SUMUTPOS.CO – Proses identifikasi korban pesawat Hercules C1130 yang jatuh di Jalan Jamin Ginting KM 10,5 Padang Bulan Medan (30/6) masih berlangsung. Sebanyak 114 jenazah sudah teridentifikasi dan diserahkan ke pihak keluarga.
Kabiddokkes Mabes Polri, Kombes Anton Castilani didampingi Kabid Humas Poldasu, Kombes Helfi Assegaf menjelaskan hingga hari ketiga proses indentifikasi pihaknya sudah mendata jumlah korban.
Untuk sementara 114 sudah diserahkan ke keluarga dengan rincian TNI AU berjumlah 32, TNI AD 6 dan sisanya sipil. Kantung jenazah yang masuk ke kamar mayat RS Adam Malik berjumlah 152 kantong.
Pihaknya sudah memisahkan jenazah-jenazah lainnya, jenazah yang utuh ada 9 dan sisanya 25 body part. Jadi, sisa kantong jenazah yang masih berada di kamar mayat ada 32 kantong. ”Jenazah yang utuh tersebut belum diambil oleh keluarganya dan kita simpan di dalam kontaniner pendingin. Sedangkan 25 body part adalah potongan-potongan tubuh dan jenazah yang tidak teridentifikasi dan kita simpan juga di dalam kontainer pendingin.
Jadi, keluarga yang merasa kehilangan dapat mengambilnya. Jenazah yang utuh silahkan diambil dan jenazah yang tidak teridentifikasi harus melalui tes DNA,” terangnya, Jumat (3/7).
Dikatakannya, jenazah tersebut disimpan dalam suhu minus 20 derajat di dua kontainer. Sembari itu, DVI akan membawa sampel DNA ke Mabes Polri untuk dilakukan kecocokan. Setelah cocok, keluarga dapat mengambil jenazahnya. Saat ini, keluarga yang datang ke pos DVI berjumlah 97 dan yang melakukan tes DNA sebanyak 29 orang. Identifikasi akan kembali berlangsung besok pagi. Jadi, keluarga yang mau mengambil jenazah keluarganya dipersilahkan datang. ” Silahkan lapor ke petugas Posko,”tukasnya.
Apakah jenazah yang tidak ada keluarganya akan dikubur secara massal? Anton menjelaskan penguburan massal dilakukan bila jenazahnya tidak jelas. Namun, itu dilakukan bila tes DNA sudah keluarga dan hasilnya sudah ada. Nah, bila hasilnya sudah keluar namun, keluarganya tidak ada juga, maka akan dikubur secara bersama-sama. Jadi, harus ada pembandingnya.
Mengenai waktunya, tergantung bagainana proses di Lab. Biasanya selesai 3-4 minggu. Jadi, kalau penguburan massal akan berkordinasi dengan Kemensos.”Wacana Penguburan massal masih jauhlah. Tim masih bekerja, dan keluarga diharapkan datang,” tandasnya.
Kabid dokkes Poldasu, Kombes Setyo menambahkan selain 114 jenazah yang sudah terindentifikasi, ada satu jenazah wanita atas nama Dame Marlina warga Jalan Kemiri 2, Sidorejo yang belum diambil keluarganya. Identitas korban ditemukan adanya KTP nya, namun KTP tersebut sudah terpotong sehingga hanya alamatnya saja kita baca.
Jadi, bagi keluarga yang mengenalnya silahkan datang ke posko dan membawa bukti-buktinya. Nantinya, kami akan mencocokkannya. ” Kita tidak mempersulit keluarnya jenazah,” ucapnya.
“Mengapa kita ketat melakukan penyerahan jenazah, karena kita tidak mau salah orang, karena nantinya kita yang kena. Bisa saja orang mengaku-ngaku keluarganya untuk kepentingan sementara ketika keluarga aslinya datang jenazah sudah tidak ada lagi. Selain itu, kita juga tidak mudah percaya hanya dengan mengaku mengenal barang-barang milik korban seperti mancis. Jadi, kita memang ketat untuk pengeluaran jenazah, karena itu untuk kebaikan kita bersama-sama. Kalau memang bukti kuat, silahkan diambil jenazahnya. Kita tidak ada kepentingan, kita hanya bekerja,” tegasnya. (bay/gib/deo)