25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Beginilah Ratapan Sanak-Saudara Korban di Kamar Mayat

“Kami Belum Percaya Pelda Warsito Telah Tiada”
Siswanto (55) tak menyangka adik kandungnya Pelda Warsito, warga Kisaran ikut jadi korban tragedi Hercules. “Gak nyangka aku, adikku secepat ini harus meninggalkan kami,” ungkapnya saat berada di Hanggar Lanud Soewondo. Bapak beranak 3 ini mengatakan, seluruh keluarga masih tidak percaya dan sangat terkejut atas kejadian yang menimpa adiknya tersebut. “Kami sekeluarga masih belum percaya kalau dia udah gak ada lagi,” ujarnya.

Foto: Rizky/PM Beberapa personil Paskhas berdiri di samping peti jenazah korban pesawat Hercules C-130 yang jatuh di Medan, Selasa (30/6/2015).
Foto: Rizky/PM
Beberapa personil Paskhas berdiri di samping peti jenazah korban pesawat Hercules C-130 yang jatuh di Medan, Selasa (30/6/2015).

Ketika disinggung tentang apakah ada suatu pertanda, firasat atau mimpi buruk terhadap kejadian yang menimpa korban, Edi mengatakan, dirinya mengaku tidak memiliki pertanda apapun.

“Kalau firasat atau mimpi tidak ada, karena seperti biasanya aja,” ujarnya kembali. Namun, 2 hari yang lalu, korban mendatangi rumahnya untuk menitipkan anaknya. Saat itu, sang anak berkata kepada ayahnya jika ayahnya tersebut akan pergi bertugas dengan waktu yang lama. “Tapi anaknya ada pertanda, 2 hari yang lalu adikku ini datang ke rumah mengantar anaknya untuk tinggal denganku, kebetulan adikku ini sudah bercerai dengan istrinya, kalau mau pergi tugas anaknya selalu tinggal samaku, anaknya bilang sama ayahnya kalau ayahnya ini pergi bertugas jauh, lama pulang, ternyata ini jawabannya,” jelasnya.

Edi mengatakan, jenazah adiknya tersebut akan dibawa ke rumah duka di daerah Kisaran dengan menggunakan ambulance. “Mau dibawa ke Kisaran menggunakan ambulance,” ujarnya. Sementara itu, menurut Aga (18) adik kandung Serda Ando Dandy, warga Komplek Auri Polonia mengatakan, dirinya sangat terkejut atas
kejadian yang menimpa abang kandungnya tersebut. “Gak nyangka kali kami, kenapa harus seperti ini,” ujarnya dengan nada lemah.

Anak kedua dari 3 bersaudara ini mengatakan, abangnya tersebut sudah setahun bertugas di Lanud Ranai, pada saat memasuki bulan puasa, abangnya cuti sejenak. “Abangku ini baru 1 tahun dinas, pas awal puasa dia pulang karena cuti, kemarin dia mau balik bertugas,” jelasnya. Alumni SMA Angkasa ini mengatakan, awalnya ia tidak mau menjadi TNI AU, dengan kejadian yang menimpa abangnya, ia pun menjadi termotivasi menjadi angkatan TNI AU.

“Sebelumnya aku gak mau masuk TNI AU, tapi dengan kejadian ini, aku jadi termotivasi untuk masuk jadi TNI AU, agar aku dapat meneeruskannya,” jelasnya. Menurut informasi yang didapat, Serda Ando Dandy merupakan anak dari Serka Rudi P, yang bertugas di Kosek Lanudnas 3 Medan. (win/bam/mag-3/deo)

“Kami Belum Percaya Pelda Warsito Telah Tiada”
Siswanto (55) tak menyangka adik kandungnya Pelda Warsito, warga Kisaran ikut jadi korban tragedi Hercules. “Gak nyangka aku, adikku secepat ini harus meninggalkan kami,” ungkapnya saat berada di Hanggar Lanud Soewondo. Bapak beranak 3 ini mengatakan, seluruh keluarga masih tidak percaya dan sangat terkejut atas kejadian yang menimpa adiknya tersebut. “Kami sekeluarga masih belum percaya kalau dia udah gak ada lagi,” ujarnya.

Foto: Rizky/PM Beberapa personil Paskhas berdiri di samping peti jenazah korban pesawat Hercules C-130 yang jatuh di Medan, Selasa (30/6/2015).
Foto: Rizky/PM
Beberapa personil Paskhas berdiri di samping peti jenazah korban pesawat Hercules C-130 yang jatuh di Medan, Selasa (30/6/2015).

Ketika disinggung tentang apakah ada suatu pertanda, firasat atau mimpi buruk terhadap kejadian yang menimpa korban, Edi mengatakan, dirinya mengaku tidak memiliki pertanda apapun.

“Kalau firasat atau mimpi tidak ada, karena seperti biasanya aja,” ujarnya kembali. Namun, 2 hari yang lalu, korban mendatangi rumahnya untuk menitipkan anaknya. Saat itu, sang anak berkata kepada ayahnya jika ayahnya tersebut akan pergi bertugas dengan waktu yang lama. “Tapi anaknya ada pertanda, 2 hari yang lalu adikku ini datang ke rumah mengantar anaknya untuk tinggal denganku, kebetulan adikku ini sudah bercerai dengan istrinya, kalau mau pergi tugas anaknya selalu tinggal samaku, anaknya bilang sama ayahnya kalau ayahnya ini pergi bertugas jauh, lama pulang, ternyata ini jawabannya,” jelasnya.

Edi mengatakan, jenazah adiknya tersebut akan dibawa ke rumah duka di daerah Kisaran dengan menggunakan ambulance. “Mau dibawa ke Kisaran menggunakan ambulance,” ujarnya. Sementara itu, menurut Aga (18) adik kandung Serda Ando Dandy, warga Komplek Auri Polonia mengatakan, dirinya sangat terkejut atas
kejadian yang menimpa abang kandungnya tersebut. “Gak nyangka kali kami, kenapa harus seperti ini,” ujarnya dengan nada lemah.

Anak kedua dari 3 bersaudara ini mengatakan, abangnya tersebut sudah setahun bertugas di Lanud Ranai, pada saat memasuki bulan puasa, abangnya cuti sejenak. “Abangku ini baru 1 tahun dinas, pas awal puasa dia pulang karena cuti, kemarin dia mau balik bertugas,” jelasnya. Alumni SMA Angkasa ini mengatakan, awalnya ia tidak mau menjadi TNI AU, dengan kejadian yang menimpa abangnya, ia pun menjadi termotivasi menjadi angkatan TNI AU.

“Sebelumnya aku gak mau masuk TNI AU, tapi dengan kejadian ini, aku jadi termotivasi untuk masuk jadi TNI AU, agar aku dapat meneeruskannya,” jelasnya. Menurut informasi yang didapat, Serda Ando Dandy merupakan anak dari Serka Rudi P, yang bertugas di Kosek Lanudnas 3 Medan. (win/bam/mag-3/deo)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/