29.3 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Penumpang di Ekor Pesawat Tidak Terbakar, Tetapi…

Foto: ANDRI GINTING/SUMUT POS Evakuasi bangkai pesawat Hercules milik TNI AU yang jatuh di Jalan Jamin Ginting, Medan, Rabu (1/7).
Foto: ANDRI GINTING/SUMUT POS
Evakuasi bangkai pesawat Hercules milik TNI AU yang jatuh di Jalan Jamin Ginting, Medan, Rabu (1/7).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – “Korban yang dibelakang dekat ekor itu tidak terbakar. Tapi terpotong-potong, nggak utuh lagi. Ada yang tidak ada kepalanya, ada yang terbelah dari badan sampai kepala, ada yang terburai.”
Demikian penjelasan Kopral M. Ruly Hasibuan, prajurit Marinir Pangkalan I Belawan saat ditemui di sela-sela evakuasi. Hasibuan menjelaskan, korban yang tewas di bagian ekor pesawat tidak terbakar. Tapi kondisinya tubuhnya kebanyakan sudah tidak utuh.

Hasibuan mengaku sedih dan tak kuasa saat melakukan evakuasi. “Tidak tahan, bercampur sedih tak tega. Kebanyakan yang tewas terpanggang seratus persen,” ungkap pria bertubuh tinggi.

Proses evakuasi sayap bagian ekor pesawat dilakukan petugas gabungan dari TNI, Polri, Kecamatan dan Dinas Bina Marga. Sebanyak 3 unit escavator pun dikerahkan. Escavator tersebut mengangkat puing-puing sisa reruntuhan, serta bagian-bagian pesawat yang berserakan, Rabu (1/7) pagi.

Mulai dari pagi, petugas terus mengangkuti sisa puing pesawat. Belasan mobil truk pun dikerahkan mengangkut puing pesawat menuju pangkalan Lanud Soewondo.

Karena bagian ekor begitu besar, petugas harus mengerahkan beberapa orang tukang las untuk memotong bagian ekor pesawat menjadi beberapa bagian. Karena ekor pesawat cukup keras dan padat, akhirnya cara pintas dilakukan.

Escavator digerakkan untuk menghancurkan bagian ekor menjadi beberapa bagian. Itu dilakukan agar mudah dimasukkan ke dalam truk.

Begitu juga dengan mobil Toyota Fortuner berwarna putih yang terbakar ikut juga diangkut ke dalam truk..

Dandim 0201, Letkol M Ridwan, mengatakan proses evakuasi berjalan lancer. Fokus evakuasi sendiri adalah material pesawat.

“Saat ini kita evakuasi bongkahan pesawat yang tersisa,” jelasnya.

Apa saja kendala yang dihadapi? “Untuk kendala tidak ada. Karena kita bekerja bersama-sama,” katanya.

“Mungkin materialnya yang begitu keras dan besar, sehingga sedikit menyulitkan evakuasi,” tambahnya sembari menjelaskan kalau seluruh puing pesawat dievakuasi menuju pangkalan Lanud Soewondo.

Disinggung soal senjata yang ada dalam pesawat, menurut Ridwan masih ada 47 pucuk pistol yang belum ditemukan. “Mudah-mudahan dalam pencarian hari ini dapat ditemukan,” harapnya.

Apakah jenazah sudah lengkap? “Sesuai data kita sudah lengkap untuk jenazah, namun untuk sipil kita akan koordinasi lagi dengan pihak kepolisian,” ungkap Ridwan.

Dirinya berharap proses evakuasi ini dapat berjalan lancer. Sehingga jalan dapat digunakan kembali.

Foto: ANDRI GINTING/SUMUT POS Evakuasi bangkai pesawat Hercules milik TNI AU yang jatuh di Jalan Jamin Ginting, Medan, Rabu (1/7).
Foto: ANDRI GINTING/SUMUT POS
Evakuasi bangkai pesawat Hercules milik TNI AU yang jatuh di Jalan Jamin Ginting, Medan, Rabu (1/7).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – “Korban yang dibelakang dekat ekor itu tidak terbakar. Tapi terpotong-potong, nggak utuh lagi. Ada yang tidak ada kepalanya, ada yang terbelah dari badan sampai kepala, ada yang terburai.”
Demikian penjelasan Kopral M. Ruly Hasibuan, prajurit Marinir Pangkalan I Belawan saat ditemui di sela-sela evakuasi. Hasibuan menjelaskan, korban yang tewas di bagian ekor pesawat tidak terbakar. Tapi kondisinya tubuhnya kebanyakan sudah tidak utuh.

Hasibuan mengaku sedih dan tak kuasa saat melakukan evakuasi. “Tidak tahan, bercampur sedih tak tega. Kebanyakan yang tewas terpanggang seratus persen,” ungkap pria bertubuh tinggi.

Proses evakuasi sayap bagian ekor pesawat dilakukan petugas gabungan dari TNI, Polri, Kecamatan dan Dinas Bina Marga. Sebanyak 3 unit escavator pun dikerahkan. Escavator tersebut mengangkat puing-puing sisa reruntuhan, serta bagian-bagian pesawat yang berserakan, Rabu (1/7) pagi.

Mulai dari pagi, petugas terus mengangkuti sisa puing pesawat. Belasan mobil truk pun dikerahkan mengangkut puing pesawat menuju pangkalan Lanud Soewondo.

Karena bagian ekor begitu besar, petugas harus mengerahkan beberapa orang tukang las untuk memotong bagian ekor pesawat menjadi beberapa bagian. Karena ekor pesawat cukup keras dan padat, akhirnya cara pintas dilakukan.

Escavator digerakkan untuk menghancurkan bagian ekor menjadi beberapa bagian. Itu dilakukan agar mudah dimasukkan ke dalam truk.

Begitu juga dengan mobil Toyota Fortuner berwarna putih yang terbakar ikut juga diangkut ke dalam truk..

Dandim 0201, Letkol M Ridwan, mengatakan proses evakuasi berjalan lancer. Fokus evakuasi sendiri adalah material pesawat.

“Saat ini kita evakuasi bongkahan pesawat yang tersisa,” jelasnya.

Apa saja kendala yang dihadapi? “Untuk kendala tidak ada. Karena kita bekerja bersama-sama,” katanya.

“Mungkin materialnya yang begitu keras dan besar, sehingga sedikit menyulitkan evakuasi,” tambahnya sembari menjelaskan kalau seluruh puing pesawat dievakuasi menuju pangkalan Lanud Soewondo.

Disinggung soal senjata yang ada dalam pesawat, menurut Ridwan masih ada 47 pucuk pistol yang belum ditemukan. “Mudah-mudahan dalam pencarian hari ini dapat ditemukan,” harapnya.

Apakah jenazah sudah lengkap? “Sesuai data kita sudah lengkap untuk jenazah, namun untuk sipil kita akan koordinasi lagi dengan pihak kepolisian,” ungkap Ridwan.

Dirinya berharap proses evakuasi ini dapat berjalan lancer. Sehingga jalan dapat digunakan kembali.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/