JAKARTA-Orang terkaya nomor satu di dunia, Bill Gates merasa bangga bisa bergabung untuk membantu masyarakat Indonesia dalam bidang kesehatan. Kemarin, secara resmi Gates menandatangai kesepakatan bersama dengan delapan pengusaha yang baru bergabung dengan Indonesia Health Fund (IHF) untuk ikut menyumbang dana sebesar USD 40 juta dolar bagi kesehatan masyarakat Indonesia.
Delapan pengusaha tersebut meliputi, Hendro Gondokusumo, Presiden Direktur dan CEO Intiland; Adrian Bramantyo Musyanif, Chief Executive Officer Samali Hotels and Resort; Luntungan Honoris, Presiden Komisioner of Modern Land; Ted Sioeng, Sioeng Group; Edward S. Soeryadjaya, The Principal of Ortus Holdings Limited; Henry J. Gunawan, Presiden Direktur Gala Bumi Perkasa; Benny Tjokrosaputro, Founder of PT Hanson International Tbk dan Anne Patricia Sutanto, Presiden Direktur of PT Panca Prima Eka Brothers.
“Saya merasa bangga dan saya berterima kasih dapat bergabung dengan kalian,” ujar Gates dalam sambutannya di acara peluncuran IHF, di Jakarta, kemarin.
Gates mengatakan, masalah kesehatan di Indonesia ini masih cukup banyak. Pihak pemerintah tak bisa menyelesaikannya sendiri sehingga membutuhkan bantuan dari sektor swasta. Salah satunya adalah masalah TBC. Ia mengatakan, hingga saat ini masih banyak kematian di Indonesia yang diakibatkan oleh penyakit tersebut. “Kami telah bekerja sama dengan untuk membuat his antigen vaksin TB dan HPV. Saya harapkan nantinya bisa membantu,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, sang filantropis terkemuka di dunia itu membagi ceritanya dalam menjalani dunia filantropis. Ia mengatakan, meski telah menyumbangkan sebagian besar penghasilannya, hal itu tak kemudian membuat dia jatuh miskin atau kekurangan. “Malah justru bisnis Microsoft saya semakin berkembang,” ujarnya. Karenanya, ia menghimbau pada para pengusaha untuk tidak segan-segan ikut serta membantu sesama.
Namun, kata Gates, perlu digaris bawahi, sumbangan tersebut tidak hanya sekedar memberikan uang sebanyak-banyaknya. Menurutnya, para filantropis juga harus tahu dana yang mereka sumbangkan untuk kegiatan apa dan sejauh mana bisa program tersebut telah berhasil membantu masyarakat.
Gates mengatakan, hal itu wajib diketahui oleh para donatur agar dapat benar-benar dipastikan donasi mereka tersalurkan dengan baik. Diakuinya, ilmu tersebut ia pelajari dari seniornya di dunia bisnis yang juga seorang filantropis dunia, Warren Buffett. “Jangan hanya menyumbang, memberi uang lalu kemudian ditinggalkan. Tapi harus tahu untuk apa dan selesaikan masalahnya,” tandasnya.
Sumbangan dari Gates yang diberikan melalui Gates and Melinda Foundation tersebut akan digabungkan dengan donasi yang sama dari delapan pengusaha tersebut. Menurut CEO Tahir Fundation dan Mayapada Grup, Dato Sri Tahir, sumbangan tersebut akan difokuskan pada lima masalah kesehatan yang ada di Indonesia, yakni Malaria, TBC, HIV-AIDS, Keluarga Berencana, dan Polio. “Mr. Bill Gates bersedia menyumbang sebesar kedelapan pengusaha ini berikan. Mereka sumbang USD 40 juta untuk lima tahun, maka Mr. Bill Gates men-top up itu,” ujar Tahir.
Sebelum tiba di Jakarta, Gates sebelumnya mampir mengunjunggi Universitas Gajah Mada. Gates sengaja mengunjugi UGM karena sedang terlibat dalam salah satu riset kesehatan. seperti diketahui, Gates bersama sang istri, Melinda Gates selalu menunjukkan kepedulian mereka dalam dunia sosial. Hampir 90 persen penghasilan mereka disumbangkan untuk program kesehatan, pendidikan dan kemiskinan di seluruh dunia melalui yayasan mereka, Gates and Melinda foundation. Rencananya, usai mengunjungi Indonesia. Gates akan terbang ke Singapura untuk melakukan pertemuan dengan beberapa pengusaha di sana. (mia/ije)