29 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Ketersediaan Tempat Tidur Pasien Covid-19 Menipis

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, keterisian tempat tidur untuk pasien virus Corona baik di ICU maupun ruang isolasi semakin meningkat. Wiku menekankan kondisi ini menjadi alarm bahwa Indonesia tengah berada dalam kondisi darurat.

“Jika dilihat pada tren perkembangannya, keterisian ruang ICU dan isolasi secara nasional ini semakin meningkat dan mengkhawatirkan,” ujar Wiku dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (5/1)n

“Hal ini dapat menjadi alarm bagi kita bahwa kita sedang dalam keadaan darurat, yang ditandai dengan ketersediaan tempat tidur yang semakin menipis,” sambungnya.

Dia memaparkan, keterisian tempat tidur di ICU dan ruang isolasi untuk pasien Covid-19 di beberapa daerah sudah melebihi 70 persen per 2 Januari 2021. Kondisi ini terjadi di DKI Jakarta, Banten, D.I Yogyakarta, Jawa Barat, Sulawesi Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah.

Wiku menyebut, sedikitnya tempat tidur yang tersisa untuk pasien Covid-19 belum tentu dapat digunakan. Selain terbatasnya tenaga kesehatan, jumlah dokter yang meninggal selama pandemi Covid-19 juga bertambah.

“Sampai saat ini telah ada sebanyak 237 dokter yang meninggal di mana tren jumlahnya terus meningkat semenjak bulan Oktober, apalagi terutama di bulan Desember,” jelas Wiku.

Untuk itu, dia meminta masyarakat untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19. Mulai dari, memakai masker, menjaga jarak aman, rajin mencuci tangan, hingga menghindari kerumunan.

“Jika masyarakat terus abai dan meninggalkan kasus baru tidak akan cukup fasilitas kesehatan kita untuk bisa menanganinya,” kata Wiku.

Minta Alur Rujukan Dipersingkat

Wiku juga menyebut, angka kematian pasien Covid-19 meningkat pekan ini. Wiku mengatakan, semua pihak mesti bekerja sama menekan angka kematian. “Perkembangan kasus kematian Covid-19 mingguan memperlihatkan sedikit kenaikan sebesar 0,3 persen dibandingkan minggu sebelumnya, mengingat pada minggu lalu tren kenaikannya ialah sebesar 20 persen,” katanya.

Data per 3 Januari 2021 menyebutkan, Jawa Timur menjadi provinsi yang mencatatkan kenaikan angka kematian pasien Covid-19 tertinggi. Kenaikan angka ini mencapai 53 kasus, dari 373 kasus pada minggu lalu menjadi 426 kasus di pekan ini.

Kemudian, angka kematian di Kalimantan Utara naik 20 kasus, dari 2 menjadi 22 kasus. Lalu, DKI Jakarta naik 20 kasus, dari 117 menjadi 137 kasus. Selanjutnya, Sulawesi Tenggara naik 15 kasus, dari 7 menjadi 22 kasus. Terakhir, Lampung naik 12 kasus, dari 14 menjadi 26 kasus. “Pada minggu ini di lima besar terdapat empat provinsi yang sebelumnya tidak masuk ke dalam lima besar kematian tertinggi,” ujar Wiku.

Menurut Wiku, data ini memperlihatkan bahwa kualitas penanganan pasien positif Covid-19 di Indonesia masih fluktuatif. Ia menyebut, masih ada daerah yang tidak mampu memberikan pelayanan kesehatan dengan baik untuk menyelamatkan nyawa pasien.

Kerap kali pasien terlambat mendapatkan perawatan di rumah sakit lantaran proses rujukan perawatan pasien yang panjang. Oleh karenanya, Wiku meminta agar dilakukan pembenahan terkait hal ini. Ia mewanti-wanti agar dilakukan peningkatan layanan fasilitas kesehatan di seluruh provinsi di Tanah Air. “Saya mohon pemerintah bersama dinas kesehatan mempersingkat alur rujukan perawatan pasien Covid-19 seefisien mungkin agar betul-betul kasus bisa ditekan,” kata Wiku. (lp6/kps)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, keterisian tempat tidur untuk pasien virus Corona baik di ICU maupun ruang isolasi semakin meningkat. Wiku menekankan kondisi ini menjadi alarm bahwa Indonesia tengah berada dalam kondisi darurat.

“Jika dilihat pada tren perkembangannya, keterisian ruang ICU dan isolasi secara nasional ini semakin meningkat dan mengkhawatirkan,” ujar Wiku dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (5/1)n

“Hal ini dapat menjadi alarm bagi kita bahwa kita sedang dalam keadaan darurat, yang ditandai dengan ketersediaan tempat tidur yang semakin menipis,” sambungnya.

Dia memaparkan, keterisian tempat tidur di ICU dan ruang isolasi untuk pasien Covid-19 di beberapa daerah sudah melebihi 70 persen per 2 Januari 2021. Kondisi ini terjadi di DKI Jakarta, Banten, D.I Yogyakarta, Jawa Barat, Sulawesi Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah.

Wiku menyebut, sedikitnya tempat tidur yang tersisa untuk pasien Covid-19 belum tentu dapat digunakan. Selain terbatasnya tenaga kesehatan, jumlah dokter yang meninggal selama pandemi Covid-19 juga bertambah.

“Sampai saat ini telah ada sebanyak 237 dokter yang meninggal di mana tren jumlahnya terus meningkat semenjak bulan Oktober, apalagi terutama di bulan Desember,” jelas Wiku.

Untuk itu, dia meminta masyarakat untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19. Mulai dari, memakai masker, menjaga jarak aman, rajin mencuci tangan, hingga menghindari kerumunan.

“Jika masyarakat terus abai dan meninggalkan kasus baru tidak akan cukup fasilitas kesehatan kita untuk bisa menanganinya,” kata Wiku.

Minta Alur Rujukan Dipersingkat

Wiku juga menyebut, angka kematian pasien Covid-19 meningkat pekan ini. Wiku mengatakan, semua pihak mesti bekerja sama menekan angka kematian. “Perkembangan kasus kematian Covid-19 mingguan memperlihatkan sedikit kenaikan sebesar 0,3 persen dibandingkan minggu sebelumnya, mengingat pada minggu lalu tren kenaikannya ialah sebesar 20 persen,” katanya.

Data per 3 Januari 2021 menyebutkan, Jawa Timur menjadi provinsi yang mencatatkan kenaikan angka kematian pasien Covid-19 tertinggi. Kenaikan angka ini mencapai 53 kasus, dari 373 kasus pada minggu lalu menjadi 426 kasus di pekan ini.

Kemudian, angka kematian di Kalimantan Utara naik 20 kasus, dari 2 menjadi 22 kasus. Lalu, DKI Jakarta naik 20 kasus, dari 117 menjadi 137 kasus. Selanjutnya, Sulawesi Tenggara naik 15 kasus, dari 7 menjadi 22 kasus. Terakhir, Lampung naik 12 kasus, dari 14 menjadi 26 kasus. “Pada minggu ini di lima besar terdapat empat provinsi yang sebelumnya tidak masuk ke dalam lima besar kematian tertinggi,” ujar Wiku.

Menurut Wiku, data ini memperlihatkan bahwa kualitas penanganan pasien positif Covid-19 di Indonesia masih fluktuatif. Ia menyebut, masih ada daerah yang tidak mampu memberikan pelayanan kesehatan dengan baik untuk menyelamatkan nyawa pasien.

Kerap kali pasien terlambat mendapatkan perawatan di rumah sakit lantaran proses rujukan perawatan pasien yang panjang. Oleh karenanya, Wiku meminta agar dilakukan pembenahan terkait hal ini. Ia mewanti-wanti agar dilakukan peningkatan layanan fasilitas kesehatan di seluruh provinsi di Tanah Air. “Saya mohon pemerintah bersama dinas kesehatan mempersingkat alur rujukan perawatan pasien Covid-19 seefisien mungkin agar betul-betul kasus bisa ditekan,” kata Wiku. (lp6/kps)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/