26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ketua PGI : Agama Kerap Diperalat Kepentingan

Berbicara mengenai adanya isu SARA yang selalu terjadi dalam pentas politik terutama dalam Pilkada DKI Jakarta 2012 yang kian memanas, Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) Andreas Yewangoe menilai bahwa pada dasarnya Kota Jakarta sudah beragam sehingga tidak akan terpengaruh isu SARA.

“Jakarta yang beragam menurut saya harus diterima sebagai sebuah kenyataan, yang jadi masalah kalau dibuat jadi “masalah”. Sebenarnya untuk apa diotak-atik? Karena Jakarta pada dasarnya sudah beragam,” ungkap Andreas di Jakarta, Rabu (15/8) sekaligus mengatakan bahwa Jakarta adalah miniatur Indonesia atau aquarium yang menjadi contoh untuk daerah lain.

Untuk itu dirinya mengatakan bahwa Jika warga Jakarta mampu bertindak dewasa dalam segala sesuatu maka daerah lain pun bertindak dewasa. Sebaliknya, jika warga Jakarta bertindak kekanak-kanakan dalam segala sesuatu maka daerah lain pun bertindak kekanak-kanakan.

Dalam hal Pilkada DKI Jakarta 2012 yang sedang bergulir ini, Andreas menyoroti bahwa isu agama seringkali diperalat sebagai sumber persoalan. Karena itu jika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak mampu menyelesaikan persoalan sosial ekonomi penduduknya, maka kerukunan di Jakarta akan terganggu. “Banyak masalah yang kelihatannya masalah agama, padahal bukan, karena akarnya di tempat lain. Agama kerap diperalat termasuk dalam kampanye Pilkada. Di sini, warga Jakarta harus bersikap dewasa dan tidak terpancing,” ucapnya.

Konteks perbedaan dan keberagaman adalah harta dan kekayaan bagi bangsa Indonesia, karena justru disitulah terletak persatuan yang kuat dalam meretas kemerdekaan yang sesungguhnya. Hanya manusia-manusia dengan kemunduran moral lah yang suka menjadikan perbedaan sebagai kepentingan untuk memecah belah.(jc/tms)

Berbicara mengenai adanya isu SARA yang selalu terjadi dalam pentas politik terutama dalam Pilkada DKI Jakarta 2012 yang kian memanas, Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) Andreas Yewangoe menilai bahwa pada dasarnya Kota Jakarta sudah beragam sehingga tidak akan terpengaruh isu SARA.

“Jakarta yang beragam menurut saya harus diterima sebagai sebuah kenyataan, yang jadi masalah kalau dibuat jadi “masalah”. Sebenarnya untuk apa diotak-atik? Karena Jakarta pada dasarnya sudah beragam,” ungkap Andreas di Jakarta, Rabu (15/8) sekaligus mengatakan bahwa Jakarta adalah miniatur Indonesia atau aquarium yang menjadi contoh untuk daerah lain.

Untuk itu dirinya mengatakan bahwa Jika warga Jakarta mampu bertindak dewasa dalam segala sesuatu maka daerah lain pun bertindak dewasa. Sebaliknya, jika warga Jakarta bertindak kekanak-kanakan dalam segala sesuatu maka daerah lain pun bertindak kekanak-kanakan.

Dalam hal Pilkada DKI Jakarta 2012 yang sedang bergulir ini, Andreas menyoroti bahwa isu agama seringkali diperalat sebagai sumber persoalan. Karena itu jika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak mampu menyelesaikan persoalan sosial ekonomi penduduknya, maka kerukunan di Jakarta akan terganggu. “Banyak masalah yang kelihatannya masalah agama, padahal bukan, karena akarnya di tempat lain. Agama kerap diperalat termasuk dalam kampanye Pilkada. Di sini, warga Jakarta harus bersikap dewasa dan tidak terpancing,” ucapnya.

Konteks perbedaan dan keberagaman adalah harta dan kekayaan bagi bangsa Indonesia, karena justru disitulah terletak persatuan yang kuat dalam meretas kemerdekaan yang sesungguhnya. Hanya manusia-manusia dengan kemunduran moral lah yang suka menjadikan perbedaan sebagai kepentingan untuk memecah belah.(jc/tms)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/