26.7 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Saling Curiga, Reserse dan Anggota TNI Baku Tembak

Pistol-Ilustrasi
Pistol-Ilustrasi

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Nasib sial menimpa seorang tim satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Timur, Briptu Seno Aji. Dia ditembak seorang anggota TNI AL Kapten (Laut) Eko Muryanto di Jalan Raya Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Selasa (1/3) malam sekitar pukul 21.00 Wib. Penembakan terjadi di depan gedung Pencak Silat TMII, Jaktim. Usai kejadian, Eko menyerahkan diri dan sedang diproses di oleh POM AL.

Kabar penembakan itu dibenarkan oleh Kapolres Jakarta Timur‎ Kombes Muhammad Agung. “Ya benar. Ada penembakan,” kata dia saat dikonfirmasi, Rabu (2/3).

Agung menceritakan, peristiwa bermula, kata dia, saat sejumlah satres narkoba Polres Jakarta Timur melakukan pengawasan pada terduga bandar narkoba bernama Ady Ajis.

Namun di tempat yang bersamaan, sambungnya, ‎Kapten Eko berada di sekitar Jalan Raya Taman Mini Indonesia Indah. Sayangnya Agung tak menjelaskan apakah Eko terlibat dalam target operasi narkoba tersebut atau tidak. ”Itukan ada penangkapan narkoba. Kebetulan di tempat itu ada mobil anggota. Jadi tidak ada kaitannya (dengan Eko),” ucapnya.

Dia melanjutkan, bahwa saat itu terjadi kesalahpahaman antara satres narkoba‎ dan Kapten Eko. Menurutnya, pihak satres narkoba sudah meminta agar Eko menurunkan senjata. Namun Eko bersikeras tetap menenteng senjata sembari bersembunyi lantaran melihat ada beberapa polisi dengan pakaian preman yang mengacungkan pistol ke arahnya.

“Itu karena miss komunikasi. Namanya juga satu curiga satu,” beber dia.

BEGINI KRONOLOGINYA
Dari sebuah pesan laporan yang beredar di kalangan wartawan terungkap bahwa Kapten Eko mengakui perbuatannya.

Dalam laporan itu dia, menceritakan tentang kronologi kejadian. Menurutnya, sekitar pukul 18.45 keluar dari kantor kantor Denintel Jalan Kran Raya Kemayoran Jakpus untuk pulang.

Saat dalam perjalanan pulang dia mampir ke sebuah warung kopi di depan gedung pencak silat TMII Jaktim. Saat itu waktu menunjukkan pukul 20.30. “Saya memesan kopi dan sebungkus rokok,” ujar tentara itu.

Sekitar setengah jam kemudian, Eko bersiap pulang dan berjalan menuju mobilnya yang terparkir tak jauh dari warung. Setelah masuk ke dalam mobil, dia pun dikagetkan oleh seseorang yang mencoba membuka mobil sambil berteriak. “Lalu saya turun dan balas membentak dia,” tambahnya.

Pistol-Ilustrasi
Pistol-Ilustrasi

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Nasib sial menimpa seorang tim satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Timur, Briptu Seno Aji. Dia ditembak seorang anggota TNI AL Kapten (Laut) Eko Muryanto di Jalan Raya Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Selasa (1/3) malam sekitar pukul 21.00 Wib. Penembakan terjadi di depan gedung Pencak Silat TMII, Jaktim. Usai kejadian, Eko menyerahkan diri dan sedang diproses di oleh POM AL.

Kabar penembakan itu dibenarkan oleh Kapolres Jakarta Timur‎ Kombes Muhammad Agung. “Ya benar. Ada penembakan,” kata dia saat dikonfirmasi, Rabu (2/3).

Agung menceritakan, peristiwa bermula, kata dia, saat sejumlah satres narkoba Polres Jakarta Timur melakukan pengawasan pada terduga bandar narkoba bernama Ady Ajis.

Namun di tempat yang bersamaan, sambungnya, ‎Kapten Eko berada di sekitar Jalan Raya Taman Mini Indonesia Indah. Sayangnya Agung tak menjelaskan apakah Eko terlibat dalam target operasi narkoba tersebut atau tidak. ”Itukan ada penangkapan narkoba. Kebetulan di tempat itu ada mobil anggota. Jadi tidak ada kaitannya (dengan Eko),” ucapnya.

Dia melanjutkan, bahwa saat itu terjadi kesalahpahaman antara satres narkoba‎ dan Kapten Eko. Menurutnya, pihak satres narkoba sudah meminta agar Eko menurunkan senjata. Namun Eko bersikeras tetap menenteng senjata sembari bersembunyi lantaran melihat ada beberapa polisi dengan pakaian preman yang mengacungkan pistol ke arahnya.

“Itu karena miss komunikasi. Namanya juga satu curiga satu,” beber dia.

BEGINI KRONOLOGINYA
Dari sebuah pesan laporan yang beredar di kalangan wartawan terungkap bahwa Kapten Eko mengakui perbuatannya.

Dalam laporan itu dia, menceritakan tentang kronologi kejadian. Menurutnya, sekitar pukul 18.45 keluar dari kantor kantor Denintel Jalan Kran Raya Kemayoran Jakpus untuk pulang.

Saat dalam perjalanan pulang dia mampir ke sebuah warung kopi di depan gedung pencak silat TMII Jaktim. Saat itu waktu menunjukkan pukul 20.30. “Saya memesan kopi dan sebungkus rokok,” ujar tentara itu.

Sekitar setengah jam kemudian, Eko bersiap pulang dan berjalan menuju mobilnya yang terparkir tak jauh dari warung. Setelah masuk ke dalam mobil, dia pun dikagetkan oleh seseorang yang mencoba membuka mobil sambil berteriak. “Lalu saya turun dan balas membentak dia,” tambahnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/