25 C
Medan
Monday, May 6, 2024

SBY Didorong Jinakkan Jero dan Syarif

Pengamat Politik dari LIPI Siti Zuhro menilai bahwa manuver Jero Wacik dan Syarif Hasan, yang diawali beberapa ketua DPD Demokrat, dapat diduga sebagai usaha menutupi menurunnya kinerja mereka. Padahal, Presiden SBY sudah lama mengingatkan bahwa kabinet pemerintahan tak efektif karena menteri dari partai sibuk sendiri.

“Justru Pak SBY seharusnya menjinakkan menteri dari PD. Media mencatat apa yang disampaikan presiden. Menteri seharusnya fokus ke pekerjaan, jangan manuver poitik,’’ kata Siti, Senin (4/2).

Dia juga mengkritik Jero dkk yang mengumbar masalah internal partai ke publik, yang ujungnya akan merugikan publik luas juga. Sementara publik sebenarnya sudah lelah dengan konflik partai yang muncul belakangan, mulai masalah Partai Nasdem, PKS, lalu PD.

Siti mengingatkan agar jauh lebih baik bila SBY, sebagai Ketua Dewan Pembina, mengingatkan para bawahannya agar konsentrasi pada masalah pemerintahan. “KIB II ini memang tak maksimal dan tak efektif karena gaduh. Itu diakui Pak SBY. Dan itu sudah lama diingatkan agar SBY membangun kabinet ahli demi genjot kinerja,” tutunya.

Secara terpisah, pengamat politik Ray Rangkuti menilai Jero Wacik dkk sedang bermanuver memenuhi syahwat politiknya demi menjatuhkan Anas Urbaningrum dari kursi ketua umum. Padahal, penurunan elektabilitas Demokrat  bukan semata disebabkan kasus korupsi yang kerap dikait-kaitkan dengan Anas di kasus Hambalang.

Menurut Ray, penurunan elektabilitas PD yang sekarang hanya mencapai 8,3 persen bukanlah angka mengejutkan, sebaliknya mesti disyukuri kader partai itu. Sebab seharusnya suara PD makin menurun karena berbagai masalah internal yang muncul seperti perpecahan internal yang dipertahankan sejumlah elit partai. (ind/bay/dms/pri/jpnn)

Pengamat Politik dari LIPI Siti Zuhro menilai bahwa manuver Jero Wacik dan Syarif Hasan, yang diawali beberapa ketua DPD Demokrat, dapat diduga sebagai usaha menutupi menurunnya kinerja mereka. Padahal, Presiden SBY sudah lama mengingatkan bahwa kabinet pemerintahan tak efektif karena menteri dari partai sibuk sendiri.

“Justru Pak SBY seharusnya menjinakkan menteri dari PD. Media mencatat apa yang disampaikan presiden. Menteri seharusnya fokus ke pekerjaan, jangan manuver poitik,’’ kata Siti, Senin (4/2).

Dia juga mengkritik Jero dkk yang mengumbar masalah internal partai ke publik, yang ujungnya akan merugikan publik luas juga. Sementara publik sebenarnya sudah lelah dengan konflik partai yang muncul belakangan, mulai masalah Partai Nasdem, PKS, lalu PD.

Siti mengingatkan agar jauh lebih baik bila SBY, sebagai Ketua Dewan Pembina, mengingatkan para bawahannya agar konsentrasi pada masalah pemerintahan. “KIB II ini memang tak maksimal dan tak efektif karena gaduh. Itu diakui Pak SBY. Dan itu sudah lama diingatkan agar SBY membangun kabinet ahli demi genjot kinerja,” tutunya.

Secara terpisah, pengamat politik Ray Rangkuti menilai Jero Wacik dkk sedang bermanuver memenuhi syahwat politiknya demi menjatuhkan Anas Urbaningrum dari kursi ketua umum. Padahal, penurunan elektabilitas Demokrat  bukan semata disebabkan kasus korupsi yang kerap dikait-kaitkan dengan Anas di kasus Hambalang.

Menurut Ray, penurunan elektabilitas PD yang sekarang hanya mencapai 8,3 persen bukanlah angka mengejutkan, sebaliknya mesti disyukuri kader partai itu. Sebab seharusnya suara PD makin menurun karena berbagai masalah internal yang muncul seperti perpecahan internal yang dipertahankan sejumlah elit partai. (ind/bay/dms/pri/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/