Kabarnya video hot tersebut melibatkan pasangan remaja di Sukabumi Jawa Barat.
Video itu sudah diperbincangkan warga Sukabumi sejak November 2016 lalu.
Ketua PGRI Kota Sukabumi Dudung Koswara menyayangkan aksi tersebut terjadi di kalangan pelajar.
Hanya, ia tidak bisa menyalahkan siapa pun, baik orang tua maupun sekolah.
“Namun hal ini harus jadi pekerjaan rumah kita bersama, terutama orang tua, sekolah dan guru,” paparnya.
Menurutnya, beredarnya video tersebut ‘menampar’ lembaga pendidikan, orang tua dan masyarakat. Karena dianggap tidak maksimal memberikan pemahaman etika ketika di sekolah.
Orang tua dianggap lebih mementingkan ekonomi daripada anaknya dan masyarakat selalu acuh terhadap lingkungannya.
Padahal, lanjut Dudung, secara bersamaan dunia maya begitu masif melalui teknologi digital yang menggerogoti mental pengetahuan dan karakter generasi muda.
Bagi Dudung, sistem pendidikan seperti apa pun harus bersinergi antara tiga faktor yakni orang tua, sekolah dan masyarakat.
“Berkaca dari kasus ini, kita harus belajar untuk lebih menanamkan perhatian lebih kepada anak-anak kita,” jelasnya. (fajar/jpnn)