TEKANAN UNTUK MODERNISASI
Menurut Jaringan Keselamatan Penerbangan, dalam sepuluh tahun terakhir telah terjadi 10 kecelakaan pesawat yang melibatkan pesawat militer atau polisi Indonesia. Kecelakaan-kecelakaan itu merupakan catatan buruk tentang keselamatan penerbangan Indonesia dan pesawat-pesawatnya yang tua.
Angkatan Udara Indonesia sekarang telah kehilangan empat pesawat C-130, mengurangi jangkauan di negara kepulauan ini.
Juru bicara Angkatan Udara, Marsekal Pertama Dwi Badarmanto mengatakan, tidak jelas apa penyebab kecelakaan, namun sampai hal itu jelas, delapan pesawat C-130B lainnya tidak diperbolehkan terbang.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS John Kirby mengatakan, jika diperlukan, Amerika Serikat siap membantu investigasi.
Menurut data Stockholm International Peace Research Institute, meski anggaran pertahanan Indonesia hampir seperlima dari anggaran pertahanan negara-negara Asia Tenggara tahun lalu, secara persentase PDB jumlah itu masih terendah di wilayah ini yaitu 0,8 persen.
Presiden Joko Widodo telah mengemukakan rencana untuk menggandakan anggaran militer menjadi US$15 miliar tahun 2020.
Kecelakaan pesawat tersebut dapat membawa tekanan kepada Presiden untuk memberi anggaran lebih untuk memodernisasi angkatan udara tersebut.
“Insiden ini menunjukkan bahwa kita harus memperbarui pesawat kita dan peralatan militer kita,” ujar anggota DPR dari PDI-P, Pramono Anung, anggota komisi yang menangani isu pertahanan.
“Pesawat Hercules itu sudah tua, banyak sistem senjata kita sudah tua. Sebagai parlemen kita akan mendukung pemberian anggaran lebih kepada militer supaya mereka dapat ditingkatkan.” (VOA)