25.1 C
Medan
Tuesday, June 18, 2024

Sudah 1.800 Jamaah Dimakamkan

info-hajiMAKKAH, SUMUTPOS.CO –  Jumlah jamaah haji korban meninggal terus bertambah setelah tim identifikasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) berhasil mengidentifikasi lima jenazah korban Mina, Minggu (4/10) dini harin
Dengan demikian, jumlah warga negara Indonesia yang menjadi korban berdesak-desakan di Jalan 204, Mina, mencapai 100 orang, sedangkan 28 orang lainnya hilang.

Kepala Daerah Kerja Makkah PPIH Arab Saudi Arsyad Hidayat menyatakan jumlah WNI yang wafat karena tragedi di Mina pada data sebelumnya mencapai 95 orang, terdiri dari 90 jamaah haji dan lima mukimin di Arab Saudi. “Hari ini bertambah lima sehingga menjadi 100 orang,” katanya, Minggu (4/10).

Dia menyebutkan tiga dari lima jenazah yang teridentifikasi berasal dari Kelompok Terbang (Kloter) JKS 61 Embarkasi Jakarta-Bekasi, yaitu Nandang Suryana Sulaeman (nomor paspor A8406668), Entin Rostini Ikin (A7919217), dan Supardi Harjodikromo Kerta (B0929687).  Dua korban lainnya Ahmat Khalimin Sambudi dari Kloter SOC 62 Embarkasi Solo dengan nomor paspor B0877075, dan Juri Makri Monadi dari Kloter SUB 28 Embarkasi Surabaya dengan nomor paspor B1028070.

Arsyad menyatakan, jamaah yang belum kembali ke pemondokannya berkurang dari 34 orang menjadi 28 orang.  Jumlahnya berkurang enam orang dari data sebelumnya. Lima orang karena teridentifikasi wafat. “Seorang lainnya kembali ke pemondokannya,” ujar Arsyad.

Ada delapan kloter yang melaporkan anggotanya belum kembali. Sebanyak 17 anggota jamaah Kloter JKS 61 belum kembali, dan tiga jamaah dari Kloter BTH 14. Kloter SUB 36 dan SUB 48 masing-masing kehilangan dua anggota jamaah.  Empat kloter melaporkan kehilangan seorang jamaah. Arsyad menyebutkan, keempat kloter tersebut, yaitu SOC 62, SUB 28, SUB 61, dan UPG 10.

Dengan demikian tim penelusuran korban Mina telah berhasil menemukan 82 persen jamaah yang hilang. Baik ditemukan masih hidup maupun sudah tewas. Sebanyak 154 jamaah haji Indonesia dilaporkan belum kembali pascakejadian di Jalan 204, Mina, Arab Saudi, Kamis (24/9). Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi berhasil menelusuri keberadaan 126 jamaah.

“Hingga hari kesepuluh, kami sudah berhasil mengetahui keberadaan 82 persen dari total jamaah yang dilaporkan belum kembali setelah kejadian,” kata Arsyad kemarin.

Arsyad menyatakan sebagian besar jamaah yang dilaporkan belum kembali itu teridentifikasi menjadi korban wafat tragedi Mina. Jenazah mereka tersimpan di Pemulasaraan Jenazah Al Muaisim. “Jumlahnya mencapai 95 orang,” ujar dia.

Sementara itu, korban meninggal yang telah dimakamkan oleh pemerintah Arab Saudi sebanyak 1.800 orang. Mereka dimakamkan di area pemakaman yang terletak di sebelah Pemulasaraan Jenazah Al Muaisim, Mina, Arab Saudi.  Jenazah tersebut sudah dimakamkan sejak Senin (28/9). “Termasuk jenazah asal Indonesia,” katanya.

Sementara itu, Ketua Komisi VIII Saleh Partaonan Daulay mengingatkan, Pemerintah Indonesia diminta tidak terburu-buru mengambil keputusan semua korban tragedi Mina dikuburkan di Arab Saudi. Pasalnya, ada banyak keluarga korban yang mengharapkan  para korban dimakamkan di Indonesia. Pemulangan jenazah para korban dinilai tidaklah sulit jika otoritas Saudi membantu dan memfasilitasi.

“Banyak keluarga korban yang menanyakan hal itu kepada saya. Mereka berharap keluarga mereka yang menjadi korban dimakamkan di Indonesia sehingga mereka setiap saat bisa menziarahinya. Ini terutama sangat penting bagi anak-anak yatim piatu di mana kedua orang tuanya menjadi korban dalam tragedi itu,” ujarnya di Jakarta.

Daulay mendesak pemerintah Indonesia segera melakukan pembicaraan khusus dengan otoritas Saudi. Jika pihak keluarga menginginkan para korban dimakamkan di Indonesia, maka pemerintah Arab Saudi sudah semestinya memfasilitasi. Bagaimanapun, tragedi ini tidak lepas dari tanggung jawab pemerintah Arab Saudi.

Langkah untuk mengambalikan jenazah bukan tidak mungkin dilakukan, karena pemerintah Iran sudah membuktikannya. Sabtu (3/10) kemarin, sebanyak 104 jenazah jamaah haji Iran telah tiba di Taheran. Sementara, 360 jenazah lainnya akan menyusul setelah proses identifikasi berhasil dilakukan.

“Kalau Iran bisa, Indonesia pun tentu bisa. Apalagi, jemaah haji Indonesia termasuk paling banyak menjadi korban dalam tragedi Mina. Konon, Jenazah jamaah Iran berhasil dipulangkan setelah menteri kesehatan Hassan Qazizadeh-Hashemi mengadakan pertemuan dengan otoritas Saudi,” ujarnya.

Daulay menilai, Amirul Hajj Indonesia dan para anggotanya, bisa memprakarsai pembicaraan pemulangan jenazah dengan otoritas Arab Saudi. Namun sebelum itu, pemerintah tentu perlu menghubungi keluarga masing-masing korban terlebih dahulu. Dari situ baru nanti kelihatan berapa keluarga yang menginginkan agar korban dimakamkan di Indonesia.

Jamaah Tebingtinggi Tiba
Sebanyak 111 jamaah haji kloter V asal Kota Tebingtinggi tiba di tanah air. Para tamu Allah ini disambut Wali Kota Umar Zunaidi Hasibuan bersama unsur Muspida dan warga di Mesjid Raya Nur Addin di Jalan Suprapto Kota Tebingtinggi, Sabtu (3/10).  Salah seorang jamaah yang mewakili rombongan, Ustadz H Yusnul Adhara mengatakan rombongan haji ini semula 112 jamaah, tapi saat akan berangkat seorang jamah haji tertua Rubinem (80) dengan kondisi pikun akhirnya tidak diberikan izin keberangkatan.

Yusnul mengakui, seluruh rombongan haji asal Tebingtinggi berjalan dengan selamat, meskipun bencana angin topan, putusnya craine maupun saat tragedi Mina. “Berkat mengikuti petunjuk Wali Kota Tebingtinggi, rombongan harus bersabar tanpa harus bernafsu. Inilah yang kami lakukan, Alhamdulillah kami kembali ke Tanah Air,” katanya
Hadir pada kesempatan itu, Kapolres Tebingtinggi AKBP Slamet Loesiono dan unsur Muspida.  (gir/end/ian/jpg/ril)

info-hajiMAKKAH, SUMUTPOS.CO –  Jumlah jamaah haji korban meninggal terus bertambah setelah tim identifikasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) berhasil mengidentifikasi lima jenazah korban Mina, Minggu (4/10) dini harin
Dengan demikian, jumlah warga negara Indonesia yang menjadi korban berdesak-desakan di Jalan 204, Mina, mencapai 100 orang, sedangkan 28 orang lainnya hilang.

Kepala Daerah Kerja Makkah PPIH Arab Saudi Arsyad Hidayat menyatakan jumlah WNI yang wafat karena tragedi di Mina pada data sebelumnya mencapai 95 orang, terdiri dari 90 jamaah haji dan lima mukimin di Arab Saudi. “Hari ini bertambah lima sehingga menjadi 100 orang,” katanya, Minggu (4/10).

Dia menyebutkan tiga dari lima jenazah yang teridentifikasi berasal dari Kelompok Terbang (Kloter) JKS 61 Embarkasi Jakarta-Bekasi, yaitu Nandang Suryana Sulaeman (nomor paspor A8406668), Entin Rostini Ikin (A7919217), dan Supardi Harjodikromo Kerta (B0929687).  Dua korban lainnya Ahmat Khalimin Sambudi dari Kloter SOC 62 Embarkasi Solo dengan nomor paspor B0877075, dan Juri Makri Monadi dari Kloter SUB 28 Embarkasi Surabaya dengan nomor paspor B1028070.

Arsyad menyatakan, jamaah yang belum kembali ke pemondokannya berkurang dari 34 orang menjadi 28 orang.  Jumlahnya berkurang enam orang dari data sebelumnya. Lima orang karena teridentifikasi wafat. “Seorang lainnya kembali ke pemondokannya,” ujar Arsyad.

Ada delapan kloter yang melaporkan anggotanya belum kembali. Sebanyak 17 anggota jamaah Kloter JKS 61 belum kembali, dan tiga jamaah dari Kloter BTH 14. Kloter SUB 36 dan SUB 48 masing-masing kehilangan dua anggota jamaah.  Empat kloter melaporkan kehilangan seorang jamaah. Arsyad menyebutkan, keempat kloter tersebut, yaitu SOC 62, SUB 28, SUB 61, dan UPG 10.

Dengan demikian tim penelusuran korban Mina telah berhasil menemukan 82 persen jamaah yang hilang. Baik ditemukan masih hidup maupun sudah tewas. Sebanyak 154 jamaah haji Indonesia dilaporkan belum kembali pascakejadian di Jalan 204, Mina, Arab Saudi, Kamis (24/9). Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi berhasil menelusuri keberadaan 126 jamaah.

“Hingga hari kesepuluh, kami sudah berhasil mengetahui keberadaan 82 persen dari total jamaah yang dilaporkan belum kembali setelah kejadian,” kata Arsyad kemarin.

Arsyad menyatakan sebagian besar jamaah yang dilaporkan belum kembali itu teridentifikasi menjadi korban wafat tragedi Mina. Jenazah mereka tersimpan di Pemulasaraan Jenazah Al Muaisim. “Jumlahnya mencapai 95 orang,” ujar dia.

Sementara itu, korban meninggal yang telah dimakamkan oleh pemerintah Arab Saudi sebanyak 1.800 orang. Mereka dimakamkan di area pemakaman yang terletak di sebelah Pemulasaraan Jenazah Al Muaisim, Mina, Arab Saudi.  Jenazah tersebut sudah dimakamkan sejak Senin (28/9). “Termasuk jenazah asal Indonesia,” katanya.

Sementara itu, Ketua Komisi VIII Saleh Partaonan Daulay mengingatkan, Pemerintah Indonesia diminta tidak terburu-buru mengambil keputusan semua korban tragedi Mina dikuburkan di Arab Saudi. Pasalnya, ada banyak keluarga korban yang mengharapkan  para korban dimakamkan di Indonesia. Pemulangan jenazah para korban dinilai tidaklah sulit jika otoritas Saudi membantu dan memfasilitasi.

“Banyak keluarga korban yang menanyakan hal itu kepada saya. Mereka berharap keluarga mereka yang menjadi korban dimakamkan di Indonesia sehingga mereka setiap saat bisa menziarahinya. Ini terutama sangat penting bagi anak-anak yatim piatu di mana kedua orang tuanya menjadi korban dalam tragedi itu,” ujarnya di Jakarta.

Daulay mendesak pemerintah Indonesia segera melakukan pembicaraan khusus dengan otoritas Saudi. Jika pihak keluarga menginginkan para korban dimakamkan di Indonesia, maka pemerintah Arab Saudi sudah semestinya memfasilitasi. Bagaimanapun, tragedi ini tidak lepas dari tanggung jawab pemerintah Arab Saudi.

Langkah untuk mengambalikan jenazah bukan tidak mungkin dilakukan, karena pemerintah Iran sudah membuktikannya. Sabtu (3/10) kemarin, sebanyak 104 jenazah jamaah haji Iran telah tiba di Taheran. Sementara, 360 jenazah lainnya akan menyusul setelah proses identifikasi berhasil dilakukan.

“Kalau Iran bisa, Indonesia pun tentu bisa. Apalagi, jemaah haji Indonesia termasuk paling banyak menjadi korban dalam tragedi Mina. Konon, Jenazah jamaah Iran berhasil dipulangkan setelah menteri kesehatan Hassan Qazizadeh-Hashemi mengadakan pertemuan dengan otoritas Saudi,” ujarnya.

Daulay menilai, Amirul Hajj Indonesia dan para anggotanya, bisa memprakarsai pembicaraan pemulangan jenazah dengan otoritas Arab Saudi. Namun sebelum itu, pemerintah tentu perlu menghubungi keluarga masing-masing korban terlebih dahulu. Dari situ baru nanti kelihatan berapa keluarga yang menginginkan agar korban dimakamkan di Indonesia.

Jamaah Tebingtinggi Tiba
Sebanyak 111 jamaah haji kloter V asal Kota Tebingtinggi tiba di tanah air. Para tamu Allah ini disambut Wali Kota Umar Zunaidi Hasibuan bersama unsur Muspida dan warga di Mesjid Raya Nur Addin di Jalan Suprapto Kota Tebingtinggi, Sabtu (3/10).  Salah seorang jamaah yang mewakili rombongan, Ustadz H Yusnul Adhara mengatakan rombongan haji ini semula 112 jamaah, tapi saat akan berangkat seorang jamah haji tertua Rubinem (80) dengan kondisi pikun akhirnya tidak diberikan izin keberangkatan.

Yusnul mengakui, seluruh rombongan haji asal Tebingtinggi berjalan dengan selamat, meskipun bencana angin topan, putusnya craine maupun saat tragedi Mina. “Berkat mengikuti petunjuk Wali Kota Tebingtinggi, rombongan harus bersabar tanpa harus bernafsu. Inilah yang kami lakukan, Alhamdulillah kami kembali ke Tanah Air,” katanya
Hadir pada kesempatan itu, Kapolres Tebingtinggi AKBP Slamet Loesiono dan unsur Muspida.  (gir/end/ian/jpg/ril)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/