JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Peran dan kontribusi BUMN terhadap perekonomian negara sangat penting dan strategis. Karena itu, keberadaan Holding BUMN tak bisa dinafikan, apalagi kompetisi perusahaan-perusahaan multinasional antara negara makin sengit.
“Holding BUMN ini sekaligus menjadikan lokomotif dan penggerak bangkitnya perekonomian Indonesia masa depan,” kata Anggota Komisi VI DPR, Rudi Hartono Bangun dalam seminar bertajuk “Holding BUMN sebagai Lokomotif Kebangkitan Ekonomi Nasional” di Jakarta, Selasa (1/11/2022).
Menurut Rudi, salah satu keunggulan dari holding BUMN ini membuat perusahaan negara makin efisien dan efektif. Sehingga tidak memerlukan langkah yang bertele-tele dan panjang. “Kita mendukung kerja Holding BUMN ini tidak lagi panjang birokrasinya,” ujarnya.
Politisi Nasdem ini optimis holding BUMN dapat meningkatkan laba dan deviden bagi negara. Sehingga bisa mendongkrak setoran pajak untuk negara. “Makanya, kita berharap dengan adanya holding BUMN ini kinerja keuangan perusahaan makin positif,” tuturnya.
Legislator dari Dapil Sumatera Utara III ini menambahkan, holding membuat perusahaan bisa bersinergi dan meningkatkan kualitas pelayanan. “Bahkan sebagai penggerak dan lokomotif untuk berjalan majunya perseroan BUMN tersebut,” imbuhnya.
Seperti diketahui, Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) menorehkan sejarah atas capaian kinerja keuangannya. Perusahaan induk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang perkebunan itu membukukan laba konsolidasi sebesar Rp4,64 triliun di 2021. Capaian tersebut meningkat Rp5,73 triliun atau sekitar 500% dibanding tahun 2020 yang mengalami kerugian Rp1,14 triliun. Capaian diperoleh dari penjualan sebesar Rp 53,57 triliun atau 32% di atas pencapaian tahun lalu.
Beberapa waktu lalu, Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani mengatakan upaya transformasi berhasil memberi dampak positif terhadap kinerja keuangan PTPN Group di 2021. Pendapatan perusahaan meningkat dari Rp39,39 triliun pada 2020, jadi Rp53,57 triliun atau 36,00 % di atas pencapaian tahun lalu.
“Kami akan terus memacu pertumbuhan pendapatan usaha melalui peningkatan produksi dan produktivitas, serta optimalisasi operasional baik di hulu maupun hilir. Pada komoditas tebu dan gula misalnya, kami akan fokus meningkatkan produktivitas lahan tebu serta merevitalisasi pabrik gula melalui anak perusahaan yang kami dirikan yaitu PT Sinergi Gula Nusantara (SGN),” ujarnya. (adz)