30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Hidup Bersama Tuhan

Oleh:   Pdm. Edison Sinurat STh

Yakobus 15:1-8
“Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya.

Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.”

Ini adalah perkataan Yesus sendiri. Yesus adalah pokok anggur (pusat segala sesuatu) dan kita anak-anak Tuhan adalah ranting, yang harus bergantung pada pokoknya. Yesus mengatakan ini supaya kita sebagai orang-orang yang percaya sebagai anak-anak Tuhan mempunyai suatu pegangan. Seperti contoh yang diberikan oleh perkataan Yesus bahwa pokok anggur yang benar adalah Yesus dan orang-orang percaya adalah ranting.

Kalau Yesus adalah pokok anggur yang benar maka kita sebagai ranting mencari kebenaran itu. Kita harus tetap berada pada pokok yang benar itu. “Tinggallah di dalam Aku (Yesus) dan Yesus di dalam kita.” Barangsiapa tinggal di dalam Yesus, ia akan berbuah banyak. Di luar Yesus kita tidak dapat berbuat apa-apa, sama seperti ranting itu kalau terpisah dari pokok itu, tidak dapat berbunga apalagi berbuah, ia akan mati.

Ranting tidak bisa berkata: “Aku mau hidup sendiri, biarlah aku terpisah dari pokok.”  Ia akan mati cepat atau lambat dan akhirnya harus dibuang dan dibakar. Lihatlah, betapa hubungan kita dengan Kristus sangat erat, senyawa, satu tubuh. Ranting mendapat suplay makanan dan zata-zat hidup dari pokok tersebut.

Keterikatan kita dan ketergantungan kita kepada Kristus adalah mutlak. Tepatlah seperti yang dikatakan Rasul Paulus bahwa hidup yang kuhidupi sekarang ini bukannya aku lagi melainkan Kristus yang hidup di dalamku. Kita hidup karena Kristus, maka kita hidup bagi Kristus yang darinya kita mendapat pertumbuhan. Karena kita hidup tercacak pada pokok anggur Kristus, maka kita harus hidup sebagaimana Kristus hidup.

1 Yohanes 2:6: “Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.” Dalam perkataan, perbuatan, pikiran kita secara progressif harus seperti Kristus. Itulah sebabnya Roh Kudus ada di dalam kita untuk memampukan kita dan menuntun kita menjadi sama seperti Kristus.

Kehidupan Kristus selama 33 setengah tahun di bumi ini sangat berpengaruh. Yesus menghendaki kita menjadi garam dan terang dunia yang dapat mempengaruhi dunia ini sama seperti diri-Nya.

Jikalau kita tinggal pada Dia, maka kita akan berbuah banyak dan Yesus memberi jaminan bahwa jika kita tinggal di dalam Dia maka apa saja yang kita minta atau doakan, kita akan menerimanya. Artinya, jaminan doa yang dijawab adalah jikalau kita tinggal di dalam Yesus Kristus. Haleluyah. (*)

Oleh:   Pdm. Edison Sinurat STh

Yakobus 15:1-8
“Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya.

Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.”

Ini adalah perkataan Yesus sendiri. Yesus adalah pokok anggur (pusat segala sesuatu) dan kita anak-anak Tuhan adalah ranting, yang harus bergantung pada pokoknya. Yesus mengatakan ini supaya kita sebagai orang-orang yang percaya sebagai anak-anak Tuhan mempunyai suatu pegangan. Seperti contoh yang diberikan oleh perkataan Yesus bahwa pokok anggur yang benar adalah Yesus dan orang-orang percaya adalah ranting.

Kalau Yesus adalah pokok anggur yang benar maka kita sebagai ranting mencari kebenaran itu. Kita harus tetap berada pada pokok yang benar itu. “Tinggallah di dalam Aku (Yesus) dan Yesus di dalam kita.” Barangsiapa tinggal di dalam Yesus, ia akan berbuah banyak. Di luar Yesus kita tidak dapat berbuat apa-apa, sama seperti ranting itu kalau terpisah dari pokok itu, tidak dapat berbunga apalagi berbuah, ia akan mati.

Ranting tidak bisa berkata: “Aku mau hidup sendiri, biarlah aku terpisah dari pokok.”  Ia akan mati cepat atau lambat dan akhirnya harus dibuang dan dibakar. Lihatlah, betapa hubungan kita dengan Kristus sangat erat, senyawa, satu tubuh. Ranting mendapat suplay makanan dan zata-zat hidup dari pokok tersebut.

Keterikatan kita dan ketergantungan kita kepada Kristus adalah mutlak. Tepatlah seperti yang dikatakan Rasul Paulus bahwa hidup yang kuhidupi sekarang ini bukannya aku lagi melainkan Kristus yang hidup di dalamku. Kita hidup karena Kristus, maka kita hidup bagi Kristus yang darinya kita mendapat pertumbuhan. Karena kita hidup tercacak pada pokok anggur Kristus, maka kita harus hidup sebagaimana Kristus hidup.

1 Yohanes 2:6: “Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.” Dalam perkataan, perbuatan, pikiran kita secara progressif harus seperti Kristus. Itulah sebabnya Roh Kudus ada di dalam kita untuk memampukan kita dan menuntun kita menjadi sama seperti Kristus.

Kehidupan Kristus selama 33 setengah tahun di bumi ini sangat berpengaruh. Yesus menghendaki kita menjadi garam dan terang dunia yang dapat mempengaruhi dunia ini sama seperti diri-Nya.

Jikalau kita tinggal pada Dia, maka kita akan berbuah banyak dan Yesus memberi jaminan bahwa jika kita tinggal di dalam Dia maka apa saja yang kita minta atau doakan, kita akan menerimanya. Artinya, jaminan doa yang dijawab adalah jikalau kita tinggal di dalam Yesus Kristus. Haleluyah. (*)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/