27 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Beredar, Iklan ‘Jesus A Prophet of Islam’

Beredarnya papan iklan dengan tulisan “Jesus A Prophet Of Islam” atau “Yesus Nabi Islam” di beberapa tempat di Australia menimbulkan silang pendapat diantara masyarakat untuk menyikapi hal ini.

Iklan itu diketahui sebagai bagian dari kampanye perdamaian kelompok Muslim terhadap umat Kristen di bumi kangguru tersebut.

Dilansir Telegraph pekan lalu kampanye tersebut dilakukan oleh sebuah kelompok Muslim bernama “MyPeace” (Damai Milikku). Papan iklan itu pertama kali berdiri di Kota Sydney, di atas bangunan sebuah toko ban dekat perempatan jalan. Menurut pendiri MyPeace, Diaa Muhammad, pihaknya akan memasang papan iklan serupa berikutnya di Kota Adelaide.

Biro Standar Iklan Australia pun kena getahnya dengan menerima puluhan surat protes dan kecaman atas dimuatnya iklan yang menurut beberapa orang kontroversi dan dapat memicu perpelisihan yang besar antar kedua agama.

Namun, otoritas iklan Australia menolak semua keluhan itu dengan alasan kebebasan berpendapat dalam negara demokrasi. Salah satu pendukung ide iklan itu menyatakan, “Tentu tidak akan ada kesempatan sebuah papan iklan “Yesus Putra Tuhan” terpampang di Iran.”

Namun Ian Powell seorang pendeta di Sydney menanggapi positif hal ini dengan kerap bertemu dengan Diaa Muhammad untuk membahas soal agama dan ekstremisme. Menurut Diaa, sebagai bagian memberikan pemahaman soal Islam terhadap penganut agama lain, kantornya membagikan Al-Quran gratis bagi siapa saja yang memerlukan. “Telepon sekarang, operator kami siap membantu,” katanya.

Menyikapi positif seperti pendeta Ian Powell harus kita ikuti jika ada wacana dan gerakan untuk perdamaian.

Pesan yang diusung dalam kampanye inipun akan menjadi jalan memperkenalkan kepada setiap masyarakat tentang siapa Tuhan Yesus sebenarnya  dalam kerangka komunikasi dialogis yang dalam lingkup besar dapat mematikan aksi teroris.(telegraph/jc)

Beredarnya papan iklan dengan tulisan “Jesus A Prophet Of Islam” atau “Yesus Nabi Islam” di beberapa tempat di Australia menimbulkan silang pendapat diantara masyarakat untuk menyikapi hal ini.

Iklan itu diketahui sebagai bagian dari kampanye perdamaian kelompok Muslim terhadap umat Kristen di bumi kangguru tersebut.

Dilansir Telegraph pekan lalu kampanye tersebut dilakukan oleh sebuah kelompok Muslim bernama “MyPeace” (Damai Milikku). Papan iklan itu pertama kali berdiri di Kota Sydney, di atas bangunan sebuah toko ban dekat perempatan jalan. Menurut pendiri MyPeace, Diaa Muhammad, pihaknya akan memasang papan iklan serupa berikutnya di Kota Adelaide.

Biro Standar Iklan Australia pun kena getahnya dengan menerima puluhan surat protes dan kecaman atas dimuatnya iklan yang menurut beberapa orang kontroversi dan dapat memicu perpelisihan yang besar antar kedua agama.

Namun, otoritas iklan Australia menolak semua keluhan itu dengan alasan kebebasan berpendapat dalam negara demokrasi. Salah satu pendukung ide iklan itu menyatakan, “Tentu tidak akan ada kesempatan sebuah papan iklan “Yesus Putra Tuhan” terpampang di Iran.”

Namun Ian Powell seorang pendeta di Sydney menanggapi positif hal ini dengan kerap bertemu dengan Diaa Muhammad untuk membahas soal agama dan ekstremisme. Menurut Diaa, sebagai bagian memberikan pemahaman soal Islam terhadap penganut agama lain, kantornya membagikan Al-Quran gratis bagi siapa saja yang memerlukan. “Telepon sekarang, operator kami siap membantu,” katanya.

Menyikapi positif seperti pendeta Ian Powell harus kita ikuti jika ada wacana dan gerakan untuk perdamaian.

Pesan yang diusung dalam kampanye inipun akan menjadi jalan memperkenalkan kepada setiap masyarakat tentang siapa Tuhan Yesus sebenarnya  dalam kerangka komunikasi dialogis yang dalam lingkup besar dapat mematikan aksi teroris.(telegraph/jc)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/