28.9 C
Medan
Thursday, June 20, 2024

Ketua PKBSI Rahmat Shah Beri Kuliah Umum di IPB

BOGOR- Ketua Umum Perhimpunan Kebun Binatang se- Indonesia (PKBSI) DR H Rahmat Shah memberikan kuliah umum di Institut Pertanian Bogor (IPB) sebagai dosen tamu, baru-baru ini.

KULIAH UMUM: Ketua PKBSI, Rahmat Shah memberikan kuliah umum  hadapan sejumlah mahasiswa  IPB, Bogor.//istimewa
KULIAH UMUM: Ketua PKBSI, Rahmat Shah memberikan kuliah umum di hadapan sejumlah mahasiswa di IPB, Bogor.//istimewa

Kuliah Umum bagi Mahasiswa/I Program Master dan Doktor IPB diselengarakan Fakultas Kehutanan Sekolah Pascasarjana Program Studi Konservasi Tropika, Program Studi Manajemen Ekowisata dan Jasa Lingkungan, Program Studi Profesional Konservasi Keanekaragaman Hayati Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata.

Dalam paparannya, Rahmat Shah menyampaikan, Indonesia memiliki sumberdaya alam melimpah dan dikenal sebagai Negara Mega Biodiversity. Namun apa yang Indonesia miliki belum optimal dalam kerangka memberikan kesejahteraan untuk semua. Peluang dan tantangan dari sektor sumber daya alam Indonesia  sangatlah potensial dikembangkan dengan memadukan program pariwisata ke dalam konservasi dan pemanfaatan.

“Tantangan bagi kita untuk menerapkan konservasi dengan pemanfaatan adalah regulasi termasuk penentuan satwa buru, lokasi dan penghitungan nilai konservasi satwa. Begitu pula infrastruktur seperti jalan, bandara, pelabuhan, budaya kita belum siap mendukungnya,” ujar Rahmat Shah.
Program konservasi dengan pemanfaatan akan bisa berjalan dengan baik bila didukung secara politik dan teknik oleh pengambil kebijakan di Indonesia. Sebab program ini mempunyai multiplier effect, terutama dalam menyerap tenaga kerja dan peningkatan devisa.

“Memang berat tantangannya, tetapi kita harus optimis, jangan mudah menyerah. Dengan adanya program studi Biodiversitas Tropika di IPB ini, kami yakin alumni program ini mampu menjadi konseptor dan akselerator yang memberikan masukan kepada pihak pemerintah dalam upaya menerapkan konsep konservasi dengan pemanfaatan,” tambah Rahmat Shah.

Berdasarkan hasil studi dan pengalamannya sebagai pemburu profesional dan penyayang binatang, ia telah mengkoleksi hasil buruannya yang dipajang di Museum Satwa Liar bertaraf Internasional dan satu-satunya di Asia, dengan memiliki lebih kurang seribu jenis satwa. “Jadi kalau ke Medan, silahkan mampir ke Gallery, dijamin puas serta gratis,” undang Rahmat.

Rahmat memaparkan, ia mengikuti konvensi tahunan Safari Club Internasional (SCI) di USA belum lama ini dan melihat panitia di Negara Adikuasa tersebut benar-benar mempersiapkan segala sesuatunya dengan teliti, tepat, dan sesuai dengan harapan kepada para peserta konvensi serta delegasi dari beberapa negara yang umumnya pengusaha atau konglomerat.

Pada kesempatan itu, Ketua program Studi Konservasi Biodiversitas Tropika Fakultas Kehutanan Sekolah Pasca Sarjana IPB Prof Dr Ir Ervizal AM Zuhud, MS mengucapkan terima kasihnya kepada Rahmat Shah yang berkenan meluangkan waktunya menjadi dosen tamu di kampus IPB.(*/ila)

BOGOR- Ketua Umum Perhimpunan Kebun Binatang se- Indonesia (PKBSI) DR H Rahmat Shah memberikan kuliah umum di Institut Pertanian Bogor (IPB) sebagai dosen tamu, baru-baru ini.

KULIAH UMUM: Ketua PKBSI, Rahmat Shah memberikan kuliah umum  hadapan sejumlah mahasiswa  IPB, Bogor.//istimewa
KULIAH UMUM: Ketua PKBSI, Rahmat Shah memberikan kuliah umum di hadapan sejumlah mahasiswa di IPB, Bogor.//istimewa

Kuliah Umum bagi Mahasiswa/I Program Master dan Doktor IPB diselengarakan Fakultas Kehutanan Sekolah Pascasarjana Program Studi Konservasi Tropika, Program Studi Manajemen Ekowisata dan Jasa Lingkungan, Program Studi Profesional Konservasi Keanekaragaman Hayati Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata.

Dalam paparannya, Rahmat Shah menyampaikan, Indonesia memiliki sumberdaya alam melimpah dan dikenal sebagai Negara Mega Biodiversity. Namun apa yang Indonesia miliki belum optimal dalam kerangka memberikan kesejahteraan untuk semua. Peluang dan tantangan dari sektor sumber daya alam Indonesia  sangatlah potensial dikembangkan dengan memadukan program pariwisata ke dalam konservasi dan pemanfaatan.

“Tantangan bagi kita untuk menerapkan konservasi dengan pemanfaatan adalah regulasi termasuk penentuan satwa buru, lokasi dan penghitungan nilai konservasi satwa. Begitu pula infrastruktur seperti jalan, bandara, pelabuhan, budaya kita belum siap mendukungnya,” ujar Rahmat Shah.
Program konservasi dengan pemanfaatan akan bisa berjalan dengan baik bila didukung secara politik dan teknik oleh pengambil kebijakan di Indonesia. Sebab program ini mempunyai multiplier effect, terutama dalam menyerap tenaga kerja dan peningkatan devisa.

“Memang berat tantangannya, tetapi kita harus optimis, jangan mudah menyerah. Dengan adanya program studi Biodiversitas Tropika di IPB ini, kami yakin alumni program ini mampu menjadi konseptor dan akselerator yang memberikan masukan kepada pihak pemerintah dalam upaya menerapkan konsep konservasi dengan pemanfaatan,” tambah Rahmat Shah.

Berdasarkan hasil studi dan pengalamannya sebagai pemburu profesional dan penyayang binatang, ia telah mengkoleksi hasil buruannya yang dipajang di Museum Satwa Liar bertaraf Internasional dan satu-satunya di Asia, dengan memiliki lebih kurang seribu jenis satwa. “Jadi kalau ke Medan, silahkan mampir ke Gallery, dijamin puas serta gratis,” undang Rahmat.

Rahmat memaparkan, ia mengikuti konvensi tahunan Safari Club Internasional (SCI) di USA belum lama ini dan melihat panitia di Negara Adikuasa tersebut benar-benar mempersiapkan segala sesuatunya dengan teliti, tepat, dan sesuai dengan harapan kepada para peserta konvensi serta delegasi dari beberapa negara yang umumnya pengusaha atau konglomerat.

Pada kesempatan itu, Ketua program Studi Konservasi Biodiversitas Tropika Fakultas Kehutanan Sekolah Pasca Sarjana IPB Prof Dr Ir Ervizal AM Zuhud, MS mengucapkan terima kasihnya kepada Rahmat Shah yang berkenan meluangkan waktunya menjadi dosen tamu di kampus IPB.(*/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/