26 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Rahasia di Balik Keberhasilan Ricardo Kaka

I Belong to Jesus

LAHIR di Brasilia tahun 1982 dengan nama Ricardo Izecson dos Santos Leite, Kaka lahir dari sebuah keluarga penginjil yang kaya raya. Namun hal itu tidak membuat ia menjadi sombong.

Kaka punya jalannya sendiri dan caranya sendiri.

Sejak kecil ia sangat menyukai sepakbola, bahkan dalam usia remaja ia menjadi pemain yang terkenal di daerahnya dengan bermain sebagai pemain cadangan di klub Sao Paulo.

Di usia 18 tahun sebuah bencana terjadi, ia mengalami cidera punggung serius saat berenang.

Dokter mengatakan ia kemungkinan besar akan lumpuh. Tidak ada tindakan operasi atau terapi yang bisa menyelamatkannya.

Hidup Kaka hancur berantakan saat itu. Kecintaannya pada sepakbola demikian besar, harus berakhir dengan kelumpuhannya.

Namun Kaka tahu kemana ia harus minta tolong saat dokter sudah angkat tangan. Kaka bergumul dengan Tuhan, berdoa memohon kesembuhannya. Ia bernazar pada Tuhan, bila sembuh dan dapat bermain sepakbola lagi, ia akan mempersembahkan seluruh prestasinya Tuhan Yesus.

Dan keajaibanpun terjadi, setahun setelah kecelakaan 2000 itu, Tuhan memberi kesembuhan total . Ia dapat merumput bermain bola lagi.

Tuhan juga memberikan bonus, ia berkesempatan bermain di klub-klub besar dunia.

Tuhan membuat permainan Kaka menjadi begitu hebat sehingga manager tim nasional Brazil terpikat dan memanggil Kaka ke timnas untuk bertarung di piala dunia 2002. Bagi Kaka itu adalah keajaiban dan anugerah yang besar.

Meski hanya sebagai pemain cadangan, Kaka tidak menyadari Tuhan sedang menyediakan keajaiban lainnya bagi dia. Beberapa pertandingan berjalan begitu keras bagi Brazil, sehingga beberapa pemain bintang harus disimpan karena cidera. Datanglah kesempatan bagi Kaka untuk turun membela timnya. Di bawah pembelaannya Brazil pun menang. Kaka mengangkat seragamnya dan di baliknya ada sebuah tulisan yang menggegerkan, kaos putih itu bertuliskan “I Love Jesus”.

Itu terus dilakukannya setiap kali teman-temannya merayakan gol. Dan akhirnya Brazil memenangkan Piala Dunia 2002, setelah menaklukan Jerman di final dengan skor 2-0. Dalam parade kemenangan di negaranya sendiri, kaos kesayangan yang bertuliskan ‘I love Jesus’ itu tidak pernah dilepas. Hal itu menginspirasi banyak pemain Brazil (bahkan pemain negara lain) melakukan hal yang sama.

Saat diwawancara stasiun TV, ia berkata, “Saya ingin memperlihatkan dengan hidup dan kerja saya, apa yang telah Tuhan lakukan bagi saya, supaya orang lain dapat melihat apa yang Tuhan bisa lakukan dalam kehidupan mereka.” Permainannya yang cantik di Piala Dunia tidak luput dari perhatian sebuah klub raksasa di Italia.

Kaka pun bergabung dengan AC Milan, masuk dalam liga yang penuh bintang. Dalam musim pertamanya di Seri A, ia langsung menyumbangkan gelar juara bagi AC Milan.

Dalam waktu singkat Kaka menjadi bintang dan pujaan fans wanita. Namun cinta dan kesetiannya hanya pada Caroline Celico, kekasihnya yang jauh di Brazil. Ia tidak mau membawa Caroline tinggal dengannya di Italia seperti yang dilakukan para pemain bola di liga-liga besar, sebelum pernikahan.

Tahun 2005, Kaka meminang Caroline, dalam sebuah upacara perkawinan yang sederhana.

Dalam jumpa pers ia menyatakan bahwa ia masih perjaka dan Caroline masih perawan.

“Itulah periode yang penting, sebuah ujian untuk cinta kami berdua. Saya seorang pria normal dan pasti tergoda melakukan hubungan sebelum pernikahan, tapi saya bisa melewatinya.

Malam pertama kami ditandai darah keperawanan, sebagai tanda cinta suci kami.” Isu pindah agama sempat menerpanya di akhir 2006, namun Kaka membuktikan pada mata dunia, bahwa ia adalah murid Kristus sejati dalam final liga Champion, Mei 2007. Menjadi pahlawan kemenangan melawan Liverpool, Kaka merayakan golnya dengan membuka kaosnya dan menunjukan tulisan “I belong to Jesus” kemudian berlutut berdoa bersyukur di tengah lapangan. Peristiwa ini ditonton jutaan pemirsa yang menyaksikan final Liga Champion 2007.

Bagi Kaka beserta seluruh pemain dan pendukung AC Milan, kemenangan ini merupakan mujizat. Kaka menjadi Top Scorer dalam Liga Champion dan dinobatkan sebagai raja oleh para media Italia, dan pantas dinobatkan sebagai pemain terbaik di dunia. Klub-klub kaya seperti Real Madrid pun telah mengajukan penawaran sebesar 100 juta euro (1 trilyun rupiah lebih) jauh memecahkan rekor pemain termahal saat itu. Do you belong to Jesus??? (artikelkristen/ bbs)

I Belong to Jesus

LAHIR di Brasilia tahun 1982 dengan nama Ricardo Izecson dos Santos Leite, Kaka lahir dari sebuah keluarga penginjil yang kaya raya. Namun hal itu tidak membuat ia menjadi sombong.

Kaka punya jalannya sendiri dan caranya sendiri.

Sejak kecil ia sangat menyukai sepakbola, bahkan dalam usia remaja ia menjadi pemain yang terkenal di daerahnya dengan bermain sebagai pemain cadangan di klub Sao Paulo.

Di usia 18 tahun sebuah bencana terjadi, ia mengalami cidera punggung serius saat berenang.

Dokter mengatakan ia kemungkinan besar akan lumpuh. Tidak ada tindakan operasi atau terapi yang bisa menyelamatkannya.

Hidup Kaka hancur berantakan saat itu. Kecintaannya pada sepakbola demikian besar, harus berakhir dengan kelumpuhannya.

Namun Kaka tahu kemana ia harus minta tolong saat dokter sudah angkat tangan. Kaka bergumul dengan Tuhan, berdoa memohon kesembuhannya. Ia bernazar pada Tuhan, bila sembuh dan dapat bermain sepakbola lagi, ia akan mempersembahkan seluruh prestasinya Tuhan Yesus.

Dan keajaibanpun terjadi, setahun setelah kecelakaan 2000 itu, Tuhan memberi kesembuhan total . Ia dapat merumput bermain bola lagi.

Tuhan juga memberikan bonus, ia berkesempatan bermain di klub-klub besar dunia.

Tuhan membuat permainan Kaka menjadi begitu hebat sehingga manager tim nasional Brazil terpikat dan memanggil Kaka ke timnas untuk bertarung di piala dunia 2002. Bagi Kaka itu adalah keajaiban dan anugerah yang besar.

Meski hanya sebagai pemain cadangan, Kaka tidak menyadari Tuhan sedang menyediakan keajaiban lainnya bagi dia. Beberapa pertandingan berjalan begitu keras bagi Brazil, sehingga beberapa pemain bintang harus disimpan karena cidera. Datanglah kesempatan bagi Kaka untuk turun membela timnya. Di bawah pembelaannya Brazil pun menang. Kaka mengangkat seragamnya dan di baliknya ada sebuah tulisan yang menggegerkan, kaos putih itu bertuliskan “I Love Jesus”.

Itu terus dilakukannya setiap kali teman-temannya merayakan gol. Dan akhirnya Brazil memenangkan Piala Dunia 2002, setelah menaklukan Jerman di final dengan skor 2-0. Dalam parade kemenangan di negaranya sendiri, kaos kesayangan yang bertuliskan ‘I love Jesus’ itu tidak pernah dilepas. Hal itu menginspirasi banyak pemain Brazil (bahkan pemain negara lain) melakukan hal yang sama.

Saat diwawancara stasiun TV, ia berkata, “Saya ingin memperlihatkan dengan hidup dan kerja saya, apa yang telah Tuhan lakukan bagi saya, supaya orang lain dapat melihat apa yang Tuhan bisa lakukan dalam kehidupan mereka.” Permainannya yang cantik di Piala Dunia tidak luput dari perhatian sebuah klub raksasa di Italia.

Kaka pun bergabung dengan AC Milan, masuk dalam liga yang penuh bintang. Dalam musim pertamanya di Seri A, ia langsung menyumbangkan gelar juara bagi AC Milan.

Dalam waktu singkat Kaka menjadi bintang dan pujaan fans wanita. Namun cinta dan kesetiannya hanya pada Caroline Celico, kekasihnya yang jauh di Brazil. Ia tidak mau membawa Caroline tinggal dengannya di Italia seperti yang dilakukan para pemain bola di liga-liga besar, sebelum pernikahan.

Tahun 2005, Kaka meminang Caroline, dalam sebuah upacara perkawinan yang sederhana.

Dalam jumpa pers ia menyatakan bahwa ia masih perjaka dan Caroline masih perawan.

“Itulah periode yang penting, sebuah ujian untuk cinta kami berdua. Saya seorang pria normal dan pasti tergoda melakukan hubungan sebelum pernikahan, tapi saya bisa melewatinya.

Malam pertama kami ditandai darah keperawanan, sebagai tanda cinta suci kami.” Isu pindah agama sempat menerpanya di akhir 2006, namun Kaka membuktikan pada mata dunia, bahwa ia adalah murid Kristus sejati dalam final liga Champion, Mei 2007. Menjadi pahlawan kemenangan melawan Liverpool, Kaka merayakan golnya dengan membuka kaosnya dan menunjukan tulisan “I belong to Jesus” kemudian berlutut berdoa bersyukur di tengah lapangan. Peristiwa ini ditonton jutaan pemirsa yang menyaksikan final Liga Champion 2007.

Bagi Kaka beserta seluruh pemain dan pendukung AC Milan, kemenangan ini merupakan mujizat. Kaka menjadi Top Scorer dalam Liga Champion dan dinobatkan sebagai raja oleh para media Italia, dan pantas dinobatkan sebagai pemain terbaik di dunia. Klub-klub kaya seperti Real Madrid pun telah mengajukan penawaran sebesar 100 juta euro (1 trilyun rupiah lebih) jauh memecahkan rekor pemain termahal saat itu. Do you belong to Jesus??? (artikelkristen/ bbs)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/