama bagi rekan-rekan saya PNS yang masih aktif.

Sejak 1952 saya sudah diangkat oleh pemerintah sebagai pegawai di Instansi Perhubungan (dahulu disebut LLAJR). Karena ketaatan dan kedisiplinan saya selaku pegawai bawahan, kepada saya diberi jabatan selaku Kepala Daerah di Tanjung Balai dan sekitarnya. Kemudian saya dikirim ke Jakarta mengikuti Pendidikan Khusus (City Transport and Terminal Manager) lalu saya dipindahtugaskan pula sebagai Kepala Sub Wilayah Kabupaten Labuhan Batu di Rantauprapat. Pada masa itu pula saya dikirim lagi untuk pendidikan Khusus Kepala-kepala Wilayah LLAJR.

Demikian selanjutnya berpindah tugas ke kabupaten Tapanuli Utara dan selanjutnya memegang jabatan yang lebih luas lagi, yaitu Wilayah II dengan Daerah Kerja: Kabupaten Simalungun, Kabupaten Karo dan Kabupaten Dairi yang berkedudukan di Pematang Siantar dan tak lama kemudian dipindahtugaskan ke Wilayah III yang meliputi sebahagian Kabupaten Deli Serdang, Asahan dan Labuhan Batu dan jabatan-jabatan lainnya di Dinan LLAJR di Medan.

Setelah selesai masa kerja saya selama sekitar 40 tahun, pada 1 Januari 1992 saya diberi hak pensiun. Dengan jujur saya katakan bahwa selama bertugas di jalan raya tersebut saya sangat kurang beribadah, dan kurang memperhatikan Tuhan dan pekerjaan-pekerjaanNya. Tetapi dengan tuntunan Roh Kudus Allah, akibat kecewa karena isteri tercinta saya Hotna br Butar-butar meninggal lalu saya dipanggil oleh anak menantu saya ke Manado yang menjadi hamba Tuhan selain tugas pokoknya selaku anggota Polri.

Saya dianjurkan mengikuti pendidikan Sekolah Alkitab. Kendati hanya selama satu tahun masa pendidikannya dan satu tahun praktek di beberapa daerah pelayanan misalnya di Kota Mubagu, Amurang, Matungkas, Kota Manado dan Bitung dengan jabatan selaku Evangelis dan ijazah  DipTh.

Setelah menerima ijazah dan praktek di daerah tersebut kesemuanya masih di Sulawesi Utara, saya dipertemukan oleh Tuhan dengan isteri saya yang sekarang Adelvina Thobias, maka kami kembali ke Sumatera Utara pada penghujung 2001 lalu melayani di Kabupaten Asahan dan sekarang menetap di Medan dengan pelayanan pada sebuah Jemaat Sel di gereja kami.

Kiranya Tuhan memperluas pelayanan saya yang walaupun tidak dapat lagi mengunjungi daerah-daerah terutama daerah pedesaan dan daerah terpencil/daerah pedalaman, daerah kita ini, akibat faktor usia, dimana sekarang saya sudah mencapai usia 80 tahun lebih.

Berkat pertolongan dan petunjuk saudara saya Pdt Edison Sinurat STh, dan kemurahan Pemimpin Redaksi Sumut Pos, belakangan ini saya mengambil bagian dalam pelayan tulisan rohani, menulis artikel-artikel Firman Tuhan dalam kolom Mimbar Kristen yang terbit setiap hari Minggu.
Demikian saya tidak menjadi vakum sehari-hari, tetapi masih diberi Tuhan kesempatan untuk berkarya pada usia uzur saya. Itulah sebabnya saya membuat judul tulisan saya ini: Dari Pelayan Jalan Raya menjadi Pelayan Jalan Tuhan. Puji Tuhan, Tuhan Yesus memberkati. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/