32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Dapat Dukungan dari PDS, Dipinang Jadi Capres

Menjabat satu jabatan, itu sih biasa. Dua jabatan, masih banyak yang punya. Bagaimana bila tiga? Apa yang Anda bayangkan? Bisa ditebak betapa banyak pekerjaan yang harus diurus.

AGUS PURWANTO, Manado

Jumat (3/5) siang, matahari tampak malu-malu di balik bukit. Tak ada semburat warna terang di antara langit cerah Kota Manado. Yang terlihat, justru awan mendung yang sedikit menggelayut. Tapi itu tidak mengurangi keceriaan Hatta Rajasa. Menteri berambut perak itu tetap terlihat enerjik. Setelah menghadiri kuliah umum di Universitas Sam Ratulangi, dia terus bergerak untuk menghadiri berbagai aneka kegiatan sepanjang hari. Pin menteri yang sebelumnya dikenakan pada kuliah umum dan solat Jumat di Masjid Raya Ahmad Yani, Manado sudah ditanggalkan. Maklum, sore harinya, pria kelahiran Palembang, 18 Desember 1953 itu harus menghadiri acara partai.

Selain birokrat ulung, ia juga politisi handal. Ia bisa jadi negarawan sejati yang tak hanya faham cara menjalankan tugas sebagai Menko Perekonomian dan Menteri Keuangan dengan baik. Lebih dari itu, ia juga jago menempatkan diri sebagai ketua umum partai.
“Assalaamulaikum. Syalom,” sapa Hatta ke awak media di Manado, akhir pekan silam.

Sikap bersahaja, supel bergaul dan komunikatif itu rupanya diperhatikan betul oleh seluruh simpatisan kader Partai Damai Sejahtera (PDS). Kemampuan Hatta dalam mengorganisir organisasi memang tak bisa terbantahkan. Baiknya perekonomian Indonesia tak bisa dilepaskan dari tangan dingin Hatta dalam mengelola sumber daya yang ada. Ia dianggap menteri yang super!

“Mumpung pak Hatta di Manado. Kami ingin menyalurkan aspirasi politik seluruh kader PDS untuk mendukung pak Hatta sebagai calon presiden 2014-2019,” tutur Ketua Umum DPP PDS Denny Tewu.

Denny menyebut, Hatta dianggap sangat pas untuk maju sebagai capres 2014. Track record di kabinet Hatta sangat panjang. Jabatan Menristek yang sejalan dengan background pendidikan Hatta pernah dilakoni. Di luar itu, Hatta pernah menjabat Menteri Perhubungan, Mensesneg dan Menko Perekonomian. Bahkan saat diminta menjabat rangkap posisi menteri, Hatta tak pernah menolak. Pernah dilakukan saat September 2011 silam, Hatta mewakili Menteri ESDM  Darwin Zahedy Saleh yang tidak bisa memenuhi undangan wakil rakyat karena mengikuti pertemuan APEC di San Fransisco, Amerika Serikat. Saat bersamaan, Hatta masih berstatus sebagai menteri ad interim Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta Menko Perekonomian. Belum lama ini, Presiden SBY kembali mempercayakan jabatan Menteri Keuangan yang lowong akibat ditinggal menterinya Agus Martowardojo menjadi Gubernur BI kepada Hatta. “Pengalaman di kabinetnya sangat paripurna. Kami kira pak Hatta figur paling pas untuk memimpin negeri ini di periode 2014-2019. Dia punya kapabilitas untuk itu,” ulas Denny. (*)

Menjabat satu jabatan, itu sih biasa. Dua jabatan, masih banyak yang punya. Bagaimana bila tiga? Apa yang Anda bayangkan? Bisa ditebak betapa banyak pekerjaan yang harus diurus.

AGUS PURWANTO, Manado

Jumat (3/5) siang, matahari tampak malu-malu di balik bukit. Tak ada semburat warna terang di antara langit cerah Kota Manado. Yang terlihat, justru awan mendung yang sedikit menggelayut. Tapi itu tidak mengurangi keceriaan Hatta Rajasa. Menteri berambut perak itu tetap terlihat enerjik. Setelah menghadiri kuliah umum di Universitas Sam Ratulangi, dia terus bergerak untuk menghadiri berbagai aneka kegiatan sepanjang hari. Pin menteri yang sebelumnya dikenakan pada kuliah umum dan solat Jumat di Masjid Raya Ahmad Yani, Manado sudah ditanggalkan. Maklum, sore harinya, pria kelahiran Palembang, 18 Desember 1953 itu harus menghadiri acara partai.

Selain birokrat ulung, ia juga politisi handal. Ia bisa jadi negarawan sejati yang tak hanya faham cara menjalankan tugas sebagai Menko Perekonomian dan Menteri Keuangan dengan baik. Lebih dari itu, ia juga jago menempatkan diri sebagai ketua umum partai.
“Assalaamulaikum. Syalom,” sapa Hatta ke awak media di Manado, akhir pekan silam.

Sikap bersahaja, supel bergaul dan komunikatif itu rupanya diperhatikan betul oleh seluruh simpatisan kader Partai Damai Sejahtera (PDS). Kemampuan Hatta dalam mengorganisir organisasi memang tak bisa terbantahkan. Baiknya perekonomian Indonesia tak bisa dilepaskan dari tangan dingin Hatta dalam mengelola sumber daya yang ada. Ia dianggap menteri yang super!

“Mumpung pak Hatta di Manado. Kami ingin menyalurkan aspirasi politik seluruh kader PDS untuk mendukung pak Hatta sebagai calon presiden 2014-2019,” tutur Ketua Umum DPP PDS Denny Tewu.

Denny menyebut, Hatta dianggap sangat pas untuk maju sebagai capres 2014. Track record di kabinet Hatta sangat panjang. Jabatan Menristek yang sejalan dengan background pendidikan Hatta pernah dilakoni. Di luar itu, Hatta pernah menjabat Menteri Perhubungan, Mensesneg dan Menko Perekonomian. Bahkan saat diminta menjabat rangkap posisi menteri, Hatta tak pernah menolak. Pernah dilakukan saat September 2011 silam, Hatta mewakili Menteri ESDM  Darwin Zahedy Saleh yang tidak bisa memenuhi undangan wakil rakyat karena mengikuti pertemuan APEC di San Fransisco, Amerika Serikat. Saat bersamaan, Hatta masih berstatus sebagai menteri ad interim Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta Menko Perekonomian. Belum lama ini, Presiden SBY kembali mempercayakan jabatan Menteri Keuangan yang lowong akibat ditinggal menterinya Agus Martowardojo menjadi Gubernur BI kepada Hatta. “Pengalaman di kabinetnya sangat paripurna. Kami kira pak Hatta figur paling pas untuk memimpin negeri ini di periode 2014-2019. Dia punya kapabilitas untuk itu,” ulas Denny. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/