29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Vaksinasi Anak Sudah Dimulai, Prioritas Pulau Jawa, Butuh Tambahan 58 Juta Dosis Lagi

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pemerintah telah memulai program vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 12-17 tahun. Namun, saat ini pemerintah masih memprioritaskan program ini di Pulau Jawa terlebih dahulu.

TINJAU: Menko PMK Muhadjir Effendi meninjau vaksinasi Covid-19 untuk ibu hamil dan anak di Kota Bogor.

Direktur Peringatan Dini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Afrial Rosya yang juga anggota Satgas Penanganan Covid-19 mengatakan, program vaksinasi untuk anak ini dimulai sejak 29 Juni 2021 bertepatan dengan Hari Keluarga Nasional. “Akan dilaksanakan bertahap mulai 29 Juni di Hari Keluarga Nasional dan akan diprioritaskan di pulau Jawa,” kata Afrial dalam sebuah diskusi virtual, Rabu (30/6).

Untuk menangani vaksin untuk anak dan ibu menyusui, pemerintah membentuk bidang khususn

yakni kerja sama antara Satgas dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Afrial mengatakan, vaksinasi anak ini akan dilakukan oleh para bidan. Menurut dia, sampai saat ini ada sekitar 400 ribu bidan di seluruh Indonesia. “Vaksinasi akan dilakukan oleh para bidan. Terdapat lebih dari 400 ribu bidan di seluruh Indonesia, 200 ribu di antaranya di pulau Jawa,” ungkapnya.

Sementara, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menyebut, pemerintah Indonesia membutuhkan 58 juta vaksin virus Corona (Covid-19) untuk anak. Karena itu mereka sedang berkomunikasi dengan beberapa pihak untuk melakukan vaksinasi anak.

“Kita mengupayakan untuk menyuntikkan pada anak-anak pada usia 12 sampai 17 tahun, maka kita harus menambah jumlah vaksin sebesar 58 juta vaksin untuk dosis pertama dan dosis kedua,” kata Dante dalam diskusi yang sama.

“Kita upayakan terus tanpa membebani APBN karena kita sudah mendapat komunikasi multilateral dengan Covax/Gavi. Sehingga dengan berbagai bantuan dari Australia dan Jepang, kita bisa mencukupi kebutuhan 58 juta suntikan tersebut,” ucapnya.

Vaksin yang akan didatangkan tidak akan mengganggu pasokan vaksin untuk orang dewasa. Pemerintah akan segera rilis resmi soal vaksinasi untuk anak. “Berdasarkan atas komunikasi multilateral yang kita lakukan tanpa mengganggu vaksinasi program yang sudah kita tetapkan sebanyak 181 juta. Jadi saya harapkan setelah ada petunjuk teknis vaksinasi pada anak, sudah bisa kita lakukan. Petunjuk teknis akan kita keluarkan hari ini hari,” katanya.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebelumnya telah mengizinkan penggunaan vaksin Covid-19 pada anak usia 12-17 tahun. Izin itu tertuang dalam Surat Pengajuan Nomor RG.01.02.322.06.21.00169/T mengenai Hasil Evaluasi Khasiat dan Keamanan Komite Nasional Penilai Obat yang mereka kirim ke Bio Farma tertanggal 27 Juni.

Dalam surat itu BPOM merekomendasikan untuk menerima usulan penggunaan vaksin corona pada anak usia 12-17 tahun dengan dosis 600 SU/0,5 ML. Ada beberapa pertimbangan yang mereka gunakan dalam menerima usulan penggunaan vaksin untuk golongan usia tersebut.

14 Juta Bahan Baku Sinovac Tiba

Indonesia kembali menerima kedatangan vaksin Covid-19. Ada 14 juta bahan baku (bulk) vaksin Sinovac yang tiba pada siang ini.

Kedatangan vaksin tahap ke-18 ini disiarkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (30/6). Vaksin itu diturunkan dari pesawat oleh sejumlah petugas. Vaksin yang berada dalam envirotainer itu selanjutnya dibawa ke tempat penyimpanan.

Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan saat ini sudah ada lebih dari 100 juta dosis vaksin bahan baku dari Sinovac. Bahan baku ini selanjutnya akan diolah di Bio Farma.

“Teman-teman ini masih dalam bentuk bahan baku artinya perlu proses sekitar 1 bulan di Biofarma untuk menjadi vaksin jadi yang siap dipakai dari 105 juta. Ini nantinya akan jadi 85 juta vaksin jadi yang kita bisa pakai dan itu siap satu bulan setelah sekarang jadi mungkin di awal Agustus akan ada85 juta vaksin Sinovac yang sudah siap bisa kita gunakan,” ujar Budi.

Budi menjelaskan vaksin yang datang ke Indonesia semakin banyak. Pada Agustus nanti, vaksin Pfizer akan tiba di Indonesia. “Ini menggambarkan teman-teman bahwa jumlah vaksin yang masuk ke Indonesia makin lama akan makin banyak ini ada lagi, in ada lagi donasi vaksin gratis dari Covax kita juga akan bulan ini akan masuk dari Astrazeneca, bulan Agustus nanti akan masuk dari Pfizer sehingga jumlah vaksin yang masuk akan menjadi semakim banyak,” ujar dia.

Presiden Jokowi sebelumnya mengajak semua pihak berperan untuk menurunkan laju penyebaran virus Corona. Upaya pemerintah adalah mendatangkan vaksin untuk masyarakat. “Pemerintah berupaya mendatangkan vaksin,” kata Jokowi, dikutip dari Twitter resminya, @Jokowi, Senin (28/6) lalu.

Selain itu, tenaga kesehatan berada di garda terdepan menangani pasien. Sementara warga diminta memakai masker dan menjauhi kerumunan. “Lalu Anda? Kenakan masker, jaga jarak, dan jauhi kerumunan. Jika sudah ada kesempatan mendapatkan vaksin, segera ambil,” ungkap Jokowi.

“Setiap kita punya peran dalam menghentikan laju pandemi ini,” lanjut Jokowi. (cnn/dtc)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pemerintah telah memulai program vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 12-17 tahun. Namun, saat ini pemerintah masih memprioritaskan program ini di Pulau Jawa terlebih dahulu.

TINJAU: Menko PMK Muhadjir Effendi meninjau vaksinasi Covid-19 untuk ibu hamil dan anak di Kota Bogor.

Direktur Peringatan Dini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Afrial Rosya yang juga anggota Satgas Penanganan Covid-19 mengatakan, program vaksinasi untuk anak ini dimulai sejak 29 Juni 2021 bertepatan dengan Hari Keluarga Nasional. “Akan dilaksanakan bertahap mulai 29 Juni di Hari Keluarga Nasional dan akan diprioritaskan di pulau Jawa,” kata Afrial dalam sebuah diskusi virtual, Rabu (30/6).

Untuk menangani vaksin untuk anak dan ibu menyusui, pemerintah membentuk bidang khususn

yakni kerja sama antara Satgas dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Afrial mengatakan, vaksinasi anak ini akan dilakukan oleh para bidan. Menurut dia, sampai saat ini ada sekitar 400 ribu bidan di seluruh Indonesia. “Vaksinasi akan dilakukan oleh para bidan. Terdapat lebih dari 400 ribu bidan di seluruh Indonesia, 200 ribu di antaranya di pulau Jawa,” ungkapnya.

Sementara, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menyebut, pemerintah Indonesia membutuhkan 58 juta vaksin virus Corona (Covid-19) untuk anak. Karena itu mereka sedang berkomunikasi dengan beberapa pihak untuk melakukan vaksinasi anak.

“Kita mengupayakan untuk menyuntikkan pada anak-anak pada usia 12 sampai 17 tahun, maka kita harus menambah jumlah vaksin sebesar 58 juta vaksin untuk dosis pertama dan dosis kedua,” kata Dante dalam diskusi yang sama.

“Kita upayakan terus tanpa membebani APBN karena kita sudah mendapat komunikasi multilateral dengan Covax/Gavi. Sehingga dengan berbagai bantuan dari Australia dan Jepang, kita bisa mencukupi kebutuhan 58 juta suntikan tersebut,” ucapnya.

Vaksin yang akan didatangkan tidak akan mengganggu pasokan vaksin untuk orang dewasa. Pemerintah akan segera rilis resmi soal vaksinasi untuk anak. “Berdasarkan atas komunikasi multilateral yang kita lakukan tanpa mengganggu vaksinasi program yang sudah kita tetapkan sebanyak 181 juta. Jadi saya harapkan setelah ada petunjuk teknis vaksinasi pada anak, sudah bisa kita lakukan. Petunjuk teknis akan kita keluarkan hari ini hari,” katanya.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebelumnya telah mengizinkan penggunaan vaksin Covid-19 pada anak usia 12-17 tahun. Izin itu tertuang dalam Surat Pengajuan Nomor RG.01.02.322.06.21.00169/T mengenai Hasil Evaluasi Khasiat dan Keamanan Komite Nasional Penilai Obat yang mereka kirim ke Bio Farma tertanggal 27 Juni.

Dalam surat itu BPOM merekomendasikan untuk menerima usulan penggunaan vaksin corona pada anak usia 12-17 tahun dengan dosis 600 SU/0,5 ML. Ada beberapa pertimbangan yang mereka gunakan dalam menerima usulan penggunaan vaksin untuk golongan usia tersebut.

14 Juta Bahan Baku Sinovac Tiba

Indonesia kembali menerima kedatangan vaksin Covid-19. Ada 14 juta bahan baku (bulk) vaksin Sinovac yang tiba pada siang ini.

Kedatangan vaksin tahap ke-18 ini disiarkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (30/6). Vaksin itu diturunkan dari pesawat oleh sejumlah petugas. Vaksin yang berada dalam envirotainer itu selanjutnya dibawa ke tempat penyimpanan.

Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan saat ini sudah ada lebih dari 100 juta dosis vaksin bahan baku dari Sinovac. Bahan baku ini selanjutnya akan diolah di Bio Farma.

“Teman-teman ini masih dalam bentuk bahan baku artinya perlu proses sekitar 1 bulan di Biofarma untuk menjadi vaksin jadi yang siap dipakai dari 105 juta. Ini nantinya akan jadi 85 juta vaksin jadi yang kita bisa pakai dan itu siap satu bulan setelah sekarang jadi mungkin di awal Agustus akan ada85 juta vaksin Sinovac yang sudah siap bisa kita gunakan,” ujar Budi.

Budi menjelaskan vaksin yang datang ke Indonesia semakin banyak. Pada Agustus nanti, vaksin Pfizer akan tiba di Indonesia. “Ini menggambarkan teman-teman bahwa jumlah vaksin yang masuk ke Indonesia makin lama akan makin banyak ini ada lagi, in ada lagi donasi vaksin gratis dari Covax kita juga akan bulan ini akan masuk dari Astrazeneca, bulan Agustus nanti akan masuk dari Pfizer sehingga jumlah vaksin yang masuk akan menjadi semakim banyak,” ujar dia.

Presiden Jokowi sebelumnya mengajak semua pihak berperan untuk menurunkan laju penyebaran virus Corona. Upaya pemerintah adalah mendatangkan vaksin untuk masyarakat. “Pemerintah berupaya mendatangkan vaksin,” kata Jokowi, dikutip dari Twitter resminya, @Jokowi, Senin (28/6) lalu.

Selain itu, tenaga kesehatan berada di garda terdepan menangani pasien. Sementara warga diminta memakai masker dan menjauhi kerumunan. “Lalu Anda? Kenakan masker, jaga jarak, dan jauhi kerumunan. Jika sudah ada kesempatan mendapatkan vaksin, segera ambil,” ungkap Jokowi.

“Setiap kita punya peran dalam menghentikan laju pandemi ini,” lanjut Jokowi. (cnn/dtc)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/