25.6 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Buntut Perbatasan Sumut-Riau Berdarah

Kapoldasu: Kalau Brimob Salah, Saya Proses!

PASIRPENGARAIAN-Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Drs H  Wisjnu Amat Sastro menunaikan janjinya untuk melihat langsung korban bentrokan di Perbatasan Sumut-Riau yang terjadi, Kamis (2/2) lalu. Dalam kunjungannya itun
Wisjnu pun menegaskan akan menindak tegas jika anggotanya berbuat salah.

‘’Dengan adanya korban dari masyarakat, security, anggota Brimob, mari kita menyikapi persoalan yang terjadi dengan kepala dingin. Saya harapkan teman-teman media melihat masalah ini secara utuh. Kalau memang anggota Brimob bersalah, saya proses. Saya undang rekan-rekan media untuk melihat pemeriksaan. Jangan himpun data hanya satu sisi saja,” terang Wisjnu seperti dikutip Riau Pos (grup Sumut Pos).

Dalam kunjungan ke RSUD Pasirpengaraian, Kapolda didampingi Dir Reskrim Khusus Polda Sumut yang menggunakan jalan darat dari Pekanbaru ke Rokan Hulu. Rombongan disambut Kapolres Rokan Hulu AKBP Yudi Kurniawan SIK MSi, Direktur RSUD Pasirpengaraian Dr Arfani Nazli, dan Kasat Reskrim Polres Rohul AKP Antoni Lumban Gaol SH MH.
Kapolda, saat berada di ruang Cempaka Klas III RSUD Pasirpengaraian, menjenguk dan menyalami satu per satu warga Batang Kumu Kecamatan Tambusai Rokan Hulu, yang menjadi korban.

Korban luka tembak, yang disalami oleh Kapolda, sempat berbincang-bincang dan menceritakan permasalahan yang terjadi. Kepada wartawan, jenderal bintang dua itu menyebutkan, bentrok yang terjadi antara masyarakat Batang Kumu dengan security dan anggota Brimob yang menjaga pengamanan di PT MAI jangan dilihat dari sisi penembakan saja. Tapi, lihat awal permasalahannya.

Wisjnu menjelaskan, bentrokan terjadi antara PT MAI dengan masyarakat Batang Kumu di daerah perbatasan Riau-Sumut, Kamis (2/2) soal klaim kepemilikan tanah. Warga dan PT MAI sama-sama mengklaim. Akhirnya bentrok. Pegawai PT MAI juga menjadi korban, termasuk pihak keamanan yang bertugas. ‘’Tiga anggota Brimob terkena luka bacok, satu lagi terkena lemparan botol. Mari kita lihat masa secara utuh, tidak separuh-separuh. Kita lihat, sudah benar nggak SOP anggota Brimob ini. Kita ada aturannya kalau tidak benar, nanti kita akan proses,’’ terangnya.

Sebagai bentuk rasa kepedulian dan tanggungjawab terhadap korban luka tembak, Kapolda menyebutkan, lima warga Batang Kumu Kecamatan Tambusai yang kini dirawat di RSUD Pasirpengaraian, seluruh biaya perawatan dan pengobatan di RSUD, ditanggung oleh Polda Sumut.

Termasuk selama dirawat, Polda Sumut memberikan uang pendapatannya sehari-hari bila bekerja, dikarenakan untuk sementara ini korban tidak bisa mencari untuk menafkahi keluarganya. ‘’Bila korban itu harus dirawat selama satu bulan, oleh dokter, seluruh biaya perawatan dan pengobatan di RSUD ini, kita tanggung seluruhnya. Selama dirawat, korban kita beri uang, misalnya pendapatanya 50 ribu sehari, kita beri mereka 100 ribu per hari. Itu artinya, kita ikut memikirkan kehidupan keluarganya.’’jelasnya.

Sebelum meninggalkan RSUD Pasirpengaraian pukul 18.30 WIB, Kapolda Sumut dan Kapolres Rohul AKBP Yudi Kurniawan melakukan silaturrahmi dengan Direktur RSUD Pasirpengaraian Dr Nazli Arfani, di ruang kerjanya. Pertemuan ini membahas biaya pengobatan. ‘’Lima pasien untuk saat ini, masih butuh perawatan medis di RSUD Pasirpengaraian.Seluruh biaya pengobatan selama di rumah sakit, di tanggung sepenuhnya oleh Kapolda Sumut, yang nantinya disampaikan ke Polres Rokan Hulu.’’ jelas Nazli.(epp/rpg/mag-5)

Kapoldasu: Kalau Brimob Salah, Saya Proses!

PASIRPENGARAIAN-Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Drs H  Wisjnu Amat Sastro menunaikan janjinya untuk melihat langsung korban bentrokan di Perbatasan Sumut-Riau yang terjadi, Kamis (2/2) lalu. Dalam kunjungannya itun
Wisjnu pun menegaskan akan menindak tegas jika anggotanya berbuat salah.

‘’Dengan adanya korban dari masyarakat, security, anggota Brimob, mari kita menyikapi persoalan yang terjadi dengan kepala dingin. Saya harapkan teman-teman media melihat masalah ini secara utuh. Kalau memang anggota Brimob bersalah, saya proses. Saya undang rekan-rekan media untuk melihat pemeriksaan. Jangan himpun data hanya satu sisi saja,” terang Wisjnu seperti dikutip Riau Pos (grup Sumut Pos).

Dalam kunjungan ke RSUD Pasirpengaraian, Kapolda didampingi Dir Reskrim Khusus Polda Sumut yang menggunakan jalan darat dari Pekanbaru ke Rokan Hulu. Rombongan disambut Kapolres Rokan Hulu AKBP Yudi Kurniawan SIK MSi, Direktur RSUD Pasirpengaraian Dr Arfani Nazli, dan Kasat Reskrim Polres Rohul AKP Antoni Lumban Gaol SH MH.
Kapolda, saat berada di ruang Cempaka Klas III RSUD Pasirpengaraian, menjenguk dan menyalami satu per satu warga Batang Kumu Kecamatan Tambusai Rokan Hulu, yang menjadi korban.

Korban luka tembak, yang disalami oleh Kapolda, sempat berbincang-bincang dan menceritakan permasalahan yang terjadi. Kepada wartawan, jenderal bintang dua itu menyebutkan, bentrok yang terjadi antara masyarakat Batang Kumu dengan security dan anggota Brimob yang menjaga pengamanan di PT MAI jangan dilihat dari sisi penembakan saja. Tapi, lihat awal permasalahannya.

Wisjnu menjelaskan, bentrokan terjadi antara PT MAI dengan masyarakat Batang Kumu di daerah perbatasan Riau-Sumut, Kamis (2/2) soal klaim kepemilikan tanah. Warga dan PT MAI sama-sama mengklaim. Akhirnya bentrok. Pegawai PT MAI juga menjadi korban, termasuk pihak keamanan yang bertugas. ‘’Tiga anggota Brimob terkena luka bacok, satu lagi terkena lemparan botol. Mari kita lihat masa secara utuh, tidak separuh-separuh. Kita lihat, sudah benar nggak SOP anggota Brimob ini. Kita ada aturannya kalau tidak benar, nanti kita akan proses,’’ terangnya.

Sebagai bentuk rasa kepedulian dan tanggungjawab terhadap korban luka tembak, Kapolda menyebutkan, lima warga Batang Kumu Kecamatan Tambusai yang kini dirawat di RSUD Pasirpengaraian, seluruh biaya perawatan dan pengobatan di RSUD, ditanggung oleh Polda Sumut.

Termasuk selama dirawat, Polda Sumut memberikan uang pendapatannya sehari-hari bila bekerja, dikarenakan untuk sementara ini korban tidak bisa mencari untuk menafkahi keluarganya. ‘’Bila korban itu harus dirawat selama satu bulan, oleh dokter, seluruh biaya perawatan dan pengobatan di RSUD ini, kita tanggung seluruhnya. Selama dirawat, korban kita beri uang, misalnya pendapatanya 50 ribu sehari, kita beri mereka 100 ribu per hari. Itu artinya, kita ikut memikirkan kehidupan keluarganya.’’jelasnya.

Sebelum meninggalkan RSUD Pasirpengaraian pukul 18.30 WIB, Kapolda Sumut dan Kapolres Rohul AKBP Yudi Kurniawan melakukan silaturrahmi dengan Direktur RSUD Pasirpengaraian Dr Nazli Arfani, di ruang kerjanya. Pertemuan ini membahas biaya pengobatan. ‘’Lima pasien untuk saat ini, masih butuh perawatan medis di RSUD Pasirpengaraian.Seluruh biaya pengobatan selama di rumah sakit, di tanggung sepenuhnya oleh Kapolda Sumut, yang nantinya disampaikan ke Polres Rokan Hulu.’’ jelas Nazli.(epp/rpg/mag-5)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/