Dari Polres Natuna juga ikut berduka. Salah seorang anak perwira Polres Natuna yang biasa disapa Pak Lukmin, tercatat ikut di penerbangan tersebut. Dikonfirmasi Tanjungpinang Pos (grup Sumut Pos), Lukmin mengatakan, dia sudah lama tak jumpa anaknya yang kuliah di Pekanbaru. Anaknya ingin jumpa dan karena transportasi dari Pekanbaru ke Natuna susah, maka dia lewat Medan dengan menumpang pesawat Hercules yang nahas tersebut. “Saya sudah ikhlas. Tapi kalau bisa saya berharap jenazah anak saya dikebumikan di Pekanbaru,” jawab Lukmin yang sudah pasrah.
Kasau Sebut Korban Keluarga TNI
Kepala Staf Angkat Udara, Marsekal Agusa Supriatna, ketika dikonfirmasi soal Hercules berbayar dan mengangkut warga sipil, langsung memberikan bantahan. “Tidak ada itu, tidak benar. Informasi dari mana? Ngarang itu,” sangkal Agus.
Disebutnya, kalau warga sipil yang turut menjadi korban dalam kejadian itu adalah keluarga dari personel. Disebutnya, hal itu memang biasa dilakukan. Namun, diakui Agus kalau pihaknya masih menyelidiki jumlah personel yang turut membawa keluarga dalam kejadian itu. Dijelaskan Agus, pengangkutan manusia dengan pesewat Hercules type B, hanya boleh, bila ada perintah dari dirinya dan pimpinan TNI-AU.
“Kalau ada dikomersilkan, kita pecat komandannya. Ini lagi kita investigasi. Kita ingin secepatnya. Namun saksi dan bukti sudah tidak ada, sehingga kita hanya mengandalkan pengamalan kita dari kejadian sebelumnya seperti di Condet dan Magetan,” ungkap Agus melanjutkan penjelasannya.
Atas kejadian itu, Agus juga menyebut kalau operasi pesawat tipe B, oleh pihaknya, dihentikan. Disebutnya, penghentian itu sampai masalah yang mengakibatkan kejadian itu, terungkap sehingga dapat dijadikan pelajaran. Oleh karena itu, untuk tetap dapat menopang tugas seperti mengirim logistik, disebut Agus kalau pihaknya akan menggunakan pesawat tipe H. (rpg/put/prn/ain/ris/rbb)