26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pemerintah Kaji Syarat Masuk Mal Wajib Booster

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pemerintah tengah mengkaji aturan baru bagi warga yang ingin bepergian ke mal. Aturan tersebut yakni mewajibkan booster atau dosis vaksin ketiga bagi yang ingin masuk mal.

“Paling ampuh untuk vaksin itu dua, wajib perjalanan dan wajib mal, itu akan tinggi aktivitasnya. Sebenarnya tadi sudah diusulkan, tapi diskusi kita lihat dulu, kan (rapat) dua minggu sekali,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat ditemui wartawan, Rabu (29/6).

Menkes mengatakan, rencana tersebut bertujan untuk meningkatkan capaian vaksinasi booster dosis ketiga di Indonesia. Sejauh ini baru 24,22 persen warga yang menerima dosis ketiga vaksin Covid-19.

Dalam kesempatan tersebut, Menkes juga menyinggung terkait sero survey yang akan dilaksanakan awal Juli mendatang untuk melihat kadar antibodi yang dimiliki masyarakat Indonesia.”Sero survey berikutnya di 4 Juli di 34 provinsi,” beber Menkes.

Berdasarkan data vaksinasi Kementerian Kesehatan per 30 Juni pukul 12.00 WIB, jumlah warga penerima vaksin dosis pertama yaitu 201.472.856 orang atau 96,74 persen dari target. Capaian vaksinasi dosis kedua sebesar 81,14 persen atau 168.980.896 orang. Sementara itu capaian dosis ketiga 50.450.341 orang atau 24,22 persen dari target.

Sementara itu, konfirmasi positif virus Corona (Covid-19) bertambah 2.248 kasus pada hari ini, Kamis (30/6). Dengan begitu, total kasus positif Covid-19 di Indonesia menjadi 6.088.460 sejak pertama kali diumumkan pada Maret 2020 lalu. Dari total kasus positif, ada 5.914.933 di antaranya telah sembuh. Jumlah pasien yang pulih dari infeksi virus corona bertambah 1.626 dari hari sebelumnya.

Lalu dari total kasus positif juga ada 156.737 kasus di antaranya meninggal dunia. Pasien yang wafat bertambah 6 orang dari kemarin. Kasus aktif kini sebanyak 16.790. Kasus aktif adalah jumlah pasien yang masih dirawat di rumah sakit atau menjalani isolasi mandiri. Total spesimen yang diperiksa sebanyak 79.384 sampel hari ini. Tambahan kasus positif Covid-19 hari ini menjadi yang tertinggi sejak 6 April 2022. Saat itu konfirmasi positif baru tercatat sebanyak 2.400 kasus.

Tren kasus positif virus corona baru mengalami kenaikan dalam dua pekan terakhir. Kini kasus baru bertambah dalam jumlah ribuan dalam sehari. Jumlah pasien yang dirawat di Wisma Atlet Kemayoran pun kembali tinggi. Kini sudah mencapai ratusan orang usai sempat kosong.

Berdasarkan data per 30 Juni pukul 08.00 WIB, sebanyak 142 org pasien menjalani isolasi terpusat di Tower 6. Jumlah pasien ini bertambah 10 pasien dari hari sebelumnya. Peningkatan kasus itu merupakan dampak dari varian Omicron BA.4 dan BA.5 yang telah menyebar di Indonesia. Saat ini sudah ada 739 kasus yang terdeteksi.

Meski demikian, pemerintah tidak cemas dengan tren peningkatan kasus positif virus corona yang saat ini terjadi.

Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan varian BA.4 dan BA. 5 memiliki karakteristik gejala klinis lebih ringan dari pada varian Omicron sebelumnya meski lebih cepat menular.

Wagub Ijeck: Covid-19 Belum UsaiWakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah mengimbau masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi akan penyebaran subvarian omicron BA.4 dan BA.5 di Sumut. “Covid belum usai. Ini bisa teratasi kalau vaksinasi covid ini jalan,” kata pria yang akrab disapa dengan Ijeck kepada wartawan di Kantor Gubernur Sumut, Kota Medan, Kamis (30/6) siang.

Ijeck mengatakan meskipun secara umum kasus Covid melandai di Sumut, namun ia tetap meminta masyarakat yang belum divaksin untuk tetap bersemangat mengikuti vaksinasi dari mulai tahap pertama, kedua dan booster. “Tolong masyarakat dan kita semua untuk menyadari vaksin penting karena Covid belum usai. Booster ini bisa terlaksana dengan merata juga dibutuhkan kesadaran masyarakat,” ucap Ijeck.

Pemprov Sumut secara khusus, sambung Ijeck, juga tetap meminta bantuan pihak TNI, Polri, pemerintah kabupaten/kota, dan para relawan agar terus menggenjot vaksinasi di Sumut. “Kasus kita sudah melandai, sepertinya itu membuat masyarakat kita sudah merasa terlepas dari Covid-19, sehingga enggan vaksin booster. Mencapai 30% saja sulit, tetapi kami akan terus bekerja keras untuk meningkatkan ini,” kata Edy saat rapat virtual perkembangan Covid-19 di luar Jawa dan Bali bersama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menkes RI Budi Gunadi, Medan, Rabu (29/6).(dtc/cnn/gus)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pemerintah tengah mengkaji aturan baru bagi warga yang ingin bepergian ke mal. Aturan tersebut yakni mewajibkan booster atau dosis vaksin ketiga bagi yang ingin masuk mal.

“Paling ampuh untuk vaksin itu dua, wajib perjalanan dan wajib mal, itu akan tinggi aktivitasnya. Sebenarnya tadi sudah diusulkan, tapi diskusi kita lihat dulu, kan (rapat) dua minggu sekali,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat ditemui wartawan, Rabu (29/6).

Menkes mengatakan, rencana tersebut bertujan untuk meningkatkan capaian vaksinasi booster dosis ketiga di Indonesia. Sejauh ini baru 24,22 persen warga yang menerima dosis ketiga vaksin Covid-19.

Dalam kesempatan tersebut, Menkes juga menyinggung terkait sero survey yang akan dilaksanakan awal Juli mendatang untuk melihat kadar antibodi yang dimiliki masyarakat Indonesia.”Sero survey berikutnya di 4 Juli di 34 provinsi,” beber Menkes.

Berdasarkan data vaksinasi Kementerian Kesehatan per 30 Juni pukul 12.00 WIB, jumlah warga penerima vaksin dosis pertama yaitu 201.472.856 orang atau 96,74 persen dari target. Capaian vaksinasi dosis kedua sebesar 81,14 persen atau 168.980.896 orang. Sementara itu capaian dosis ketiga 50.450.341 orang atau 24,22 persen dari target.

Sementara itu, konfirmasi positif virus Corona (Covid-19) bertambah 2.248 kasus pada hari ini, Kamis (30/6). Dengan begitu, total kasus positif Covid-19 di Indonesia menjadi 6.088.460 sejak pertama kali diumumkan pada Maret 2020 lalu. Dari total kasus positif, ada 5.914.933 di antaranya telah sembuh. Jumlah pasien yang pulih dari infeksi virus corona bertambah 1.626 dari hari sebelumnya.

Lalu dari total kasus positif juga ada 156.737 kasus di antaranya meninggal dunia. Pasien yang wafat bertambah 6 orang dari kemarin. Kasus aktif kini sebanyak 16.790. Kasus aktif adalah jumlah pasien yang masih dirawat di rumah sakit atau menjalani isolasi mandiri. Total spesimen yang diperiksa sebanyak 79.384 sampel hari ini. Tambahan kasus positif Covid-19 hari ini menjadi yang tertinggi sejak 6 April 2022. Saat itu konfirmasi positif baru tercatat sebanyak 2.400 kasus.

Tren kasus positif virus corona baru mengalami kenaikan dalam dua pekan terakhir. Kini kasus baru bertambah dalam jumlah ribuan dalam sehari. Jumlah pasien yang dirawat di Wisma Atlet Kemayoran pun kembali tinggi. Kini sudah mencapai ratusan orang usai sempat kosong.

Berdasarkan data per 30 Juni pukul 08.00 WIB, sebanyak 142 org pasien menjalani isolasi terpusat di Tower 6. Jumlah pasien ini bertambah 10 pasien dari hari sebelumnya. Peningkatan kasus itu merupakan dampak dari varian Omicron BA.4 dan BA.5 yang telah menyebar di Indonesia. Saat ini sudah ada 739 kasus yang terdeteksi.

Meski demikian, pemerintah tidak cemas dengan tren peningkatan kasus positif virus corona yang saat ini terjadi.

Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan varian BA.4 dan BA. 5 memiliki karakteristik gejala klinis lebih ringan dari pada varian Omicron sebelumnya meski lebih cepat menular.

Wagub Ijeck: Covid-19 Belum UsaiWakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah mengimbau masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi akan penyebaran subvarian omicron BA.4 dan BA.5 di Sumut. “Covid belum usai. Ini bisa teratasi kalau vaksinasi covid ini jalan,” kata pria yang akrab disapa dengan Ijeck kepada wartawan di Kantor Gubernur Sumut, Kota Medan, Kamis (30/6) siang.

Ijeck mengatakan meskipun secara umum kasus Covid melandai di Sumut, namun ia tetap meminta masyarakat yang belum divaksin untuk tetap bersemangat mengikuti vaksinasi dari mulai tahap pertama, kedua dan booster. “Tolong masyarakat dan kita semua untuk menyadari vaksin penting karena Covid belum usai. Booster ini bisa terlaksana dengan merata juga dibutuhkan kesadaran masyarakat,” ucap Ijeck.

Pemprov Sumut secara khusus, sambung Ijeck, juga tetap meminta bantuan pihak TNI, Polri, pemerintah kabupaten/kota, dan para relawan agar terus menggenjot vaksinasi di Sumut. “Kasus kita sudah melandai, sepertinya itu membuat masyarakat kita sudah merasa terlepas dari Covid-19, sehingga enggan vaksin booster. Mencapai 30% saja sulit, tetapi kami akan terus bekerja keras untuk meningkatkan ini,” kata Edy saat rapat virtual perkembangan Covid-19 di luar Jawa dan Bali bersama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menkes RI Budi Gunadi, Medan, Rabu (29/6).(dtc/cnn/gus)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/