32 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Suhu 43 Derajat Celcius, Calhaj Diimbau Waspada

Calon haji di bandara.
Calon haji di bandara. Calhaj diminta tidak beraktivitas berlebihan selama di Jeddah, karena suhu mencapai 43 derajat Celcius.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Para calon jamaah haji (CJH) baik yang belum berangkat maupun yang sudah tiba di Jeddah diminta untuk lebih waspada pada kesehatan. Sebab, penjelasan Kemenag, berdasar laporan dari Jeddah, CJH Indonesia diminta untuk menunda kegiatan ibadah yang tidak wajib dan menguras tenaga. Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Fidiansyah mengatakan, calon jamaah diminta menyimpan tenaga untuk ibadah yang wajib.

Fidiansyah menuturkan, jamaah diminta mewaspadai cuaca hingga akhir bulan ini. Pasalnya saat ini merupakan puncak musim panas di Arab Saudi. Sedangkan pada Oktober nanti, berubah menjadi musim dingin.

Selama dalam perjalanan, jamaah diminta selalu membawa persediaan air minum. Selain itu juga membawa handuk yang selalu dalam keadaan basah. Handuk tersebut berfungsi untuk menyeka tubuh. Sehingga kulit tetap bisa mendapatkan oksigen untuk kestabilan tubuh.

Fidiansyah meminta jamaah tidak ragu untuk menggunakan air zam-zam sebagai pencegah dehidrasi ketika beraktivitas. Dari pantauan langsung pukul 19.00 tadi malam atau pukul 15.00 waktu Mekkah, suhu di Mekkah mencapai 43 derajat Celcius. Sedangkan suhu rata-rata di Jakarta hanya sekitar 28 derajat Celcius.

Di sisi lain, urusan persiapan akomodasi penyelenggaraan haji hampir beres, kecuali sewa hotel transito di Jeddah. Laporan terkini tim Kementerian Agama (Kemenag) sudah berhasil meneken kontrak dengan tiga hotel transito.

Hotel transito itu berfungsi sebaga tempat transit jamaah haji di Jeddah selama menunggu pesawat sebelum pulang ke tanah air. Biasanya jamaah harus menunggu selama 1 x 24 jam di hotel transito. “Meski dibutuhkan nanti saat kepulangan, kepastian kontraknya harus segera dilakukan,” tutur Irjen Kemenag Mochammad Jasin di Jakarta kemarin.

Jasin menuturkan hotel transit yang sudah teken kontrak adalah hotel Rottana dan hotel Sultan. Kedua hotel itu memasang tarif menginap sebesar 90 riyal (sekitar Rp 282 ribu) per jamaah. Kemudian hotel transito lainnya yang sudah teken kontrak dengan pemerintah adalah hotel Al Showfa dengan tarif sewa 80 riyal (sekitar Rp 251 ribu) per jamaah.

“Cari hotel yang murah tetapi fasilitasnya setara bintang tiga itu harus telaten,” kata Jasin. Dia menuturkan terus menjalin komunikasi dengan anak buahnya yang menempel terus dengan tim dari Ditjen Penyenelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag.

Mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu menjelaskan pendampingan Itjen Kemenag tidak berhenti saat penyiapan akomodasi haji saja. Tetapi selama melayani jamaah menjalankan ibadah haji, tim Itjen Kemenag juga terus melakukan pendampingan. Upaya ini dilakukan supaya tidak ada pengingkaran kontrak oleh pemilik hotel/pemondokan, transportasi bus, hingga katering.

“Pada 11 September ini, kami kirim lagi tim Itjen ke Saudi,” tuturnya. Jasin mengatakan, pokoknya selalu ada personel Itjen Kemenag di setiap lini pelayanan jamaah haji. Meski informasi dari Arab Saudi mengalir terus, hingga kemarin Jasin mengaku belum ada laporan temuan yang signifikan. (wan/end)

Calon haji di bandara.
Calon haji di bandara. Calhaj diminta tidak beraktivitas berlebihan selama di Jeddah, karena suhu mencapai 43 derajat Celcius.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Para calon jamaah haji (CJH) baik yang belum berangkat maupun yang sudah tiba di Jeddah diminta untuk lebih waspada pada kesehatan. Sebab, penjelasan Kemenag, berdasar laporan dari Jeddah, CJH Indonesia diminta untuk menunda kegiatan ibadah yang tidak wajib dan menguras tenaga. Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Fidiansyah mengatakan, calon jamaah diminta menyimpan tenaga untuk ibadah yang wajib.

Fidiansyah menuturkan, jamaah diminta mewaspadai cuaca hingga akhir bulan ini. Pasalnya saat ini merupakan puncak musim panas di Arab Saudi. Sedangkan pada Oktober nanti, berubah menjadi musim dingin.

Selama dalam perjalanan, jamaah diminta selalu membawa persediaan air minum. Selain itu juga membawa handuk yang selalu dalam keadaan basah. Handuk tersebut berfungsi untuk menyeka tubuh. Sehingga kulit tetap bisa mendapatkan oksigen untuk kestabilan tubuh.

Fidiansyah meminta jamaah tidak ragu untuk menggunakan air zam-zam sebagai pencegah dehidrasi ketika beraktivitas. Dari pantauan langsung pukul 19.00 tadi malam atau pukul 15.00 waktu Mekkah, suhu di Mekkah mencapai 43 derajat Celcius. Sedangkan suhu rata-rata di Jakarta hanya sekitar 28 derajat Celcius.

Di sisi lain, urusan persiapan akomodasi penyelenggaraan haji hampir beres, kecuali sewa hotel transito di Jeddah. Laporan terkini tim Kementerian Agama (Kemenag) sudah berhasil meneken kontrak dengan tiga hotel transito.

Hotel transito itu berfungsi sebaga tempat transit jamaah haji di Jeddah selama menunggu pesawat sebelum pulang ke tanah air. Biasanya jamaah harus menunggu selama 1 x 24 jam di hotel transito. “Meski dibutuhkan nanti saat kepulangan, kepastian kontraknya harus segera dilakukan,” tutur Irjen Kemenag Mochammad Jasin di Jakarta kemarin.

Jasin menuturkan hotel transit yang sudah teken kontrak adalah hotel Rottana dan hotel Sultan. Kedua hotel itu memasang tarif menginap sebesar 90 riyal (sekitar Rp 282 ribu) per jamaah. Kemudian hotel transito lainnya yang sudah teken kontrak dengan pemerintah adalah hotel Al Showfa dengan tarif sewa 80 riyal (sekitar Rp 251 ribu) per jamaah.

“Cari hotel yang murah tetapi fasilitasnya setara bintang tiga itu harus telaten,” kata Jasin. Dia menuturkan terus menjalin komunikasi dengan anak buahnya yang menempel terus dengan tim dari Ditjen Penyenelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag.

Mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu menjelaskan pendampingan Itjen Kemenag tidak berhenti saat penyiapan akomodasi haji saja. Tetapi selama melayani jamaah menjalankan ibadah haji, tim Itjen Kemenag juga terus melakukan pendampingan. Upaya ini dilakukan supaya tidak ada pengingkaran kontrak oleh pemilik hotel/pemondokan, transportasi bus, hingga katering.

“Pada 11 September ini, kami kirim lagi tim Itjen ke Saudi,” tuturnya. Jasin mengatakan, pokoknya selalu ada personel Itjen Kemenag di setiap lini pelayanan jamaah haji. Meski informasi dari Arab Saudi mengalir terus, hingga kemarin Jasin mengaku belum ada laporan temuan yang signifikan. (wan/end)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/