MEDAN – Masjid Dirgantara Pangkalan TNI Soewondo yang terletak di Jalan Imam Bonjol, Medan Petisah ini tak banyak lagi diisi warga untuk berbuka puasa. Ini dipengaruhi tidak beroperasinya lagi Bandara Polonia karena sudah dipindahkan ke Bandara Kualanamu di Deli Serdang. SEPI : Masjid Dirgantara yang saat ini sepi dari warga yang berbuka puasa pasca pindahnya Bandara Polonia.
Masjid yang berukuran sekitar 2 hektar (ha) dan bercat biru ini memang menunjukkan masjid ini hibah dari TNI AU, karena didominiasi biru dan tak jauh dari pangkalan. Selain itu juga, masjid ini bisa dikatakan ramah lingkungan.
Ramadan tahun lalu, banyak orang yang berbuka di tempat ini. Memang masjid ini tidak jauh dari bandra sekitar 100 meter jaraknya. Dengan dekatnya bandara tersebut, banyak pekerja sepeti porter, cleaning service, taksi, bencak motor (betor) bahkan penumpang berbuka di masjid ini.
H Usman, sebagai Kenaziran Masjid Dirgantara menyatakan, tahun sebelumnya, hampir seratusan orang yang berbuka di tempat ini. “Tapi, dengan tidak adanya bandara lagi semakin sedikit, paling banyak yang buka 20 orang,”ujarnya.
Untuk takjil berbuka, Usman mengaku, pemberian personil TNI AU bergilir untuk memberi bukaan. “Memang dari dulu anggota TNI AU di Lanud Soewondo itu bergantian untuk memberikan bukaan dengan kue dan minuman. Namun, ada juga orang umum yang memberikan,”ujarnya.
Kata Usman, selain mengadakan berbuka setelah salat Isya menjelang salat Terawih diadakan ceramah agama yang diisi oleh ustad dari perguran tinggi maupun dari Departemen Agama (Depag). “Kita juga bulan Ramadan mengadakan Nuzul quran,”ujarnya. (ban)
MEDAN – Masjid Dirgantara Pangkalan TNI Soewondo yang terletak di Jalan Imam Bonjol, Medan Petisah ini tak banyak lagi diisi warga untuk berbuka puasa. Ini dipengaruhi tidak beroperasinya lagi Bandara Polonia karena sudah dipindahkan ke Bandara Kualanamu di Deli Serdang. SEPI : Masjid Dirgantara yang saat ini sepi dari warga yang berbuka puasa pasca pindahnya Bandara Polonia.
Masjid yang berukuran sekitar 2 hektar (ha) dan bercat biru ini memang menunjukkan masjid ini hibah dari TNI AU, karena didominiasi biru dan tak jauh dari pangkalan. Selain itu juga, masjid ini bisa dikatakan ramah lingkungan.
Ramadan tahun lalu, banyak orang yang berbuka di tempat ini. Memang masjid ini tidak jauh dari bandra sekitar 100 meter jaraknya. Dengan dekatnya bandara tersebut, banyak pekerja sepeti porter, cleaning service, taksi, bencak motor (betor) bahkan penumpang berbuka di masjid ini.
H Usman, sebagai Kenaziran Masjid Dirgantara menyatakan, tahun sebelumnya, hampir seratusan orang yang berbuka di tempat ini. “Tapi, dengan tidak adanya bandara lagi semakin sedikit, paling banyak yang buka 20 orang,”ujarnya.
Untuk takjil berbuka, Usman mengaku, pemberian personil TNI AU bergilir untuk memberi bukaan. “Memang dari dulu anggota TNI AU di Lanud Soewondo itu bergantian untuk memberikan bukaan dengan kue dan minuman. Namun, ada juga orang umum yang memberikan,”ujarnya.
Kata Usman, selain mengadakan berbuka setelah salat Isya menjelang salat Terawih diadakan ceramah agama yang diisi oleh ustad dari perguran tinggi maupun dari Departemen Agama (Depag). “Kita juga bulan Ramadan mengadakan Nuzul quran,”ujarnya. (ban)
