27.8 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Jokowi Minta Masukan, Reshuffle Makin Dekat

Presiden Jokowi
Presiden Jokowi

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Sinyal kocok ulang Kabinet Kerja makin menguat. Reshuffle pun diperkirakan kian dekat. Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengakui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah meminta masukan dari beberapa pihak terkait rencana reshuffle kabinet.

“Tapi kapan waktunya dan siapa (yang ditunjuk mengisi posisi menteri), itu sepenuhnya kewenangan presiden,” ujarnya saat ditemui di Kompleks Istana Presiden, kemarin (4/4).

Beberapa pihak yang sudah diajak bicara oleh presiden terkait reshuffle, diantaranya adalah Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh dan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, yang diundang ke Istana pekan lalu. Komunikasi dengan pimpinan parpol pendukung pemerintah lainnya juga diyakini sudah intens dilakukan.

Meski sejak pekan kemarin Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) tengah berada di Amerika Serikat (AS) untuk menghadiri konferensi nuklir, komunikasi dengan presiden terus dijalin. Wapres sendiri sudah kembali dari AS pada Minggu (3/4) untuk melanjutkan kunjungan kerja satu hari di Jepang, dan diperkirakan sampai di Jakarta Selasa ini.

Terkait banyaknya nama dan versi Kabinet Kerja yang beredar di kalangan media saat ini, Pramono tak menampik jika sejumlah nama yang santer disebut memang menjadi pantauan Presiden Jokowi. “Namun sekali lagi, keputusannya tetap sepenuhnya di tangan presiden,” katanya.

Saat ini, setidaknya telah beredar hingga lima versi Kabinet Kerja hasil reshuffle jilid 2. Salah satu info yang berhembus cukup kuat adalah dilengserkannya Rini Soemarno dari kursi menteri BUMN. Sebagaimana diketahui, hubungan Rini dengan DPR, termasuk dengan PDI Perjuangan selaku pengusung utama Presiden Jokowi, memang kurang harmonis.

Desakan reshuffle bahkan sudah muncul sejak lama. Namun, Rini yang dikenal sebagai orang dekat Jokowi dan sempat menjadi sosok penting di Tim Transisi Jokowi – JK, lolos dari gelombang reshuffle jilid 1 pada Agustus 2015 lalu. Tapi, Rini sepertinya sulit lolos dari gelombang reshuffle jilid 2. Meski demikian, Rini tak akan benar-benar terpental. Kabarnya Jokowi akan tetap menempatkan Rini di ring 1 presiden sebagai kepala staf presiden, menggantikan Teten Masduki.

Bergabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) dalam gerbong partai pendukung pemerintah, melahirkan konsekuensi berkurangnya jatah parpol yang sejak awal mendukung Jokowi-JK. Salah satunya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang kini menempatkan tiga kadernya di Kabinet Kerja, yakni Menakertrans Hanif Dhakiri, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Marwan Jafar, serta Menpora Imam Nahrawi. PKB kabarnya harus merelakan salah satu kursi di kabinet untuk mengakomodasi masuknya kader partai lain.

Politikus senior yang juga Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno mengakui, dalam rencana reshuffle jilid 2, memang akan ada nama-nama baru yang masuk, serta ada menteri yang direposisi atau digeser ke pos kementerian lain. Dia mengakui, PDIP memang mendorong reshuffle agar Kabinet Kerja lebih kompak dan bisa lebih cepat mengejar target program prioritas Jokowi-JK. “Tapi soal nama-namanya, kami serahkan sepenuhnya ke presiden,” ujarnya.

Sementara itu, Presiden Jokowi masih enggan menanggapi isu reshuffle yang kian ramai. Ditemui usai menonton final sepakbola Piala Bhayangkara di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Minggu malam lalu (3/4), presiden hanya meminta seluruh menteri agar tetap bekerja keras. “Semuanya fokus kerja dulu,” katanya.

Ditanya terkait dorongan reshuffle yang disuarakan kalangan parpol, Jokowi mengatakan jika pemerintah sudah memiliki sistem evaluasi kinerja sendiri, sehingga tidak perlu didesak-desak. “Tidak ada yang dikte-dikte, tidak usah ada intervensi,” ucapnya.

Presiden Jokowi
Presiden Jokowi

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Sinyal kocok ulang Kabinet Kerja makin menguat. Reshuffle pun diperkirakan kian dekat. Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengakui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah meminta masukan dari beberapa pihak terkait rencana reshuffle kabinet.

“Tapi kapan waktunya dan siapa (yang ditunjuk mengisi posisi menteri), itu sepenuhnya kewenangan presiden,” ujarnya saat ditemui di Kompleks Istana Presiden, kemarin (4/4).

Beberapa pihak yang sudah diajak bicara oleh presiden terkait reshuffle, diantaranya adalah Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh dan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, yang diundang ke Istana pekan lalu. Komunikasi dengan pimpinan parpol pendukung pemerintah lainnya juga diyakini sudah intens dilakukan.

Meski sejak pekan kemarin Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) tengah berada di Amerika Serikat (AS) untuk menghadiri konferensi nuklir, komunikasi dengan presiden terus dijalin. Wapres sendiri sudah kembali dari AS pada Minggu (3/4) untuk melanjutkan kunjungan kerja satu hari di Jepang, dan diperkirakan sampai di Jakarta Selasa ini.

Terkait banyaknya nama dan versi Kabinet Kerja yang beredar di kalangan media saat ini, Pramono tak menampik jika sejumlah nama yang santer disebut memang menjadi pantauan Presiden Jokowi. “Namun sekali lagi, keputusannya tetap sepenuhnya di tangan presiden,” katanya.

Saat ini, setidaknya telah beredar hingga lima versi Kabinet Kerja hasil reshuffle jilid 2. Salah satu info yang berhembus cukup kuat adalah dilengserkannya Rini Soemarno dari kursi menteri BUMN. Sebagaimana diketahui, hubungan Rini dengan DPR, termasuk dengan PDI Perjuangan selaku pengusung utama Presiden Jokowi, memang kurang harmonis.

Desakan reshuffle bahkan sudah muncul sejak lama. Namun, Rini yang dikenal sebagai orang dekat Jokowi dan sempat menjadi sosok penting di Tim Transisi Jokowi – JK, lolos dari gelombang reshuffle jilid 1 pada Agustus 2015 lalu. Tapi, Rini sepertinya sulit lolos dari gelombang reshuffle jilid 2. Meski demikian, Rini tak akan benar-benar terpental. Kabarnya Jokowi akan tetap menempatkan Rini di ring 1 presiden sebagai kepala staf presiden, menggantikan Teten Masduki.

Bergabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) dalam gerbong partai pendukung pemerintah, melahirkan konsekuensi berkurangnya jatah parpol yang sejak awal mendukung Jokowi-JK. Salah satunya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang kini menempatkan tiga kadernya di Kabinet Kerja, yakni Menakertrans Hanif Dhakiri, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Marwan Jafar, serta Menpora Imam Nahrawi. PKB kabarnya harus merelakan salah satu kursi di kabinet untuk mengakomodasi masuknya kader partai lain.

Politikus senior yang juga Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno mengakui, dalam rencana reshuffle jilid 2, memang akan ada nama-nama baru yang masuk, serta ada menteri yang direposisi atau digeser ke pos kementerian lain. Dia mengakui, PDIP memang mendorong reshuffle agar Kabinet Kerja lebih kompak dan bisa lebih cepat mengejar target program prioritas Jokowi-JK. “Tapi soal nama-namanya, kami serahkan sepenuhnya ke presiden,” ujarnya.

Sementara itu, Presiden Jokowi masih enggan menanggapi isu reshuffle yang kian ramai. Ditemui usai menonton final sepakbola Piala Bhayangkara di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Minggu malam lalu (3/4), presiden hanya meminta seluruh menteri agar tetap bekerja keras. “Semuanya fokus kerja dulu,” katanya.

Ditanya terkait dorongan reshuffle yang disuarakan kalangan parpol, Jokowi mengatakan jika pemerintah sudah memiliki sistem evaluasi kinerja sendiri, sehingga tidak perlu didesak-desak. “Tidak ada yang dikte-dikte, tidak usah ada intervensi,” ucapnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/