26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Bermenu Khusus yang Disiapkan sejak Pukul Satu Malam

Sahur Bersama Tokoh di Sumatera Utara, Rahudman Harahap (15)

Sejak pukul 01.00 dini hari Hj Yusra Siregar sudah sibuk. Di rumah dinas, Yusra dibantu beberapa petugas dapur akan menyiapkan santap sahur untuk keluarga dan tamu istimewa. Ya, Tim Sahur Harian Sumut Pos beberapa hari lalu diterima sahur bersama Wali Kota Medan Rahudman Harahap dan keluarga.

Tim Sumut Pos, Medan

Tim tak dijamu di kediaman pribadi Rahudman. Pak Wali, demikian dia biasa disapa lebih senang menjamu kami di rumah dinas di Jalan Jendral Sudirman. Waktu yang sudah dijanjikan pukul 03.30 WIB.

BERSAMA KELUARGA: Wali Kota Medan Rahudman Harahap beserta keluarga saat sahur bersama Sumut Pos.//chairil Huda/sumut pos
BERSAMA KELUARGA: Wali Kota Medan Rahudman Harahap beserta keluarga saat sahur bersama Sumut Pos.//chairil Huda/sumut pos

Ketika tiba, tim disambut pengawal rumah. Ada petugas dari Satpol PP Kota Medan. Karena sudah berkoordinasi dengan baik, tak lama tim langsung dipersilakan masuk. Langsung diarahkan ke pendopo rumah dinas di bagian sebelah kiri. Di sana sudah ada beberapa orangn
Tak lama, Pak Wali datang. Bersarung dan berkemeja sederhana. Wajahnya masih sedikit sembab karena baru bangun. Ternyata tidur Pak Wali malam itu kurang nyenyak. “Ketika ada dengar suara mobil saya terus terbangun. Saya kira sudah datang kalian. Kan gak enak kalian sudah datang saya masih tidur,” kata Pak Wali.

Lalu kami diajak duduk ‘selonjoran’ di pendopo yang sudah dilapisi karpet tebal. Rupanya sepanjang Ramadan, pendopo itu disulap menjadi tempat salat berjamaah. Yang salat di sana mulai dari wakil wali kota, Kadis, hingga camat, lurah hingga kepling dan guru-guru.
“Baru tahun ini kami buat begitu. Salat tarawih berjamaah dari seluruh lapisan pegawai. Kami jadwal supaya hadir salat di sini,” kata mantan Asisten IV Pemprovsu itu.

Selang lima belas menit duduk sambil bercengkramah dengan Pak Wali, tim Sumut Pos diajak istri Wali Kota, Hj Yusra Siregar, untuk menuju ke meja makan rumah dinas.

Ditemani oleh anak-anaknya, Rahudman didampingi istrinya makan sahur. Aneka lauk dan sahur terhidang dengan rapi. “Bapak sukanya kalau sahur itu selalu saya yang masak, makanya pukul 01.00 WIB saya sudah bangun untuk menumbuk daun ubi,” kata Yusra.

Dia menyebutkan, sayur daun ubi tumbuk itu dipadu dengan telur dadar yang juga menjadi kegemaran Rahudman. Selain itu, masakan lainnya dilengkapi oleh pembantu di rumah dinas.

“Karena bapak itukan kalau tak keluar kota sahurnya tetap di rumah dan biasanya harus ada sama anak-anak,” ucapnya.

Yusra membeberkan, Ramadan 1433 H ini berbeda dengan tahun sebelumnya, banyak kegiatan bersama unsur pengurus PKK untuk melaksanakan ibadah. Mulai pengajian pagi, salat tarawih berjamaah serta ceramah ustad dan dilanjutkan tadarusan malam.

“Ini sengaja dilakukan sebagai bagian untuk menjaga silaturahim diantara sesama pengurus PKK dan pejabat Pemko Medan serta membiasakan kerja bersama dalam menjalankan pemerintahan,” katanya.

Ibu lima anak itu menyebut, di keluarganya tak ada resep khusus menjaga stamina dalam menjalankan ibadah puasa. Karena umumnya puasa yang dilaksanakan selalu dengan niatan ikhlas dan makanan yang dihidang menjadi santapan bersama.

“Bapak itu nggak ada pantangan makanan, jadi apa yang dihidangkan dimakannya semua. Dan bapak juga tak menghindari makanan, karena itu fisiknya cukup kuat. Kemudian bapak juga rajin donor darah untuk jaga staminanya juga,” sebutnya.

Usai menyantap makanan sahur bersama, Rahudman dengan ramah mengajak tim Sumut Pos untuk duduk bersantai di pendopo rumah dinas. Sedangkan istrinya, membereskan piring Rahudman yang teronggok usai menyantap makan.

Di pendopo rumah dinas, Rahudman punya cerita tersendiri. Sebagai putra daerah yang besar di kampung halamannya di Tapanuli Selatan, rupanya dulu saban sahur tiba, para ibu di kampung selalu menyiapkan daun ubi tumbuk sejak dini hari sebelum sahur.

“Jadi mereka menumbuknya dengan lesung di rumah-rumah panggung. Bayangkan suaranya itu menggema membangunkan untuk santap sahur,” kenangnya mengingatkan sahur daun ubi tumbuk yang dimasak istrinya.

Cerita berlanjut tentang perjalanannya saat umroh bersama keluarganya saat menjelang hingga hari keempat bulan suci Ramadan. Dalam perjalanan umrohnya itu, bapak lima anak itu mendoakan tentang keamanan dan ketentraman Kota Medan, kemudian kota yang dipimpinnya jauh dari bencana serta masyarakatnya tambah sejahtera.

Di pendopo rumah dinas itu juga, Rahudman membahas tentang konflik Rohingya, di mana kabar beredar muslim dibantai secara sadis. Kemudian, ada banyak warganya sudah mengungsi ke Indonesia, salah satunya ke Kota Medan melalui pintu masuk Belawan.

“Saya tidak tega melihat itu, mudahan kalau memang bisa disegarakan saja jadi warga negara Indonesia. Insya Allah saya beri bantuan untuk pengungsi itu, karena mereka itu saudara kita sesama muslim,” katanya.

Pembicaraan terus mengalir, waktu menunjukkan pukul 05.00 WIB. Tim Sumut Pos dan Rahudman mengambil wudhu untuk melaksanakan salat subuh berjamaah di pendopo rumah dinas. Usai salat subuh, tim Sumut Pos permisi pulang  ke rumah dan Rahudman menukar kain sarungnya dengan training untuk jogging mengitari taman rumah dinas itu, sebelum dilanjutkannya untuk beraktivitas di kantornya. (*)

Sahur Bersama Tokoh di Sumatera Utara, Rahudman Harahap (15)

Sejak pukul 01.00 dini hari Hj Yusra Siregar sudah sibuk. Di rumah dinas, Yusra dibantu beberapa petugas dapur akan menyiapkan santap sahur untuk keluarga dan tamu istimewa. Ya, Tim Sahur Harian Sumut Pos beberapa hari lalu diterima sahur bersama Wali Kota Medan Rahudman Harahap dan keluarga.

Tim Sumut Pos, Medan

Tim tak dijamu di kediaman pribadi Rahudman. Pak Wali, demikian dia biasa disapa lebih senang menjamu kami di rumah dinas di Jalan Jendral Sudirman. Waktu yang sudah dijanjikan pukul 03.30 WIB.

BERSAMA KELUARGA: Wali Kota Medan Rahudman Harahap beserta keluarga saat sahur bersama Sumut Pos.//chairil Huda/sumut pos
BERSAMA KELUARGA: Wali Kota Medan Rahudman Harahap beserta keluarga saat sahur bersama Sumut Pos.//chairil Huda/sumut pos

Ketika tiba, tim disambut pengawal rumah. Ada petugas dari Satpol PP Kota Medan. Karena sudah berkoordinasi dengan baik, tak lama tim langsung dipersilakan masuk. Langsung diarahkan ke pendopo rumah dinas di bagian sebelah kiri. Di sana sudah ada beberapa orangn
Tak lama, Pak Wali datang. Bersarung dan berkemeja sederhana. Wajahnya masih sedikit sembab karena baru bangun. Ternyata tidur Pak Wali malam itu kurang nyenyak. “Ketika ada dengar suara mobil saya terus terbangun. Saya kira sudah datang kalian. Kan gak enak kalian sudah datang saya masih tidur,” kata Pak Wali.

Lalu kami diajak duduk ‘selonjoran’ di pendopo yang sudah dilapisi karpet tebal. Rupanya sepanjang Ramadan, pendopo itu disulap menjadi tempat salat berjamaah. Yang salat di sana mulai dari wakil wali kota, Kadis, hingga camat, lurah hingga kepling dan guru-guru.
“Baru tahun ini kami buat begitu. Salat tarawih berjamaah dari seluruh lapisan pegawai. Kami jadwal supaya hadir salat di sini,” kata mantan Asisten IV Pemprovsu itu.

Selang lima belas menit duduk sambil bercengkramah dengan Pak Wali, tim Sumut Pos diajak istri Wali Kota, Hj Yusra Siregar, untuk menuju ke meja makan rumah dinas.

Ditemani oleh anak-anaknya, Rahudman didampingi istrinya makan sahur. Aneka lauk dan sahur terhidang dengan rapi. “Bapak sukanya kalau sahur itu selalu saya yang masak, makanya pukul 01.00 WIB saya sudah bangun untuk menumbuk daun ubi,” kata Yusra.

Dia menyebutkan, sayur daun ubi tumbuk itu dipadu dengan telur dadar yang juga menjadi kegemaran Rahudman. Selain itu, masakan lainnya dilengkapi oleh pembantu di rumah dinas.

“Karena bapak itukan kalau tak keluar kota sahurnya tetap di rumah dan biasanya harus ada sama anak-anak,” ucapnya.

Yusra membeberkan, Ramadan 1433 H ini berbeda dengan tahun sebelumnya, banyak kegiatan bersama unsur pengurus PKK untuk melaksanakan ibadah. Mulai pengajian pagi, salat tarawih berjamaah serta ceramah ustad dan dilanjutkan tadarusan malam.

“Ini sengaja dilakukan sebagai bagian untuk menjaga silaturahim diantara sesama pengurus PKK dan pejabat Pemko Medan serta membiasakan kerja bersama dalam menjalankan pemerintahan,” katanya.

Ibu lima anak itu menyebut, di keluarganya tak ada resep khusus menjaga stamina dalam menjalankan ibadah puasa. Karena umumnya puasa yang dilaksanakan selalu dengan niatan ikhlas dan makanan yang dihidang menjadi santapan bersama.

“Bapak itu nggak ada pantangan makanan, jadi apa yang dihidangkan dimakannya semua. Dan bapak juga tak menghindari makanan, karena itu fisiknya cukup kuat. Kemudian bapak juga rajin donor darah untuk jaga staminanya juga,” sebutnya.

Usai menyantap makanan sahur bersama, Rahudman dengan ramah mengajak tim Sumut Pos untuk duduk bersantai di pendopo rumah dinas. Sedangkan istrinya, membereskan piring Rahudman yang teronggok usai menyantap makan.

Di pendopo rumah dinas, Rahudman punya cerita tersendiri. Sebagai putra daerah yang besar di kampung halamannya di Tapanuli Selatan, rupanya dulu saban sahur tiba, para ibu di kampung selalu menyiapkan daun ubi tumbuk sejak dini hari sebelum sahur.

“Jadi mereka menumbuknya dengan lesung di rumah-rumah panggung. Bayangkan suaranya itu menggema membangunkan untuk santap sahur,” kenangnya mengingatkan sahur daun ubi tumbuk yang dimasak istrinya.

Cerita berlanjut tentang perjalanannya saat umroh bersama keluarganya saat menjelang hingga hari keempat bulan suci Ramadan. Dalam perjalanan umrohnya itu, bapak lima anak itu mendoakan tentang keamanan dan ketentraman Kota Medan, kemudian kota yang dipimpinnya jauh dari bencana serta masyarakatnya tambah sejahtera.

Di pendopo rumah dinas itu juga, Rahudman membahas tentang konflik Rohingya, di mana kabar beredar muslim dibantai secara sadis. Kemudian, ada banyak warganya sudah mengungsi ke Indonesia, salah satunya ke Kota Medan melalui pintu masuk Belawan.

“Saya tidak tega melihat itu, mudahan kalau memang bisa disegarakan saja jadi warga negara Indonesia. Insya Allah saya beri bantuan untuk pengungsi itu, karena mereka itu saudara kita sesama muslim,” katanya.

Pembicaraan terus mengalir, waktu menunjukkan pukul 05.00 WIB. Tim Sumut Pos dan Rahudman mengambil wudhu untuk melaksanakan salat subuh berjamaah di pendopo rumah dinas. Usai salat subuh, tim Sumut Pos permisi pulang  ke rumah dan Rahudman menukar kain sarungnya dengan training untuk jogging mengitari taman rumah dinas itu, sebelum dilanjutkannya untuk beraktivitas di kantornya. (*)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/