29 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Mendikbud Harap KemenPUPR Mulai Bangun Sekolah Permanen

Muhammad Raja (11) memegang foto Presiden Joko Widodo di bangunan sekolahnya. Foto itu selamat akibat gempa 6,5 SR, Rabu 7 Desember lalu, sementara sekolahnya SD Negeri Tampui, Pidie Jaya, hancur.  ENO SUNARNO/RAKYAT ACEH
Muhammad Raja (11) memegang foto Presiden Joko Widodo di bangunan sekolahnya. Foto itu selamat akibat gempa 6,5 SR, Rabu 7 Desember lalu, sementara sekolahnya SD Negeri Tampui, Pidie Jaya, hancur.
ENO SUNARNO/RAKYAT ACEH

PIDIE JAYA, SUMUTPOS.CO   – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendi kembali ke Aceh untuk ketiga kalinya. Kunjungan dua hari (1-2 Januari) ini untuk memastikan percepatan revitalisasi sekolah pascagempa Pidie Jaya, Aceh.

Di sana, Menteri Muhadjir melihat langsung proses belajar mengajar yang sudah berlangsung di tenda-tenda darurat sekaligus memeriksa perkembangan pembangunan sekolah darurat.

Dia juga ‎mengunjungi dan berbicara dengan siswa SDN Jiem Jiem, SMPN 3 Bandar Baru, TK Al Hidayah, SDN Jalan Rata, SMK Kesehatan Putra Nanggroe dan SMAN 1 Trienggadeng.

Ikut bersama rombongan Sekjen Kemendikbud Dirjen Dikdasmen Kemendikbud Hamid Muhammad, Direktur Pembinaan SD Wowon Wirdiyat dan Direktur Pembinaan Pendidikan dan Layanan Khusus Renani Pantjastuti, Staf Khusus Mendikbud Bidang Monitoring Implementasi Kebijakan Alpha Amirrachman dan Staf Khusus Mendikbud Bidang Hubungan Antar Lembaga Fajar Riza Ul Haq.

Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini disambut sukacita oleh guru dan siswa di sekolah-sekolah tersebut, kendati mereka harus melaksanakan proses belajar mengajar di tenda-tenda darurat. Sebab, ruang-ruang kelas sementara masih dalam proses pembangunan oleh KemenPUPR.

Sejauh ini sudah didirikan 170 tenda di 68 titik lokasi sekolah. 158 ruang kelas sementara juga sedang dibangun di 28 titik lokasi sekolah yang rusak berat.

“Saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada guru dan siswa yang dengan semangat tinggi kembali ke sekolah walau dengan berbagai keterbatasan,” ujar Muhadjir, Senin (2/1).

Dia menyampaikan, pembangunan ruang kelas darurat dan gedung permanen menjadi tanggung jawab KemenPUPR dengan anggaran dari BNPB. Kemendikbud bertanggung jawab untuk menyediakan meubelair dan peralatan pembelajaran.

“Saya mengharapkan KemenPUPR segera menuntaskan pembangunan ruang kelas sementara dan memulai pembangunan gedung sekolah permanen, sehingga Kemendikbud bisa memenuhi kewajibannya menyediakan meubelair dan alat pembelajaran yang dibutuhkan ruang-ruang kelas nanti. Gedung sekolah yang baru nanti harus lebih baik dari yang lama,” papar Menteri Muhadjir di depan para siswa. (jpg)

 

Muhammad Raja (11) memegang foto Presiden Joko Widodo di bangunan sekolahnya. Foto itu selamat akibat gempa 6,5 SR, Rabu 7 Desember lalu, sementara sekolahnya SD Negeri Tampui, Pidie Jaya, hancur.  ENO SUNARNO/RAKYAT ACEH
Muhammad Raja (11) memegang foto Presiden Joko Widodo di bangunan sekolahnya. Foto itu selamat akibat gempa 6,5 SR, Rabu 7 Desember lalu, sementara sekolahnya SD Negeri Tampui, Pidie Jaya, hancur.
ENO SUNARNO/RAKYAT ACEH

PIDIE JAYA, SUMUTPOS.CO   – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendi kembali ke Aceh untuk ketiga kalinya. Kunjungan dua hari (1-2 Januari) ini untuk memastikan percepatan revitalisasi sekolah pascagempa Pidie Jaya, Aceh.

Di sana, Menteri Muhadjir melihat langsung proses belajar mengajar yang sudah berlangsung di tenda-tenda darurat sekaligus memeriksa perkembangan pembangunan sekolah darurat.

Dia juga ‎mengunjungi dan berbicara dengan siswa SDN Jiem Jiem, SMPN 3 Bandar Baru, TK Al Hidayah, SDN Jalan Rata, SMK Kesehatan Putra Nanggroe dan SMAN 1 Trienggadeng.

Ikut bersama rombongan Sekjen Kemendikbud Dirjen Dikdasmen Kemendikbud Hamid Muhammad, Direktur Pembinaan SD Wowon Wirdiyat dan Direktur Pembinaan Pendidikan dan Layanan Khusus Renani Pantjastuti, Staf Khusus Mendikbud Bidang Monitoring Implementasi Kebijakan Alpha Amirrachman dan Staf Khusus Mendikbud Bidang Hubungan Antar Lembaga Fajar Riza Ul Haq.

Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini disambut sukacita oleh guru dan siswa di sekolah-sekolah tersebut, kendati mereka harus melaksanakan proses belajar mengajar di tenda-tenda darurat. Sebab, ruang-ruang kelas sementara masih dalam proses pembangunan oleh KemenPUPR.

Sejauh ini sudah didirikan 170 tenda di 68 titik lokasi sekolah. 158 ruang kelas sementara juga sedang dibangun di 28 titik lokasi sekolah yang rusak berat.

“Saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada guru dan siswa yang dengan semangat tinggi kembali ke sekolah walau dengan berbagai keterbatasan,” ujar Muhadjir, Senin (2/1).

Dia menyampaikan, pembangunan ruang kelas darurat dan gedung permanen menjadi tanggung jawab KemenPUPR dengan anggaran dari BNPB. Kemendikbud bertanggung jawab untuk menyediakan meubelair dan peralatan pembelajaran.

“Saya mengharapkan KemenPUPR segera menuntaskan pembangunan ruang kelas sementara dan memulai pembangunan gedung sekolah permanen, sehingga Kemendikbud bisa memenuhi kewajibannya menyediakan meubelair dan alat pembelajaran yang dibutuhkan ruang-ruang kelas nanti. Gedung sekolah yang baru nanti harus lebih baik dari yang lama,” papar Menteri Muhadjir di depan para siswa. (jpg)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/