26.7 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Pulang dari Kampanye Akbar, Bus Rombongan Hanura Jatim Terguling, 3 Tewas

SUMUTPOS.CO – KABAR duka datang dari salah satu rombongan yang pulang dari Konser Salam Metal di Gelora Bung Karno, Jakarta. Bus yang mengangkut rombongan DPD Partai Hanura Jawa Timur mengalami kecelakaan di tol Solo–Ngawi dan mengakibatkan tiga orang meninggal kemarin (4/2) pagi.

Kecelakaan itu terjadi setelah manuver sopir bus Trans Jaya nopol W 7801 UO Chatur Pancoro saat berusaha menyalip sebuah truk justru menyebabkan bus oleng ke kanan dan menyeruduk guardrail. Dilaporkan Jawa Pos Radar Ngawi (Grup Sumut Pos), bus lalu terpental ke kiri, terguling, kemudian meluncur sekitar 50 meter.

“Bus terhenti dengan posisi melintang di badan jalan setelah menabrak guardrail,” ujar Kanitgakkum Satlantas Polres Ngawi Ipda Yudhi Irawan kemarin.

Dua penumpang, Hadi Umar Farouq, 21, warga Desa Mojolebak, Jetis, Kabupaten Mojokerto, dan Aditya Sapulete, 29, asal Desa Cungkup, Pucuk, Kabupaten Lamongan, meninggal di lokasi. “Total korban meninggal menjadi tiga orang setelah sopir bus meninggal dalam perawatan di rumah sakit,” ungkap Wakapolres Ngawi Kompol Achmad Robial.

Achmad menambahkan, bus itu berisi 54 penumpang plus sopir dan kernet. Kecelakaan terjadi sekitar pukul 07.05 di Km 554 yang masuk wilayah Desa Sambirejo, Mantingan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Konser Salam Metal merupakan kampanye akbar yang dihelat pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD Sabtu (3/2) lalu. Hanura adalah salah satu partai pengusung paslon tersebut.

Achmad memastikan musibah tersebut merupakan kecelakaan tunggal. Penyebabnya masih diselidiki. Keterangan sejumlah saksi dihimpun. Kendaraan terkait diamankan sebagai barang bukti. Rekaman kamera pengawas juga bakal dipelototi polisi. “Kami masih mendalami penyebab utama kecelakaan. Dugaan sementara karena kelalaian sopir,” kata Wakapolres.

Nanang Purna Irawan, pengemudi truk yang disalip bus nahas tersebut, mengaku segera berhenti, lalu keluar dari ruang kemudi. Niatnya hendak menolong, tapi dia malah nyaris diamuk sejumlah penumpang bus.

Rupanya, ada kesalahpahaman. “Dikira truk saya yang menyebabkan kecelakaan, padahal tidak kena. Saya di jalur lambat,” ungkap sopir truk asal Desa Beton, Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, itu. (sae/den/c19/ttg/jpg/ila)

SUMUTPOS.CO – KABAR duka datang dari salah satu rombongan yang pulang dari Konser Salam Metal di Gelora Bung Karno, Jakarta. Bus yang mengangkut rombongan DPD Partai Hanura Jawa Timur mengalami kecelakaan di tol Solo–Ngawi dan mengakibatkan tiga orang meninggal kemarin (4/2) pagi.

Kecelakaan itu terjadi setelah manuver sopir bus Trans Jaya nopol W 7801 UO Chatur Pancoro saat berusaha menyalip sebuah truk justru menyebabkan bus oleng ke kanan dan menyeruduk guardrail. Dilaporkan Jawa Pos Radar Ngawi (Grup Sumut Pos), bus lalu terpental ke kiri, terguling, kemudian meluncur sekitar 50 meter.

“Bus terhenti dengan posisi melintang di badan jalan setelah menabrak guardrail,” ujar Kanitgakkum Satlantas Polres Ngawi Ipda Yudhi Irawan kemarin.

Dua penumpang, Hadi Umar Farouq, 21, warga Desa Mojolebak, Jetis, Kabupaten Mojokerto, dan Aditya Sapulete, 29, asal Desa Cungkup, Pucuk, Kabupaten Lamongan, meninggal di lokasi. “Total korban meninggal menjadi tiga orang setelah sopir bus meninggal dalam perawatan di rumah sakit,” ungkap Wakapolres Ngawi Kompol Achmad Robial.

Achmad menambahkan, bus itu berisi 54 penumpang plus sopir dan kernet. Kecelakaan terjadi sekitar pukul 07.05 di Km 554 yang masuk wilayah Desa Sambirejo, Mantingan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Konser Salam Metal merupakan kampanye akbar yang dihelat pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD Sabtu (3/2) lalu. Hanura adalah salah satu partai pengusung paslon tersebut.

Achmad memastikan musibah tersebut merupakan kecelakaan tunggal. Penyebabnya masih diselidiki. Keterangan sejumlah saksi dihimpun. Kendaraan terkait diamankan sebagai barang bukti. Rekaman kamera pengawas juga bakal dipelototi polisi. “Kami masih mendalami penyebab utama kecelakaan. Dugaan sementara karena kelalaian sopir,” kata Wakapolres.

Nanang Purna Irawan, pengemudi truk yang disalip bus nahas tersebut, mengaku segera berhenti, lalu keluar dari ruang kemudi. Niatnya hendak menolong, tapi dia malah nyaris diamuk sejumlah penumpang bus.

Rupanya, ada kesalahpahaman. “Dikira truk saya yang menyebabkan kecelakaan, padahal tidak kena. Saya di jalur lambat,” ungkap sopir truk asal Desa Beton, Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, itu. (sae/den/c19/ttg/jpg/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/