30 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Alot, Rapat Golkar Bahas Kisruh DPD Sumut

JAKARTA-Kisruh di tubuh Golkar Sumatera Utara makin tampak. Tadi malam, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar pun turun tangan. Pertemuan yang digelar di rumah dinas Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo dihadiri sejumlah petinggi DPD Partai Golkar Sumut.

Seakan tak mau diketahui umum, pertemuan itu tertutup. Dari pantauan Sumut Pos, pertemuan itu juga berjalan alot. Pasalnya, hingga pukul 23.05 WIB tadi malam pertemuan belum juga selesai “Masih rapat, saya lagi jadi moderator,”ungkap Wakil Sekjen DPP Partai Golkar, Leo Nababan, tadi malam.
Leo Nababan yang biasa gampang ditanyai, tadi malam terkesan dingin. Sumut Pos pun mencari tahu siapa saja yang dari Sumut yang hadir di pertemuan tersebut.  “Hampir semua pengurus datang, Bang,”ungkap seorang supir pejabat yang tidak bersedia menyebutkan namanya.

Selain keterangan itu, Sumut Pos secara langsung melihat kehadiran Ketua Partai Golkar Serdang Bedagai yang juga merupakan Bupati Sergai, T Erry Nuradi di Bilangan Widya Chandra, Jakarta itu. Sosok ini sempat dikatakan menjadi kandidat Ketua DPD Golkar Sumut jika Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) digelar. Selain Erry, ada empat nama lain.

Mereka adalah Bupati Tapanuli Selatan Syahrul Pasaribu, Anggota DPR-RI Chairuman Harahap, Anggota DPRD Sumut Ajib Shah, dan Bupati Labuhanbatu Utara Kharuddinsyah Sitorus atau yang lebih dikenal dengan H Buyung.
Kelima nama ini kabarnya munculkan oleh 14 DPD Partai Golkar se-Kabupaten/Kota atau kelompok 55 yang pada Rabu malam lalu menggelar rapat di Hotel Polonia Medan. Kelompok ini dikomandoi Sekretaris DPD Partai Golkar Sumut Hardi Mulyono dan Wakil Ketua DPD Partai Golkar Sumut Mahmudin Lubis.

Nah, hasil pertemuan rapat internal tersebut melahirkan tiga opsi. Pertama, DPD meminta pada DPP Partai Golkar untuk mengembalikan Syamsul Arifin sebagai Ketua DPD. Kedua, meminta DPP untuk menggantikan Plt Ketua DPD Golkar Sumut Andi Ahmad Dara atau Adai karena dianggap tidak koperatif. Dan ketiga, meminta DPP segera melaksanakan Musdalub untuk memilih ketua baru menggantikan posisi Syamsul Arifin yang tersandung dalam perkara korupsi. Hasil kesepakatan kelompok 55 ini, ditandatangani secara bersama-sama untuk segera di sampaikan pada Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie.

Pertemuan di rumah Cicip tadi malam ditengarai membahas hal itu. Sayang, Golkar cenderung menutup diri. Ketika Sumut Pos mencari tahu hal-hal apa saja yang menjadi pokok pembahasan, sejumlah aparat kepolisian yang berjaga-jaga, dengan tegas memastikan bahwa rapat ini tertutup.

Sementara itu, dari rutan Salemba, Jakarta, Ketua DPD Golkar Sumut nonaktif, Syamsul Arifin, terus mengikuti perkembangan konflik di tubuh Golkar Sumut. Syamsul juga mengikuti pertemuan jajaran pengurus DPD Golkar Sumut di kediaman Cicip, lewat orang-orang kepercayaannya.

Untuk saat ini, Syamsul belum mau memberikan komentar apa pun terkait persoalan yang terjadi di tubuh partainya. “Tunggu perkembangan saja lah,” ujar Syamsul saat dihubungi salah satu orang dekatnya, kemarin.
Syamsul juga belum bisa dimintai komentar mengenai kabar yang menyebutkan dia telah merestui lima nama yang akan menggantikannya memimpin Golkar Sumut.

Ramai-ramai Bantah Pecah
Dari Medan, fungsionaris Golkar Sumut ramai-ramai membantah isu perpecahan yang terjadi di tubuh partai mereka. Wakil Ketua DPD PG Sumut, Wagirin Arman, yang didampingi Wakil Ketua Bidang Pemuda PG Sumut, Nazarudin Sihombing, menegaskan, adanya perbedaan pendapat dan faksi-faksi di tubuh Golkar merupakan hal yang biasa.

“Tidak ada perpecahan di Golkar. Partai ini adalah partai besar dan terbuka. Partai Golkar adalah partai yang berpengalaman untuk memecahkan masalah. Perbedaan pendapat itu biasa di sebuah partai besar seperti Golkar. Jadi, tidak ada perpecahan di  tubuh Golkar,” tegasnya.

Lebih lanjut, pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Deli Serdang ini mengaku tidak tahu ketika ditanya mengenai adanya rapat internal PG Sumut yang diikuti 14 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PG Kabupaten/Kota, di Hotel Polonia Medan. Apalagi soal adanya lima nama yang akan menjadi pengganti Ketua DPD PG Sumut nonaktif, Syamsul Arifin.”Syamsul Arifin masih sebagai Ketua Golkar dan tidak bisa menjalankan tugasnya. Jadi ditunjuklah Plt Ketua. Dan, itu biasa karena ada petunjuk organisasi, mekanisme dan aturan di Partai Golkar. Kita menghormati proses hukum itu. Dan semuanya diserahkan ke DPP,” jelasnya.

Apakah ada kaitannya dengan putaran Pilgubsu 2013? Terkait hal itu, Wagirin menegaskan, sejauh ini Golkar Sumut belum ada membahas hal itu. “Partai Golkar terbuka bagi siapapun untuk mendaftar. Mau dari kader, pengusaha atau birokrat dan lainnya. Mau Gus Irawan mendaftar silahkan, Gatot Pujo Nugroho silahkan, Chairuman Harahap silahkan. Nantinya juga pada tahapannya akan ada survey dari DPP,” terangnya.

Sedangkan itu, fungsionaris PG Sumut lainnya, Chaidir Ritonga yang ditanya Sumut Pos terkait adanya lima nama pengganti Syamsul Arifin, serta menyangkut pertemuan internal PG Sumut di Hotel Polonia, membantah hal tersebut. “Itu tidak ada. Datuk (Syamsul Arifin, Red) saja belum diberhentikan, mana mungkin Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub),” jawabnya.(gir/sam/ari)

JAKARTA-Kisruh di tubuh Golkar Sumatera Utara makin tampak. Tadi malam, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar pun turun tangan. Pertemuan yang digelar di rumah dinas Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo dihadiri sejumlah petinggi DPD Partai Golkar Sumut.

Seakan tak mau diketahui umum, pertemuan itu tertutup. Dari pantauan Sumut Pos, pertemuan itu juga berjalan alot. Pasalnya, hingga pukul 23.05 WIB tadi malam pertemuan belum juga selesai “Masih rapat, saya lagi jadi moderator,”ungkap Wakil Sekjen DPP Partai Golkar, Leo Nababan, tadi malam.
Leo Nababan yang biasa gampang ditanyai, tadi malam terkesan dingin. Sumut Pos pun mencari tahu siapa saja yang dari Sumut yang hadir di pertemuan tersebut.  “Hampir semua pengurus datang, Bang,”ungkap seorang supir pejabat yang tidak bersedia menyebutkan namanya.

Selain keterangan itu, Sumut Pos secara langsung melihat kehadiran Ketua Partai Golkar Serdang Bedagai yang juga merupakan Bupati Sergai, T Erry Nuradi di Bilangan Widya Chandra, Jakarta itu. Sosok ini sempat dikatakan menjadi kandidat Ketua DPD Golkar Sumut jika Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) digelar. Selain Erry, ada empat nama lain.

Mereka adalah Bupati Tapanuli Selatan Syahrul Pasaribu, Anggota DPR-RI Chairuman Harahap, Anggota DPRD Sumut Ajib Shah, dan Bupati Labuhanbatu Utara Kharuddinsyah Sitorus atau yang lebih dikenal dengan H Buyung.
Kelima nama ini kabarnya munculkan oleh 14 DPD Partai Golkar se-Kabupaten/Kota atau kelompok 55 yang pada Rabu malam lalu menggelar rapat di Hotel Polonia Medan. Kelompok ini dikomandoi Sekretaris DPD Partai Golkar Sumut Hardi Mulyono dan Wakil Ketua DPD Partai Golkar Sumut Mahmudin Lubis.

Nah, hasil pertemuan rapat internal tersebut melahirkan tiga opsi. Pertama, DPD meminta pada DPP Partai Golkar untuk mengembalikan Syamsul Arifin sebagai Ketua DPD. Kedua, meminta DPP untuk menggantikan Plt Ketua DPD Golkar Sumut Andi Ahmad Dara atau Adai karena dianggap tidak koperatif. Dan ketiga, meminta DPP segera melaksanakan Musdalub untuk memilih ketua baru menggantikan posisi Syamsul Arifin yang tersandung dalam perkara korupsi. Hasil kesepakatan kelompok 55 ini, ditandatangani secara bersama-sama untuk segera di sampaikan pada Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie.

Pertemuan di rumah Cicip tadi malam ditengarai membahas hal itu. Sayang, Golkar cenderung menutup diri. Ketika Sumut Pos mencari tahu hal-hal apa saja yang menjadi pokok pembahasan, sejumlah aparat kepolisian yang berjaga-jaga, dengan tegas memastikan bahwa rapat ini tertutup.

Sementara itu, dari rutan Salemba, Jakarta, Ketua DPD Golkar Sumut nonaktif, Syamsul Arifin, terus mengikuti perkembangan konflik di tubuh Golkar Sumut. Syamsul juga mengikuti pertemuan jajaran pengurus DPD Golkar Sumut di kediaman Cicip, lewat orang-orang kepercayaannya.

Untuk saat ini, Syamsul belum mau memberikan komentar apa pun terkait persoalan yang terjadi di tubuh partainya. “Tunggu perkembangan saja lah,” ujar Syamsul saat dihubungi salah satu orang dekatnya, kemarin.
Syamsul juga belum bisa dimintai komentar mengenai kabar yang menyebutkan dia telah merestui lima nama yang akan menggantikannya memimpin Golkar Sumut.

Ramai-ramai Bantah Pecah
Dari Medan, fungsionaris Golkar Sumut ramai-ramai membantah isu perpecahan yang terjadi di tubuh partai mereka. Wakil Ketua DPD PG Sumut, Wagirin Arman, yang didampingi Wakil Ketua Bidang Pemuda PG Sumut, Nazarudin Sihombing, menegaskan, adanya perbedaan pendapat dan faksi-faksi di tubuh Golkar merupakan hal yang biasa.

“Tidak ada perpecahan di Golkar. Partai ini adalah partai besar dan terbuka. Partai Golkar adalah partai yang berpengalaman untuk memecahkan masalah. Perbedaan pendapat itu biasa di sebuah partai besar seperti Golkar. Jadi, tidak ada perpecahan di  tubuh Golkar,” tegasnya.

Lebih lanjut, pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Deli Serdang ini mengaku tidak tahu ketika ditanya mengenai adanya rapat internal PG Sumut yang diikuti 14 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PG Kabupaten/Kota, di Hotel Polonia Medan. Apalagi soal adanya lima nama yang akan menjadi pengganti Ketua DPD PG Sumut nonaktif, Syamsul Arifin.”Syamsul Arifin masih sebagai Ketua Golkar dan tidak bisa menjalankan tugasnya. Jadi ditunjuklah Plt Ketua. Dan, itu biasa karena ada petunjuk organisasi, mekanisme dan aturan di Partai Golkar. Kita menghormati proses hukum itu. Dan semuanya diserahkan ke DPP,” jelasnya.

Apakah ada kaitannya dengan putaran Pilgubsu 2013? Terkait hal itu, Wagirin menegaskan, sejauh ini Golkar Sumut belum ada membahas hal itu. “Partai Golkar terbuka bagi siapapun untuk mendaftar. Mau dari kader, pengusaha atau birokrat dan lainnya. Mau Gus Irawan mendaftar silahkan, Gatot Pujo Nugroho silahkan, Chairuman Harahap silahkan. Nantinya juga pada tahapannya akan ada survey dari DPP,” terangnya.

Sedangkan itu, fungsionaris PG Sumut lainnya, Chaidir Ritonga yang ditanya Sumut Pos terkait adanya lima nama pengganti Syamsul Arifin, serta menyangkut pertemuan internal PG Sumut di Hotel Polonia, membantah hal tersebut. “Itu tidak ada. Datuk (Syamsul Arifin, Red) saja belum diberhentikan, mana mungkin Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub),” jawabnya.(gir/sam/ari)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/