27.8 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Operasi Lilin 2021: Tren Kecelakaan Meningkat 31 Persen

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menggelar Operasi Lilin 2021 guna mengamankan Natal dan Tahun Baru 2022. Operasi ini digelar pada 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.

TINJAU: Kapoldasu Irjen Pol RZ Panca Putra, bersama Irwasum Polri Komjem Polri Agung Budi Maryoto, mengecek Pos Pam Nataru di Medan.istimewa/sumut pos.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan menyampaikan, dalam pelaksanaan Operasi Lilin 2021, tren jumlah kecelakaan lalu lintas meningkat dibanding tahun 2020 lalu. Tercatat hingga hari kesembilan ada 772 angka kecelakaan terjadi pada Operasi Lilin 2021.

“Pada Operasi Lilin 2020, tercatat 529 angka kecelakaan. Angka ini meningkat sebesar 31 persen,” kata Ramadhan dalam keterangannya, Minggu (3/1).

Meskipun angka kecelakaan meningkat, angka kematian karena kecelakaan pada Operasi Lilin 2021 mengalami penurunan sebesar 19 persen. Pada Operasi Lilin 2020, angka meninggal dunia tercatat sebanyak 88 orang. Sementara pada operasi lilin 2021, ada 74 orang meninggal dunia. “Angka luka berat pada Operasi Lilin 2021 dan Operasi Lilin 2020 sama yaitu 74 orang,” ucap Ramadhan.

Sementara angka luka ringan pada 2021 mengalami penurunan sebesar 10 persen dibanding 2020. Pada 2021 tercatat 990 orang luka ringan dan 2020 ada 1.091 orang.

Untuk angka pelanggaran lalu lintas, pada Operasi Lilin 2021 sebanyak 8.930 kendaraan diberi tindakan penilangan. Angka ini meningkat sebesar 58 persen dibanding operasi lilin 2020 dimana sebanyak 3.768 kendaraan ditilang.

Peningkatan juga terjadi terkait teguran pelanggaran lalu lintas. Pada operasi lilin 2021, sebanyak 68.572 kendaraan mendapatkan teguran. Sementara pada operasi lilin 2020 sebanyak 20.395 kendaraan mendapatkan teguran.

Ramadhan menambahkan, untuk tren gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat juga mengalami peningkatan sebesar 18 persen. Dia menuturkan, dari lima kejahatan yang menonjol pada operasi lilin 2021, yang meningkat yakni pencurian dengan pemberatan.

Tercatat pada operasi lilin 2021 terjadi 603 kasus pencurian dengan pemberatan. Sedangkan pada operasi lilin 2020 terjadi 545 kasus pencurian dengan pemberatan. “Kasus kejahatan narkotika, penggelapan dan kejahatan dunia maya mengalami penurunan. Sementara kasus pencurian kendaraan motor (curanmor) angkanya sama,” tandas Ramadhan.

Hari Ini, 7 Pos Check Point dan 8 Pospam Tutup

Terhitung mulai Senin (3/1) dini hari pukul 00.00 WIB, Pemko Medan menutup 15 posko terdiri dari 7 pos check point dan 8 pos pengamanan (Pospam) yang beroperasi selama Natal dan Tahun Baru (Nataru). Kepada Sumut Pos, Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, Iswar Lubis SSiT MT mengatakan, pihaknya bersama SatPol PP, Dinas Kesehatan Kota Medan dan TNI/Polri tidak lagi memfungsikan 15 posko yang didirikan, baik di wilayah perbatasan maupun di tengah Kota Medan.

“Hari ini (kemarin), tepatnya sampai Pukul 24.00 WIB nanti, merupakan hari terakhir beroperasinya 7 pos check point dan 8 pos pengamanan di Kota Medan. Sesuai yang dijadwalkan, posko-posko itu hanya beroperasi selama Nataru, tepatnya sejak 24 Desember (2021) sampai 2 Januari (2022),” ucap Iswar kepada Sumut Pos, Minggu (2/1).

Dengan demikian, kata Iswar, mulai hari ini tidak ada lagi pemeriksaan kesehatan ataupun vaksinasi di posko-posko tempat seperti yang dilakukan selama Libur Nataru. “Berakhirnya masa Libur Nataru ini membuat kita kembali mengacu kepada aturan yang ada. Apalagi besok (hari ini) merupakan hari kerja seperti biasa. Sesuai Inmendagri, Ingubsu dan SE Wali Kota Medan, saat ini Kota Medan ada di Level 1. Maka tentu kita akan menyesuaikan dengan aturan PPKM Level 1,” ujarnya.

Namun begitu, pihaknya tetap mengimbau agar masyarakat tetap membatasi mobilitasnya apabila tidak ada kegiatan yang bersifat penting. “Kita tetap mengimbau masyarakat agar tetap waspada, tidak perlu lah berpergian bila bukan untuk urusan yang wajib atau penting. Kita minta masyarakat untuk tetap mematuhi prokes,” katanya.

Malam Tahun Baru Kondusif

Tak cuma itu, Iswar juga memastikan bahwa rencana pembatasan kegiatan masyarakat di malam pergantian tahun berjalan dengan lancar. Ditutupnya 109 ruas jalan di Kota Medan mulai 31 Desember 2021 Pukul 19.00 WIB hingga 01 Januari 2022 Pukul 06.00 WIB, membuat mobilitas masyarakat di Kota Medan menurun secara signifikan. “Alhamdulillah, penutupan jalan yang dilakukan di malam pergantian tahun berjalan lancar. Kita lihat, mobilitas kendaraan memang menurun drastis,” tutur Iswar.

Bahkan untuk jalan menuju pusat kota tampak cukup lengang, meskipun masih ada saja yang tampak berusaha untuk datang ke kawasan Lapangan Merdeka Kota Medan. Namun, pihak kepolisian dan Satpol PP langsung membubarkan warga yang datang. Tak cuma itu, kendaraan yang masih terparkir di kawasan lapangan Merdeka juga diminta untuk segera pergi dan meninggalkan kawasan itu.

“Malam pergantian tahun berjalan dengan kondusif. Tidak terpantau adanya kerumunan di tengah kota, sebab akses-akses menuju inti kota juga sudah ditutup saat itu,” pungkasnya.

Mobil Pribadi Padati Kota Tebingtinggi

Di hari terakhir masa libur Tahun Baru 2022, mobil pribadi terlihat memadati Kota Tebingtinggi, khususnya yang melintas hendak menuju wilayah Kota Medan. Arus kepadatan mobil pribadi terjadi di perempatan lampu merah Jalan Sudirman dan Jalan Ahmad Yani Kota Tebingtinggi, Minggu sore (2/1).

Kemacatan juga ditambah dengan tidak teraturnya mobil parkir sepanjang Jalan Ahmad Yani dan Jalan Sudirman, banyak pengendara mobil pribadi yang memakitkan kenderaan untuk membeli oleh-oleh ataupun sedang beristrirahat untuk makan.

Tampak Petugas Polantas Polres Tebingtinggi yang melakukan pengaturan arus lalulintas dari dua arah. Untuk kepadatan kenderaan masih didominasi kenderaan pribadi, sedangkan pengemudi sepeda motor belum tampak ramai memadati jalan jalan di Tebingtinggi.

Kasat Lantas Polres Tebingtinggi AKP Doraria Simanjuntak mengatakan, sampai saat ini tepatnya puncak arus balik libur tahun baru 2022 belum ada kemacaetan yang berarti di wilayah Kota Tebingtinggi, hanya saja memang ada kepadatan kenderaan khususnya mobil pribadi yang memasuki Tebingtinggi dengan tujuan menuju Medan. “Mengantisipasi kemacetan puncak arus balik yang dimungkinkan terjadi nanti malam, kita sudah mempersiapkan personel Polantas yang akan mengurai kemacetan. Karena apabila macet di inti kota, arus lalulintas bisa kita alihkan ke jalan alternatif,” jelasnya.

Kepada petugas parkir, AKP Doraria meminta untuk mengatur parkir kenderaan dengan rapi sesuai tanda tanda rambu lalulintas yang ada agar tidak terjadi kemacetan. “Bagi pengendera juga diminta untuk mematuhi peraturan lalulintas, untuk mengurangi resiko kecelakaan, apabila lelah silahkan untuk beristirahat ditempat yang sudah disiapkan seperti pos pam,” harapnya.

Sedangkan untuk mengantisipasi kemacetan di pintu Tol Tebingtinggi menuju Medan, petugas Polantas juga dipersiapkan dilapangan untuk mengatur arus lalulintas, apabila terjadi kemacetan panjang, petugas Polantas akan memberlakukan sistem counteplow (buka turup).

Salah seorang pengemudi, Riono (45) yang akan menuju Kota Medan mengatakan tidak ada kemacetan di Tebingtinggi yang cukup lama, hanya hitungan menit, dikarenakan mobil pribadi turun dan melintasi Tebingtinggi untuk pulang ke Medan. “Padat nerayap, tidak macet total, kenderaan masih jalan dalam kondisi lambat,” bilang Riono yang baru pulang liburan dari Parapat. (jpc/map/ian)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menggelar Operasi Lilin 2021 guna mengamankan Natal dan Tahun Baru 2022. Operasi ini digelar pada 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.

TINJAU: Kapoldasu Irjen Pol RZ Panca Putra, bersama Irwasum Polri Komjem Polri Agung Budi Maryoto, mengecek Pos Pam Nataru di Medan.istimewa/sumut pos.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan menyampaikan, dalam pelaksanaan Operasi Lilin 2021, tren jumlah kecelakaan lalu lintas meningkat dibanding tahun 2020 lalu. Tercatat hingga hari kesembilan ada 772 angka kecelakaan terjadi pada Operasi Lilin 2021.

“Pada Operasi Lilin 2020, tercatat 529 angka kecelakaan. Angka ini meningkat sebesar 31 persen,” kata Ramadhan dalam keterangannya, Minggu (3/1).

Meskipun angka kecelakaan meningkat, angka kematian karena kecelakaan pada Operasi Lilin 2021 mengalami penurunan sebesar 19 persen. Pada Operasi Lilin 2020, angka meninggal dunia tercatat sebanyak 88 orang. Sementara pada operasi lilin 2021, ada 74 orang meninggal dunia. “Angka luka berat pada Operasi Lilin 2021 dan Operasi Lilin 2020 sama yaitu 74 orang,” ucap Ramadhan.

Sementara angka luka ringan pada 2021 mengalami penurunan sebesar 10 persen dibanding 2020. Pada 2021 tercatat 990 orang luka ringan dan 2020 ada 1.091 orang.

Untuk angka pelanggaran lalu lintas, pada Operasi Lilin 2021 sebanyak 8.930 kendaraan diberi tindakan penilangan. Angka ini meningkat sebesar 58 persen dibanding operasi lilin 2020 dimana sebanyak 3.768 kendaraan ditilang.

Peningkatan juga terjadi terkait teguran pelanggaran lalu lintas. Pada operasi lilin 2021, sebanyak 68.572 kendaraan mendapatkan teguran. Sementara pada operasi lilin 2020 sebanyak 20.395 kendaraan mendapatkan teguran.

Ramadhan menambahkan, untuk tren gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat juga mengalami peningkatan sebesar 18 persen. Dia menuturkan, dari lima kejahatan yang menonjol pada operasi lilin 2021, yang meningkat yakni pencurian dengan pemberatan.

Tercatat pada operasi lilin 2021 terjadi 603 kasus pencurian dengan pemberatan. Sedangkan pada operasi lilin 2020 terjadi 545 kasus pencurian dengan pemberatan. “Kasus kejahatan narkotika, penggelapan dan kejahatan dunia maya mengalami penurunan. Sementara kasus pencurian kendaraan motor (curanmor) angkanya sama,” tandas Ramadhan.

Hari Ini, 7 Pos Check Point dan 8 Pospam Tutup

Terhitung mulai Senin (3/1) dini hari pukul 00.00 WIB, Pemko Medan menutup 15 posko terdiri dari 7 pos check point dan 8 pos pengamanan (Pospam) yang beroperasi selama Natal dan Tahun Baru (Nataru). Kepada Sumut Pos, Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, Iswar Lubis SSiT MT mengatakan, pihaknya bersama SatPol PP, Dinas Kesehatan Kota Medan dan TNI/Polri tidak lagi memfungsikan 15 posko yang didirikan, baik di wilayah perbatasan maupun di tengah Kota Medan.

“Hari ini (kemarin), tepatnya sampai Pukul 24.00 WIB nanti, merupakan hari terakhir beroperasinya 7 pos check point dan 8 pos pengamanan di Kota Medan. Sesuai yang dijadwalkan, posko-posko itu hanya beroperasi selama Nataru, tepatnya sejak 24 Desember (2021) sampai 2 Januari (2022),” ucap Iswar kepada Sumut Pos, Minggu (2/1).

Dengan demikian, kata Iswar, mulai hari ini tidak ada lagi pemeriksaan kesehatan ataupun vaksinasi di posko-posko tempat seperti yang dilakukan selama Libur Nataru. “Berakhirnya masa Libur Nataru ini membuat kita kembali mengacu kepada aturan yang ada. Apalagi besok (hari ini) merupakan hari kerja seperti biasa. Sesuai Inmendagri, Ingubsu dan SE Wali Kota Medan, saat ini Kota Medan ada di Level 1. Maka tentu kita akan menyesuaikan dengan aturan PPKM Level 1,” ujarnya.

Namun begitu, pihaknya tetap mengimbau agar masyarakat tetap membatasi mobilitasnya apabila tidak ada kegiatan yang bersifat penting. “Kita tetap mengimbau masyarakat agar tetap waspada, tidak perlu lah berpergian bila bukan untuk urusan yang wajib atau penting. Kita minta masyarakat untuk tetap mematuhi prokes,” katanya.

Malam Tahun Baru Kondusif

Tak cuma itu, Iswar juga memastikan bahwa rencana pembatasan kegiatan masyarakat di malam pergantian tahun berjalan dengan lancar. Ditutupnya 109 ruas jalan di Kota Medan mulai 31 Desember 2021 Pukul 19.00 WIB hingga 01 Januari 2022 Pukul 06.00 WIB, membuat mobilitas masyarakat di Kota Medan menurun secara signifikan. “Alhamdulillah, penutupan jalan yang dilakukan di malam pergantian tahun berjalan lancar. Kita lihat, mobilitas kendaraan memang menurun drastis,” tutur Iswar.

Bahkan untuk jalan menuju pusat kota tampak cukup lengang, meskipun masih ada saja yang tampak berusaha untuk datang ke kawasan Lapangan Merdeka Kota Medan. Namun, pihak kepolisian dan Satpol PP langsung membubarkan warga yang datang. Tak cuma itu, kendaraan yang masih terparkir di kawasan lapangan Merdeka juga diminta untuk segera pergi dan meninggalkan kawasan itu.

“Malam pergantian tahun berjalan dengan kondusif. Tidak terpantau adanya kerumunan di tengah kota, sebab akses-akses menuju inti kota juga sudah ditutup saat itu,” pungkasnya.

Mobil Pribadi Padati Kota Tebingtinggi

Di hari terakhir masa libur Tahun Baru 2022, mobil pribadi terlihat memadati Kota Tebingtinggi, khususnya yang melintas hendak menuju wilayah Kota Medan. Arus kepadatan mobil pribadi terjadi di perempatan lampu merah Jalan Sudirman dan Jalan Ahmad Yani Kota Tebingtinggi, Minggu sore (2/1).

Kemacatan juga ditambah dengan tidak teraturnya mobil parkir sepanjang Jalan Ahmad Yani dan Jalan Sudirman, banyak pengendara mobil pribadi yang memakitkan kenderaan untuk membeli oleh-oleh ataupun sedang beristrirahat untuk makan.

Tampak Petugas Polantas Polres Tebingtinggi yang melakukan pengaturan arus lalulintas dari dua arah. Untuk kepadatan kenderaan masih didominasi kenderaan pribadi, sedangkan pengemudi sepeda motor belum tampak ramai memadati jalan jalan di Tebingtinggi.

Kasat Lantas Polres Tebingtinggi AKP Doraria Simanjuntak mengatakan, sampai saat ini tepatnya puncak arus balik libur tahun baru 2022 belum ada kemacaetan yang berarti di wilayah Kota Tebingtinggi, hanya saja memang ada kepadatan kenderaan khususnya mobil pribadi yang memasuki Tebingtinggi dengan tujuan menuju Medan. “Mengantisipasi kemacetan puncak arus balik yang dimungkinkan terjadi nanti malam, kita sudah mempersiapkan personel Polantas yang akan mengurai kemacetan. Karena apabila macet di inti kota, arus lalulintas bisa kita alihkan ke jalan alternatif,” jelasnya.

Kepada petugas parkir, AKP Doraria meminta untuk mengatur parkir kenderaan dengan rapi sesuai tanda tanda rambu lalulintas yang ada agar tidak terjadi kemacetan. “Bagi pengendera juga diminta untuk mematuhi peraturan lalulintas, untuk mengurangi resiko kecelakaan, apabila lelah silahkan untuk beristirahat ditempat yang sudah disiapkan seperti pos pam,” harapnya.

Sedangkan untuk mengantisipasi kemacetan di pintu Tol Tebingtinggi menuju Medan, petugas Polantas juga dipersiapkan dilapangan untuk mengatur arus lalulintas, apabila terjadi kemacetan panjang, petugas Polantas akan memberlakukan sistem counteplow (buka turup).

Salah seorang pengemudi, Riono (45) yang akan menuju Kota Medan mengatakan tidak ada kemacetan di Tebingtinggi yang cukup lama, hanya hitungan menit, dikarenakan mobil pribadi turun dan melintasi Tebingtinggi untuk pulang ke Medan. “Padat nerayap, tidak macet total, kenderaan masih jalan dalam kondisi lambat,” bilang Riono yang baru pulang liburan dari Parapat. (jpc/map/ian)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/