Pemilihan Gubernur Sumut telah diambang pintu. Adalah lima pasang calon yang akan bertarung pada pesta demokrasi yang akan digelar pada 7 Maret 2013 mendatang.
Ketua Persekutuan Gereja-gereja Pentakosta Indonesia (PGPI) Sumut-NAD, Pdt Dr Paul Wakkary menduga ada money politik mewarnai perjalanan pesta demokrasi ini. “Saya amati, uang digunakan calon tertentu untuk menarik simpati para pemilihnya. Wah, ini nggak bisa, karena cinta uang merupakan akar dari segala dosa (1 Timotius 6:10). Ironisnya lagi ada oknum Hamba Tuhan yang diperbudak oleh uang, ada yang mau menjadi pendoa bayaran, ini sesat namanya dan hendaknya bertobat,” tegas Gembala GPdI Filadelphia Medan ini.
Dilanjutkan Wakkary, oknum calon yang menggunakan uang untuk menarik simpati para pemilihnya berpotensi melakukan korupsi bila terpilih nantinya.
“Manusia di akhir zaman memang cinta akan uang, untuk itu dihimbau agar kita tidak ikut-ikutan menyimpang dari jalan kebenaran Firman Tuhan,” ujarnya.
Tokoh Gereja ini menjelaskan tentang ketokohan Nabi Elisa yang ditemui oleh utusan Jenderal Naaman yang menderita sakit kusta (1 Raja-raja 6:15). Dalam pertemuan dengan utusan jenderal tersebut Nabi Elisa menyuruh sang jenderal mandi tujuh kali di Sungai Jordan agar sembuh. Setelah sembuh sang jenderal berkeinginan menyerahkan sejumlah hadiah tapi ditolak oleh Nabi Elisa. “Sikap Nabi Elisa inilah hendaknya dipedomani oleh Hamba Tuhan dalam pelayanan agar nama Tuhan selalu dipermuliakan,” urai Pdt Wakkary. (rs/tom)