SUMUTPOS.CO – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, korban meninggal akibat banjir bandang dan bencana lainnya di sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu dini hari 4 April 2021 mencapai 68 orang.
Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan 68 korban jiwa tersebar di empat kabupaten di NTT.
“Korban jiwa saat ini terdata 68 orang meninggal dunia dan angka ini masih sangat dinamis karena masih berlangsung pendataan di lapangan,” ucap Raditya, Senin (5/4).
Sebaran korban jiwa dari bencana banjir bandang dan bencana lainnya yaitu; Kabupaten Flores Timur 44 orang meninggal dunia, Kabupaten Lembata 11 orang meninggal dunia, Kabupaten Ende 2 orang meninggal dunia, dan Kabupaten Alor 11 orang meninggal dunia.
Akibat bencana alam ini pula, total 15 orang mengalami luka-luka, 70 orang hilang, dan 938 kepala keluarga atau 2.655 jiwa terdampak.
Raditya juga menyampaikan, kerugian materil dari bencana banjir bandang dan bencana lainnya di NTT yaitu, 25 unit rumah rusak berat, 114 unit rumah rusak sedang, 17 unit rumah hanyut, 60 unit rumah terendam, 743 unit rumah terdampak, 40 titik akses jalan tertutup pohon tumbang, 5 jembatan putus, 1 unit fasum terdampak, dan 1 unit kapal tenggelam.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan rasa duka atas bencana alam yang terjadi di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Jokowi mengaku telah memerintahkan Kepala BNPB Letjen Doni Munardo bergerak cepat untuk meninjau lokasi terdampak.
“Atas nama pribadi dan seluruh rakyat Indonesia, saya menyampaikan dukacita yang mendalam atas korban meninggal dunia dalam musibah tersebut. Untuk itu saya telah memerintahkan kepada Kepala BNPB secara cepat evakuasi dan penanganan korban bencana serta penanganan dampak bencana,” kata Jokowi dalam pernyataan resminya, Senin (6/4).
Selain Kepala BNPB, hal serupa juga diperintahkan Jokowi kepada Kepala Basarnas, Menteri Sosial, Menteri Kesehatan dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Panglima TNI dan Kapolri untuk dapat membantu tugas kemanusiaan di daerah bencana.
“Saya minta agar penanganan bencana dapat dilaksanakan dengan cepat dan baik,” jelas Jokowi.
Jokowi menegaskan, bantuan seperti layanan kesehatan, ketersediaan logistik dan kebutuhan dasar bagi para pengungsi agar menjadi hal yang utama. Tidak lupa, perbaikan infrastruktur terdampak juga harus diperhatikan.
“Jadi saya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk mengikuti arahan petugas di lapangan dan selalu meningkatkan kewaspadaan dari bencana banjir dan longsor karena meningkatnya curah hujan yang ekstrem dan perhatikan selalu peringatan dini dari BMKG dan aparat di daerah,” Jokowi menandaskan. (lp6)