JAKARTA – Wakapolri Komisaris Jenderal Oegroseno tak main-main dengan pemikirannya tentang implementasi reformasi di tubuh Polri. Bila kemarin dia ingin agar polisi ke kantor naik bus kota. Hari ini dia menginstruksikan supaya polisi juga sering naik sepeda untuk ke kantor.
“Nanti saya kirim telegram untuk implementasinya, sebagai hasil Kasatwil,” tegas Komjen Oegroseno di PTIK, Jakarta Selatan, Selasa (3/9).
Dikatakan Oegroseno, moral polisi mesti dibangun kembali sejak masa pendidikan. Polisi menurutnya harus mengubah mindset dan membangun moral, budaya malu dan rasa sungkan. Misalnya seorang polisi berpangkat Ipda mesti malu menggunakan mobil sedan.
Implikasi dari semua itu menurut Oegro akan baik pada hubungan Polri dengan masyarakat yang menurutnya selama ini mulai renggang. Bila Polri mampu berbaur dengan masyarakat, kenal masyarakat, Oegro yakin kecil kemungkinan terjadi chaos antara keduanya.
“Saya merasa hubungan Polri dengan masyarakat saat ini sudah mulai jauh. Misalnya masyarakat unjuk rasa merusak. Kalo kenal polisi kenapa harus merusak. Jadi moralnya (polisi) harus lebih baik,” tegasnya.
Untuk memuluskan reformasi ini pihaknya belum berencana melakukan perubahan kurikulum pendidikan kepolisian. Namun dia meminta pendidikan polisi dikembalikan kepada basicnya, kembali ke pancasila.
Dalam pertemuan Kasatwil baik Kapolda dan Kapolres di PTIK yang sedang berlangsung, Oegro mengaku telah mengingatkan agar kapolres dan jajarannya sering menggunakan sepeda bila ingin ke kantor.
“Saya juga naik sepeda (walau) bintang tiga, rasanya gimana. Tapi ketika naik sepeda, banyak yang simpati. Kita imbau kapolres-kapolres di daerah, naik sepeda, Anak buah kalau mau dekati atasan yang pake mobil mewah, segan,” ujar mantan Kabaharkam Polri itu.(fat/jpnn)